11. Perkara Belalai

2.3K 275 15
                                    

Jungkook bangun lebih awal dari biasanya, tidak ada alasan spesial sebenarnya. Ia hanya terbangun karena Namjoon yang tidak mau diam saat tidur, jadi anak itu terbangun karena terganggu. Jungkook perlahan turun dari kasur dan mencoba membuka pintunya, agak sedikit sulit karena tubuhnya yang kecil. Tapi karena usahanya, anak itu berhasil membuka pintunya.

Dengan masih sedikit mengantuk, Jungkook berjalan menuruni anak tangga dengan hati-hati. Sudah setengah anak tangga yang ia turuni, tapi ia berhenti saat ada suara yang menginterupsinya.

"Hei, anak kecil. Kau mau jatuh?"

Itu Yoongi. Jungkook mengerjapkan matanya, ia memilin ujung bajunya. Jungkook takut pada Yoongi. Karena itu, ia tidak melanjutkan turun tangga. Takut dimarahi, jadi Jungkook hanya duduk. Yoongi yang melihatnya menjadi bingung, kenapa anak itu malah duduk? Maka dari itu pria berkulit pucat itu mendekat ke arah Jungkook.

"Kenapa malah duduk?"

"Uh, itu . . ."

"Lama."

Lalu setelahnya, Yoongi mengendong tubuh Jungkook untuk diturunkan kebawah. Maksudnya, hingga lantai dasar. Anak umur 4 tahun berada di tangga itu berbahaya, kalau jatuh, bisa-bisa ia akan di ceramahi abis-abisan. Walau bukan ia pelakunya tetap saja, Yoongi yang bersama Jungkook.

Sesudah Jungkook diturunkan dari gendongannya, Yoongi langsung pergi entah kemana. Meninggalkan anak kecil bermata bulat itu sendirian, tapi Jungkook juga tidak ambil pusing, ia berjalan ke arah dapur untuk mencari makanan. Perutnya sudah minta diisi. Untungnya saat di dapur sudah ada Jimin, jadi dia tidak akan terlalu kesulitan kalau mau mengambil sesuatu.

"Pagi, kau sudah bangun?"

"Iya hyung. Hyung juga cudah bangun?"

"Kookie, aku berada di depan mu. Jadi tentu saja sudah bangun."

Jungkook hanya menganggukkan kepalanya sambil membentuk bibirnya jadi bulat. "Jiminie hyung, Kookie lapal." ucapnya sambil cemberut dan mengelus perutnya. Jimin langsung saja membuatkan roti selai dengan sebisanya, walaupun ia tidak yakin dengan rasanya tapi ia tidak peduli. Toh selainya juga bukan ia yang membuat, tinggal di oleskan saja pada rotinya.

"Rasa coklat atau strawberry?"

"Stlobeli!" ujar Jungkook antusias.

Sesuai permintaan, Jimin langsung mengoleskan selai strawberry pada roti yang di pengangnya. Tidak lupa juga Jimin membuat untuk dirinya sendiri. Setelah sudah, ia menutup roti selai tersebut dengan roti gandum lainnya, tidak lupa menutup toplesnya juga. Kalau tidak, bisa-bisa ia diceramahi oleh Seokjin.

"Ini."

"Hyung, telimakacih!"

Jimin tersenyum manis.

"Hey, makannya sambil duduk. Perlahan juga, nanti kau tersedak."

Jungkook langsung menurutinya, hanya saja anak itu lebih memilih duduk di sofa ruang utama. Kalau di kursi meja makan, itu terlalu tinggi. Nanti jatuh. Sakit. Jimin juga menemaninya.

"Morning everyone!" seru Hoseok dengan semangat, itu memang sudah biasa, bagi penghuni sky home yang lain. Tapi tidak bagi Jungkook. Sebagai penghuni baru, anak itu tentu saja terkejut dan tersedak makanannya.

"Hobi hyung! Kau membuatnya tersedak!"

Jimin panik, Hoseok juga. Konyolnya, mereka panik tanpa melakukan apapun, "air, bodoh! Kenapa diam saja! Kau mau membuatnya mati?!" Yoongi yang baru datang langsung saja menyentaknya. Hoseok yang mendengar langsung saja mengambilkan air minum karena memang dirinya yang berada dekat dengan dapur. Pria itu langsung menyodorkan gelas yang berisi air hangat pada Jungkook, anak yang tersedak pun meminumnya dengan dibantu oleh Jimin.

Moonglade ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang