Temen-temen, maaf ya atas keterlambatan update nya. Aku disibukkan oleh kegiatan sekolah kemarin-kemarin. Maaf banget ya :(
Okay, cukup. Sekarang silahkan baca, jangan lupa vote & comment nya ya.
Enjoy it ♥
...
Sesaat setelah insiden dimana Taehyung meluapkan semua kekesalannya, kini keadaan sky home benar-benar sepi. Yoongi saja yang saat itu pulang merasa heran, karena biasanya ketika ia pulang, pria itu selalu mendapat serangan dari makhluk astral yang jatuh entah dari planet manaㅡTaehyung. Tapi kali ini tidak, pria itu jelas bertanya-tanya. Momen yang sangat langka. Sampai-sampai ia harus bertanya pada Seokjin, hyung-nya itu pun langsung menjelaskannya. Mungkin sekarang Yoongi berpikir kalau masalah Taehyung itu serius, anak itu masih memiliki ego yang besar, akan sulit untuk menjelaskannya.Bahkan pagi yang biasanya terasa ramai oleh teriakan Taehyung, sekarang tidak. Memang, Taehyung masih hadir di meja makan hari ini. Tapi anak itu hanya diam saja, tidak banyak bicara. Bahkan hanya sekedar me-request makanan saja tidak. Padahal diantara semuanya, Taehyung sering kali meminta masakan yang berbeda dari yang lain. Sedangkan Namjoon juga hanya menatap kosong pada makanannya, sesekali mencuri-curi pandang ke arah Taehyung. Seokjin yang melihat hal itu sedikit khawatir. Takut Namjoon kembali pada rasa trauma yang pernah di alaminya, masa-masa tersulit dimana pria itu mencobanya untuk membuka dirinya kembali.
"Taehyung, kau ingin sesuatu? Pie nanas, mau tidak?" Seokjin bertanya untuk sedikit mencairkan suasana tegang ini. Sebenarnya tidak tegang, sih. Tapi rasanya aneh saja, meja yang biasanya ramai jadi tidak ada yang membuka suara.
"Tidak."
"Susu coklat?"
"Tidak."
"Semangka? Atau jusㅡ"
"Tidak. Kalau mau, aku bisa sendiri."
Setelah mengatakan hal itu, Taehyung menyimpan piring bekasnya ke tempat pencucian piring dan pergi meninggalkan ruangan itu. Entah kemana, yang pasti, anak itu sepertinya tidak nyaman lagi berada di sky home. Namjoon yang melihatnya hanya bisa menghela napas, ia benar-benar merasa bersalah pada Taehyung. Pria itu seharusnya sadar, perlakuan dirinya pada Taehyung itu tidak pantas. Kalau kemarin ia benar-benar sampai menampar adiknya itu, pasti anak itu akan memiliki truma yang semakin besar.
"Hyung, apa Kookie halus pelgi agal Tar hyung tidak malah lagi?"
Jungkook bertanya pada Seokjin. Anak itu menatap dengan mata yang polos, Seokjin jadi tidak tega melihatnya.
"Tidak sayang, kau bisa tetap disini."
Kookie masih menatapnya.
"Benalkah? Tidak apa-apa kok kalau Kookie kembali ke tempat itu. Asalkan Tae hyung tidak malah."
"Kook, tidak apa-apa. Jangan terlalu dipikirkan. Semuanya akan baik-baik saja, nanti hyung akan coba membujuknya."
Baru saja Jungkook akan menjawab pertanyaan Seokjin, anak itu dikejutkan oleh kedua tangan yang tiba-tiba mengangkat tubuh kecilnya. Itu Namjoon. Pria itu membawa Jungkook kedalam pelukannya, bahunya bergetar. Namjoon menangis. Dan hal itu membuat orang-orang yang berada di ruangan itu menatap khawatir ke arah Namjoon. Terutama Seokjin. Karena pria itu yang paling tahu dengan apa yang di alami Namjoon di masa lalu.
"Hyung, kenapa menangis?"
Namjoon tidak menjawab pertanyaan dari anak yang berada di pelukannya itu. Jungkook juga tidak banyak bertanya, anak itu hanya memeluk leher Namjoon, sambil menepuk-nepuknya. Mencoba menenangkan. Tak lama Seokjin mendekati Namjoon dan menepuk-nepuk punggung pria itu. Ini yang Seokjin tidak suka, ketika melihat orang terdekatnya menangis. Karena pria itu akan merasa jika dirinya tidak bisa menjadi sosok penyanggah yang baik, terkadang hal-hal kecil pun selalu pria itu pikirkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonglade ✓
FanfictionNamjoon yang menemukan sosok kecil manis, sosok yang merubah segalanya menjadi lebih indah. Meskipun mendapatkan ketidaksetujuan atas keputusan yang ia ambil, akan tetapi waktu yang merubah segalanya sehingga menjadi lebih menyenangkan. Pria itu per...