Saat Namjoon berkata bahwa ia menawarkan pada Jungkook untuk mewujudkan impiannya, pria itu benar-benar langsung mengajak yang lainnya di grup chat Sky Home. Untungnya ajakan Namjoon yang mengatasnamakan Jungkook langsung saja diterima baik oleh mereka, tinggal mengajak Taehyung dan Jimin saja. Lagipula mereka pasti tidak akan menolak, mereka 'kan masih anak-anak. Masih suka bermain dan bepergian. Sudah satu minggu yang lalu sejak pria itu menawarkan untuk pergi, tetapi sayangnya sampai saat ini pun mereka belum menyiapkan apapun.
Jungkook sempat sedih karena perjalanan ini merupakan salah satu bagian dari impian kecilnya, ditambah dua hari yang lalu Jaesuk yang kembali ke Jepang untuk mengurus beberapa pekerjaan yang mengharuskan dirinya hadir disana. Semuanya membuat anak itu murung, bahkan Taehyung dan Jimin sudah mengajak Jungkook untuk bermain, Jungkook memang ikut, tapi ia hanya terdiam dan sesekali tertawa kecil.
Yang lain juga cuek saja, mungkin mereka hanya berpikiran jika Jungkook sedih karena ditinggalkan oleh papanya. Toh, Jaesuk hanya pergi sementara waktu. Jadi, ya tidak terlalu dipikirkan.
"Koo, jangan melamun terus. Ini giliranmu."
Jungkook mengangguk dan langsung mengambil dua buah dadu untuk mendapatkan angka, setelah memasukannya ke dalam wadah kecil, anak itu mengocoknya dan melempar dadu itu. Empat. Itu angka yang dia dapat. Ngomong-ngomong, mereka sedang bermain ular tangga.
"Woah! Kau langsung meloncat dua puluh angka."
Kini Jungkook yang memimpin permainan, tapi anak itu tidak menunjukkan rasa bangga sama sekali. Ia malah menghela nafas.
"Kookie belmain sampai sini saja. Sudah lelah, mau tidul."
Ia langsung beranjak tanpa menjawab dan mendengarkan pertanyaan dari kedua kakaknya. Anak itu langsung pergi ke kamar, bahkan saat ia berpapasan dengan Yoongi saja ia cuek. Hanya melewatinya tanpa menyapa.
Kemana sosok ceria dari seorang Jeon Jungkook?
…
"Bagaimana? Beres?"
"Ah, syukurlah. Mungkin sekitar tujuh sampai sepuluh hari saja."
"Ya, terimakasih banyak."
Hoseok menutup teleponnya, ia langsung masuk ke practice room untuk melanjutkan melatih anak-anak. Pria itu bersyukur remaja dan anak-anak yang ia latih memiliki ingatan yang baik, ditambah mereka benar-benar ingin bisa menari, bukan sekedar ingin terlihat keren saja. Ditengah saat diri sedang melatih, seruan seorang remaja membuat Hoseok langsung berhenti menggerakkan anggota tubuhnya yang sudah berpeluh.
"Kak Hoseok! Ponselmu berdering!"
"Oh? Baiklah, lanjutkan gerakan yang barusan ku ajarkan. Jangan sampai ada kesalahan lagi, aku akan kembali dalam lima menit." ucapnya pada yang lain. Ia langsung keluar untuk mengangkat teleponnya, "ya, hyung? Ada sesuatu?"
"Apa kita harus pergi besok? Kasihan Jungkook, anak itu sudah menunggu terlalu lama."
"Entahlah hyung, aku tidak bisa memastikannya. Namjoon dan Yoongi hyung juga belum tentu bisa, lagipula kalau berangkat besok apa tidak terlalu mendadak?"
"Aku sudah mengabari mereka, katanya bisa. Kita berangkat besok saja, untuk persiapan biar aku saja yang urus. Kau bagian anak-anak. Hari ini pulanglah dengan cepat."
"Baiklah kalau begitu, akan aku usahakan. Kau juga hyung, jangan terlalu memaksakan diri."
Sesudahnya, sambungan itu langsung terputus. Hoseok kembali melanjutkan melatih dan mengecek gerakan yang menurutnya kurang detail ia ingin semuanya terlihat sempurna saat ditampilkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonglade ✓
FanficNamjoon yang menemukan sosok kecil manis, sosok yang merubah segalanya menjadi lebih indah. Meskipun mendapatkan ketidaksetujuan atas keputusan yang ia ambil, akan tetapi waktu yang merubah segalanya sehingga menjadi lebih menyenangkan. Pria itu per...