BAB 12 Married Woman?

2.1K 200 0
                                    

"Kau tampak lebih berisi Kei" Ucap teman Keira membuatnya menoleh dan memberikan senyuman seadannya. Memang benar! Keira mengalami kenaikan berat badan hampir 5 kg padahal kandungannya baru saja memasuki minggu ke 9. Ia memang sangat suka makan apalagi pizza dan pasta namun akhir-akhir ini Rain melarang Keira terlalu sering makan Pizza dan pasta dan memaksa Keira memakan buah dan sayur.

Seperti saat ini, Rain sengaja bangun pagi untuk memasak Sandwich yang sehat dan salad untuk Keira. Ia tak mungkin menolak itu melihat usaha Rain bangun pagi dan memasak untuknya.

"Aku memang banyak makan akhir-akhir ini" sahut Keira

Sandra mengangguk namun Ia tak sepenuhnya percaya pasalnya berisinya tubuh Keira ini lain. Pinggulnya tampak melebar seperti orang sedng mengandung. Hmm! Ia tak mengetahui kehidupan Keira karena wanita itu sangat tertutup.

"Makan siang Kei?" Ajak Sandra. Ia sebenarnya ingin dekat dengan Keira namun sepertinya Keira sangat sulit untuk dekat dengan orang baru.

"Boleh! Tapi aku bawa bekal" Keira menunjukan makan siang buatan Rain

"No problem, barengan saja dikantin"

Keira mengikuti langkah Sandra, awalnya mereka diam namun karena Sandra orang yang ceriwis dan banyak bicara maka Keira jadi terbiasa menanggapi dan sesekali tertawa karena ucapan Keira.

Ditempat lain, disisi pantai Huntington, Rain sedang break makan siang. Ia mengirimin Keira pesan agar perempuan itu tak melupakan makan siangnya.

Perhatian Rain teralih saat melihat crew –crew perempuan yang berbisik dan menyindir seorang crew perempuan yang Rain ketahui namanya Brenda.

"Kalian dengar, Si Brenda hamil diluar nikah, padahal dia tak punya kekasih" ucap salah satu crew yang berada dibagian wardrobe setahu Rain.

Mendengar ucapan itu, Rain menyengit tak suka, bukankah itu bukan urusan mereka. Ingin rasanya Rain memperingati mereka

"Iya benar! Jangan –jangan anak yang dikandungnya adalah anak mafia atau lebih parahnya lelaki yang sudah bersuami" ucap wanita paling menor itu dengan kejam

Rain semakin berang, telingannya terasa panas. Ia melihat bahu Brenda nampak bergetar. Rain mendatangi perempuan itu dan menepuk bahunya.

"Kau hebat!" ucap Rain pada Brenda lalu berlalu menenangkan diri.

Seketika bayangan Keira berada diposisi Brenda membuat Rain gelisah. Ia tak bisa membayangkan kalau seandainya wanita-wanita dikantor Keira membicarakan pasal kehamilan wanita itu. Bagaimana kalau Keira stress atau bahkan depresi dan mengakhiri hidupnya?

Tidak!

Ia harus mencari cara untuk menyelamatkan Keira dari ucapan tak berperasaan orang-orang seperti crew wanita tadi.

Perut wanaita itu semakin hari akan semakin membesar dan pasti banyak yang akan mempertanyakan masalah kehamilannya. Keira tak mungkin mengatakan bahwa ayahnya dari anaknya adalah Rain Mitchell. Ia sangat paham sikap Keira.

Apa yang harus dia lakukan?

Rain memandang ombak membiarkan angin pantai berhembus diwajahnya. Ia memejamkan matanya mencari ketenangan dan solusi terhadap permaslahannya.

Sebuah Ide terlintas dikepalanya. Ia meminta mendatangi Martin asistennya.

"Martin, tolong carikan aku sepasang cincin dan pastikan limited edition" perintah Rain membuat Martin mengerutkan keningnya.

"untuk?"

"hadiah ulang tahun"

Martin mengangguk kemudian berselancar di handphonenya. "satu lagi! Aku mau cincin itu ada jam 5 sore ditanganku" Rain meninggalkan Martin yang berenggut mendengar perintah Rain, nasib jadi kacung!

Rain melanjutkan take untuk scene, kali ini Ia aka nada adegan ciuman antara dirinya dan Alison. Padahal ini adalah adegan biasa baginya namun kenapa saat ini Ia merasa bersalah pada Keira?

Ayo Rain, professional!

