BAB 7 my priority

2.5K 231 2
                                    

Sejam setelah insiden tangisan kejer Keira karena Rain menjatuhkan pizza yang sangat dia inginkan sejak siang tadi. Keira masih menangis hingga sesegukan karena merasa kasihan pada pizzanya sedangkan Rain dibuat kelabakan dengan tingkah bumil sensitif didepannya.

"Udah dong Kei, aku beliin lagi ya?" Bujuk Rain

Ia memutar otaknya untuk menghentikan tangisan Keira. "Kei, gimana kalau pizzanya aku ganti jadi Pasta? Mau?" Tanyanya penuh harap

Mendengar itu Keira langsung menatap Rain penuh harap "Sekarang! Plus aku tetep mau pizza juga" titahnya membuat Rain pasrah mengangguk.

"udah jangan nangis lagi, aku mau keluar mau beli Pizza sekalian bahan untuk buat pasta" ucap Rain sambil mengelus rambut hitam milik Keira.

Rain berjalan meninggalkan kawasan apartment milik Keira, Ia sedikit was-was dengan adanya wartawan mengingat tempat tinggal Keira termasuk tempat tinggal cukup mewah dan banyak dihuni oleh para artis.

Blizzz

"Sial" umpat Rain saat menyadari bahwa ada wartawan yang melihatnya. Ia berusaha bersikap biasa saja. Toh! Dia sudah menjadi perbincangan akhir-akhir ini dan jangan lupakan pertemuannya tadi sore dengan Cassie. Ia sangat yakin bahwa saat ini akun-akun gossip di Instagram sudah memposting dan berspekulasi tentang pertemuan mereka.

Rain segera mencari Pizza d restaurant Italia kesukaannya. Ia semakin yakin bahwa bayi itu miliknya, pasalnya sejak kecil Ia adalah pencinta pasta dan Pizza bahkan masih dalam kandungan anaknya sudah mengikutinya.

Lima belas menit Rain menunggu, getaran ponsel pada handphonenya membuat Rain mengalihkan perhatian. Nama Keira terpampang membuat Rain tersenyum.

"Pulang sekarang! Aku sudah tak mau pizza ataupun pasta" ucapnya terisak diseberang

Pesanan Pizzanya belum datang namun mendengar Keira menangis membuatnya cemas. Ia meninggalkan kawasan restaurant dengan meletakan beberapa lembar uang dimeja.

Kenapa Ia merasa tiba-tiba lama sekali, padahal letak apartment Keira dan restaurant sangat dekat. Rain berlarian seperti biasa, apapun berhubungan dengan Keira membuatnya tergesa-gesa dan menguras tenaga serta pikirannya.

Ia segera menekan presscode apartment milik Keira, Hatinya berdenyut sakit saat menjumpai Keira meringkuk sambil menangis bahkan bahunya bergetar karena sesegukan.

"hey, Kei Aku disini"

Keira langsung berhamburan memeluk Rain yang sudah ada dihadapannya. Ia menenggelamkan kepalanya didada bidang milik Rain. Keira menghirup wangi parfum Rain yang selalu Ia sukai.

"Hey, ada apa?" Rain mengelus kepala Keira membuat tangisan wanita dua puluh dua tahun itu pecah dan malah semakin keras.

Rain membingkai wajah Keira "aku buat salah?" tanyanya lembut yang dibalas gelengan oleh Keira.

"Lalu?"

Keira terisak "Aku mimpi ada orang yang celakain kamu. A—aku dan babynya gak mau kehilangan kamu. Siapa yang nanti ngelus perut aku kalau kamu gak ada? Kami membutuhkanmu " Ucapan Keira membuat Rain tersenyum, Ia tak menyangka bahwa dirinya sudah menjadi bagian penting dari bumil satu ini.

"stt.. Aku gak apa-apa" Rain membingkai wajah Keira yang masih penuh dengan tangisan. Tangannya menghapus air mata Keira. Ia mencium kedua mata Keira yang sudah membengkak.

"aku ambilin air es buat kompres mata kamu" Rain segera menuju ke dapur kecil diujung apartment milik Keira. Sejujurnya Ia gugup dengan sikapnya yang lancang mencium mata Keira. Entah setan apa yang merasukinya.

Celebrity's BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang