BAB 27 Sepaham

1.8K 165 0
                                    

Hati Keira sakit saat melihat Rain menutup matanya sambil menggeng dan bergumam bahwa Ia belum gila. Keira tak menyangka Rain akan spearah ini. Ini kali kedua Ia melihat Rain seperti ini dan semuanya karena ulah Keira.

Keira duduk disebelah Rain, tanganya meraih tangan Rain yang elaki gunakan untuk menutup mata itu. Rain masih menutup matanya meski tangan Keira mengelusnya.

"Bahkan sentuhannya terasa nyata" gumam Rain

Keira kemudian bergerak mendekati Rain dan mengecup kelopak mata Rain.

Merasakan kecupan yang begitu nyata dikulitnya, Rain membuka mata dan menatap Keira disebelahnya. "Keira?" tanya Rain dengan nada tak yakin

Keira hanya tersenyum lembut kemudian memluk Rain erat. Rain masih membatu merasakan kulit Keira menyentuhnya. "Kamu gak mau meluk aku balik?" Tanya Keira

Rain dengan segera memeluk Keira dan menghirup aroma Keira yang memabukan dan menennagkannya. "Kei, aku ga sanggup" ucap Rain

Keira hanya menglus punggung lelaki itu "Aku gak sangggup untuk melepaskanmu" ucap Rain membuat Keira terseyum lalu membingkai wajah Rain "kalau tidak sanggup berarti tak usah" ucap Keira tersenyum hingga matanya menyipit

Mata Rain mlebar mendengar ucapan Keira, Ia segera mencium bbir Keira yang sellau menjadi candunya. Keira mengalungkan tangannya di leher Rain sesekali memainkan rambut Rain. Hal favorit Keira saat mereka hendak tiidur Ialah memainkan Rambut Rain

"Rain tutup pintu" Ucap Keira menatap Rain dengan sayu

Rain dengan segera bangkit dan mengunci pintu kamarnya. Ia segera mencium Keira lagi dn lagi. Entah berapa lama meraka berciuman namun rasanya Rain ingin melakukanya lagi dan lagi.

"boleh?" tanya Rain

Malu-malu Keira mengangguk, pasalnya ini pertama kalinya mereka melakukan dengan keadaan sama sama sadar.

"Aku tak menyakitinya kan?"

Keira hanya menggeleng membuat senyuman Rain mengembang. Penyatuan mereka terasa begitu pas. Ia benar-benar merindukan Keira. Rain menerikan nama Keira saat mencampai puncak

"Keira I love you so much" ucap Rain berbarik disebelah Keira

Keira mendengar itu hanya tersenyum, Ia tak menjawab namun hanya menglus rambut Rain.

Rain sudah terlelap, Keira melihat itu segera merapikan dirinya. Memunguti pakaian mereka yang berserakan. Ia menatap perutnya yang membucit, tinggal tiga bulan lagi mereka akan bertemu

Ia segera memakai pakaiannya dan berbaring disamping Rain. Matanya tak sengaja menatap soup dinakas yang sudah dingin, "Astaga, lelaki ini benar-benar mogok makan" gumam Keira

Ia seera turun dan mengambilkan soup untuk Rain lagi, lelaki itu harus makan sebelum benar-benar sakit. Karena jika Rain sakit manjanya akan mengalahkan anak kecil

Ia segera masuk kekamar sebelum Rain terbangun, ellai itu biaanya linglung saat bangun dan akan mencarinya. Baru saja Ia masuk, Ia melihat pergerakan Rain mencarinya, meski matanya terpejam namun tanganya aktif mencari cari Keira disebelahnya.

"Kei" panggil Rain

Segera saja Keira duudk disebelah Rain, Rain membuka matanya dan tersenyum sangat lebar "Time to eat, sayang" ucap Keira membuat Rain berbunga

Rain segera bangun, Keira hampir terpejat mengingat Rain tak memakai apapun dibalik selimut. "Pakai pakaianmu dulu" Keira membuang arah pandnagnya sambil memberikan pakaian pada Rain

Rain tersenyum jahil, "Bukannya kamu sudah lihat semuanya" ucapnya dengan nada konyol

"Pakai atau aku tiggal" ancam Keira membuat Rain panic

Hal itu membuat Keira tersenyum ternyata Rain sangat mencintainya, ah betapa bahagiannya Keira . Daniel dan Mom Sarah sudah menjelaskan semuanya. Ia sedikit malu karena cemburu buta dan marah marah tak jelas pada Rain. Maklum saja, jika kalian jadi Keia pasti kalian tahu kan gimana raanya marahnya di php in. untung saja Rain tak benar-benar melakukan itu padanya