Baiklah! Anggap Alison Keira. Ia tak mau mengulang berkali-kali untuk adegan ciuman. Bisa-bisa dia dibilang modus.

"Cut, syuting kita lanjutkan besok. Thankyou guys" ucap sang sutradara membuat Rain tak sabar untuk pulang dan menemui Keira.

Martin memberikan apa yang diminta Rain tadi, tanpa mengucapkan terimaksih Rain meninggalkanMartin yang masih mencak-menacak. Rain segera mengendari mobilnya. Ia sudah emnunjukan pukul 6 sore bearti Keira sudah dirumahnya.

Rain melarang Keira kembali ke apartmennya karena jarak apartment Keira dan kantor jauh, meski jarak rumahnya dan kantor Keira sama jauhnya namun Keira akan aman berada dirumahnya. Ada banyak Maid dan kedua orangtuanya yang akan emnjaga Keira dan memenuhi kebutuhan wanita itu.

Ia segera memasuki kamarnya. Mencari keberadaan Keira. Ia tersenyum melihat keira yang duduk sambil mengelus perutnya.

"Kei" panggil Rain membuat wanita itu tersenyum

Rain duduk disebelah Keira, Ia memasangkan cincin itu pada Keira. "Kei, Kalau ada yang nanya kamu sudah nikah atau belum bilanga aja udah ya" ucap Rain membuat Keira menatapnya

"kenapa?" tanya Keira polos

Rain menceritakan apa yang dia lihat, apalagi Brenda dikucilkan temannya karena hamil hasil ONS. Ia tak mau itu terjadi pada Keira. "Kamu ngerti kan?"

Dengan polosnya Keira mengangguk. "terus kalau mereka tanya suami aku siapa dan pekerjaannya apa? Aku bilang apa dong?"

"Bilang aja nama suami kamu Mitchell nama tengah aku dan pekerjaanya karyawan biasa"

Keira mengangguk polos, Rain tersenyum senang karena Keira mengerti dengan perkataannya. Ia mengacak-acak kepala Keira.

"Kei, Kamu sudah siapin berkas yang aku minta?" tannya Rain lagi

Keira mengangguk dan menyerahkan berkas-berkas yang diminta Rain, "itu Rain, kamu ngapain minta passport dan akata ku?" Tanya Keira

"oh ini untuk kepentingan pengajuan Akta untuk anak kita" ucap Rain membuat Keira mengangguk. Rain perduli sekali, padahal anaknya belum lahir tapi persiapan aktanya sudh diurus .

"Kau istirahat saja, Aku ada keperluan sebentar. Nah tolong tanda tangani form ini dulu"

Tanpa membaca Keira menandatangani semua form yang diberikan oleh Rain. "done!" pekik Keira.

"Thankyou"

Rain segera berjalan dengan bersenandung. Seringain diwajhnya membuat yang melihat Rai bergidik ngeri. Apa yang sedang lelaki itu rencanakan?

Ia segera menghubungi Jeremy yang sudah berada di California sejak kemarin.

"Jer, I need your help" ucapnya langsung

"alright, ke apartmentku sekarang"

****

"What? Apa yang kau pikirkan Rain" Jeremy hampir berteriak mendengar rencana gila saudara kembarnya. Bagaiman Rain bisa berpikir semengrikan itu!

"Sudahlah! Yang aku butuhkan adalah pertolonganmu" ucap Rain membuat Jeremy memutar bola matanya malas. Ia tak pernah bisa menolak permintaan saudara kembarnya ini.

"Baiklah! Tapi aku tidak bertanggung jawab kalaau seandinya wanita itu marah kepadamu atau bahkan meninggalkanmu" ucap Jeremy

"tenang, masalah Keira serahkan padaku! AKu pawangnya" ucap Rain bangga

Jeremy mencibir "Apa yang terjadi padamu, padahal kita hanya beberapa bulan tak bertemu tapi kau sudah menjadi seaneh ini!" omel Jeremy

Rain tak mendengarkan Jeremy, dia sibuk mengisi formulir pengajuan pernikahan yang sudah ditandatangani Keira. Iya! Rencana gila Rain adalah mendaftarkan pernikahnya dengan Keira diam-diam tanpa pengetahuan Keira. Jeremy dan Clara lah yang akan menajdi saksi dari pernikahan ini.

"Aku mau terima bersih" Rain menyerahkan berkas-berkas itu pada Jeremy dan emninggalakn apartment milik Jeremy.

"sial sekali aku punya kembaran sepertimu"

"I love you, my twin" teriak Rain sebelum menutup pinta apartment milik Jeremy

Celebrity's BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang