"Jadi, apa kau bisa bertemu dengan orang tuanya Jungkook? Mereka mendesakku agar kau bicara dengannya."
Seokjin termenung. Ia tidak mau menyerahkan Jungkook. Anak itu sudah menjadi bagian dari sky home, tidak akan semudah itu untuk melepasnya. Terutama keadaan Namjoon sekarang, ia tidak berani untuk memberitahunya. Ia tidak ingin menghacurkan semuanya. Sulit untuk membuat Jungkook diterima disini, terutama di mata Taehyung. Kenapa saat semuanya membaik, ada saja masalah yang datang. Jungkook itu masih kecil, masih polos. Bagaimana jika anak itu disogok oleh makanan atau mainan untuk mengiyakan ajakan orang tuanya? Bukan bermaksud untuk memisahkannya, tapi melihat mereka menitipkan kepada orang yang salah saja sudah membuat Seokjin muak. Kenapa di saat Jungkook masih membutuhkan asi, mereka malah menitipkannya dengan alasan anak itu takut kelaparan?
Bayi kelaparan jika hanya tidak diberi asi saja, sisanya tinggal mengurus perlengkapan. Jika itu salah satu dari alasan, maka itu juga konyol. Bayi itu tidak memakai popok instan, nanti iritasi. Jangan mencoba untuk mencari alasan konyol di depan Seokjin yang logis.
"Kalau begitu, kapan aku bisa bertemu dengan mereka?" tanya Seokjin dengan dingin. Bahkan Chaerin saja tidak menyangka jika pria di depan nya ini juga menyeramkan.
"A-antara sekarang, atau b-besok."
"Kalau begitu sekarang saja."
"Kau yakin?"
Seokjin menganggukkan kepalanya pelan. Chaerin sendiri mengetuk-ngetuk meja dengan jari telunjuknya, lalu ia menghela napas. "Kalau begitu, bersiaplah."
Mereka beranjak dari tempat duduknya masing-masing dan meninggalkan ruangan itu dengan raut wajah yang tidak dapat dipastikan. Rasa kesal dicampur khawatir pun sangat kentara, pria itu tidak tahu harus bersikap bagaimana. Terutama saat akan memberi tahu yang lain perihal orang tua Jungkook yang akan mengambil anak itu. Tapi untuk saat ini, lebih baik Seokjin akan menyimpannya untuk dirinya sendiri. Setidaknya sampai semuanya pasti, baru ia akan memberi tahu yang lain.
"Kalian selesai? Apa saja yang dibicarakan? Atau kalian asik bercumbu?" tanya Yoongi dengan cuek. Seokjin dan Chaerin hampir saja tersedak ludahnya sendiri saat mendengar perkataan pria itu, lagipula Yoongi mengatakannya dengan terang-terangan, di depan anak-anak pula. Sangat tidak mendidik.
"Min Yoongi, jaga perkataanmu." tekan Seokjin.
"Oh? Aku salah berkata? Kurasa tidak." jawabnya santai. Tetapi saat yang tertua akan menimpali ucapan Yoongi, Jungkook menyela terlebih dahulu, "belcumbu itu apa hyung?"
"Kookie, bercumbu itu, ketika laki-laki dan perempuan berciuㅡumh!" padahal Taehyung belum menyelesaikan ucapannya, tapi Hoseok sudah menutup mulut itu terlebih dahulu.
"Belciu? Belciu itu apalagi? Hobi hyung kenapa menutup mulut Tae hyung? Kan belum selesai berbicara?" ujar Jungkook sedih.
Chaerin mendekat ke arah Jungkook, lalu gadis itu menggendong anak itu yang spontan langsung memeluknya. Gadis itu mengucapkan hal yang membuat mereka semua terkejut.
"Bercumbu itu berciuman, dan itu merupakan bagian dari pemanasan sebelum melakukan sex."
"Dasar gadis gila!"
...
"kak, kau benar akan baik-baik saja? Jika tidak, aku bisa mengulur waktu untuk sementara."
Pria itu tidak menjawab apapun, ia hanya menyandarkan dirinya pada jok mobil sambil mencengkram kuat stir yang berada dalam genggaman tangannya. Siap tidak siap, Seokjin memang harus menghadapinya. Ia hanya takut tidak bisa menahan emosinya dan berakhir menghancurkan semuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonglade ✓
FanfictionNamjoon yang menemukan sosok kecil manis, sosok yang merubah segalanya menjadi lebih indah. Meskipun mendapatkan ketidaksetujuan atas keputusan yang ia ambil, akan tetapi waktu yang merubah segalanya sehingga menjadi lebih menyenangkan. Pria itu per...