Rain menggerutu namun tetap memakai pakainnya. "makan dulu lalu minum obat"

"Suapin" pinta Rain manja

Keira mendengus namun tak urung menyuapi bayi beruangnya. Dengan telaten Keira menyuapkan soup untuk Rain hingga mangkoknya benar-benr tandas

"minum air dulu" perintah Keira sambil memberikan air putih pada Rain, lagi-lagi Rain menurut , Ia menikmati ajah Keira dari dekat, ingin rasanya Ia mencium bibir itu lagi

Keira memberikan obat pada Rain, Ia tersenyum melihat Rain yang nampak lebih hidup. Mata birunya sudah berbinar meski kantong mata itu belum speenuhnya ilang. Ah.. Keira baru menyadari bahwa wajah Rain benar-benar kusam bahkan jerawat kecil sudh mulai bermunculan.

Wanita hamil itu langsung menyeret Rain menuju ke kamar mandi mereka. Ia membantu Rain mencukup jambangnya agar bersih, Keira juga memakaikan beberapa skin carenya untuk Rain agar kulit lelaki itu nampak lebih bersih.

Keira tersenyum, begitu juga Rain. Keira membingkai wajah Rain dan mencium bibir Rain. Rain tak menyia-nyiakan kesempatan. Lelaki itu melumat bibr Keira yang sellu menjadi candunya.

"Kei" gumam Rain serak

Keira paham langsung menjauhkan diri dari Rain sembari tertawa, "mandi dulu Rain, jangan mendekam terus dikamar" ledeknya kemudian menutup pintu kamar mandi meninggalkan Rain sendirian sambil mencak-mencak.

Dibalik pintu keira tersnyum, Ia kemudian mengambil mangkok soup Rain tadi. Ia segera turun ke bawah.

Maid sikap mengambil alih bekas mangkok dari tangan Keira "Thankyou" ucap Keira dibals anggukan hormat oleh para Maid.

Keira langsng bergabung dengan Sarah yang sedang bercengrama dengan Andrew, ada Jeremy dan Clara juga. Perut Clara sudah mulai membuncit membuatnya semakin cantik

"Apa kabar Keira?" Tanya Jeremy, memang sudah lama Ia tak berjumpa dengan Keira karena Ia sendiri memutuskan menetap di New York bersama dngan Clara.

"Great, congratulations . You will be great parents" ucap Keira dibalas senyuman lebar oleh Clara dan Jeremy. Mereka memegang tangan satu sama lain sembari tersenyum.

Keira ikut berbincang dengan Clara dan Sarah tentang make up dan gaun terbaru dari Brand ternama. Keira hanya mangut mangut saja, dalam masalah ini Clara adalah ratunya. Wanita itu sangat fashionable bahkan ia juga mengatur pakaian Jeremy sehingga jika disbanding dengan Rain yang suka serampangan dalam berpakaian Jeremy lebih unggul.

Rain sudah bergabung dengan mereka, diam –diam Keira memgang tangan Rain membuat Rain tersnyum lebar. Mereka berbincang sebentar.

Keira tersenyum mengingat ada hal yang akan Ia sampaikan sekaligus undangan untuk keluarga Smith

"Hmm.. " ucap Keira berdehem mencari perhatian

"ada yang ingin Kei sampaikan?" ucap Keira membuat smua orang memusatkan perhatiannya pada Keira

Rain menaikan alisnya "Kei mau ngundang kalian untuk hadir di acara pernikahan Daniel" ucap Keira mendapat respon berbeda –beda dari mereka

Rain memandang Keira tajam, apa wanita itu benar akan menikahi Daniel dan meninggalkannya. Lalu apa maksud perlakuan manis Keira tadi. Pantas saja saat Ia mengucapkan perasaanya Keira tak membahas wanita itu hanya mengelus kepalanya.

"wahh... Selamat ya akhirnya Daniel menikah" ucap Sarah bahagia membuat Rain menatap ibunya tajam. Seharusnya ibunya khawatir karena menantunya akan direbut oleh lelaki lain, ini kenapa mereka semua nampak bahagia.

Keira tersenyum, Ia juga bahagia sangat bahagia malahan. Wajahnya benar-benar berseri seri membuat Rain menatapnya kecewa. Rain kecewa dengan semua orang mereka bahagia karena Keira akan menikah dengan Daniel. Mereka tak pernah memahami Rain.

Lelaki itu segera beranjak meninggalkan mereka semua namun sebelum itu lelaki itu berkata "Rain kecewa sama kalian semua" kemudian masuk kedalam kamar tamu dengan membanting pintunya.

Mereka semua bertatapan lalu saling lirik terkekeh geli.

Celebrity's BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang