Kini basement departemen store ini sudah dipenuhi dengan suara dari sirine ambulance dan mobil polisi. Namjoon sudah dalam penanganan medis, Yoongi juga. Untungnya pria itu hanya cedera bagian kaki dan mendapat beberapa goresan kecil.
Berbeda dengan Namjoon, ia mengalami keretakan pada tulang lengannya. Ditambah benturan cukup keras yang pria itu dapatkan membuat kondisinya lumayan parah.
Jimin, Taehyung dan Jungkook sudah menangis. Mereka takut melihat darah yang bercucuran dari kepala Namjoon, tapi merasa tidak rela juga kalau kakaknya yang hobby menghancurkan barang itu dibawa oleh tim medis. Sedangkan Seokjin dan Hoseok, mereka berusaha menenangkan anak-anak agar berhenti menangis. Walaupun tidak menutup kemungkinan jika mereka juga sangat terpukul atas kejadian ini.
"Yoon . . Bagaimana ini bisa terjadi? . . ."
Yoongi diam, tidak menjawab pertanyaan Seokjin. Pria itu bahkan hanya melamun, lalu tiba-tiba terisak kecil. Hoseok yang berada disampingnya langsung merengkuh tubuh pria itu ke dalam pelukannya guna memberikan ketenangan, walupun sedikit.
Namjoon sudah ditangani dan dibawa ke ruang rawat inap. Setidaknya penjelasan dokter membuat Seokjin dan yang lain merasa sedikit tenang, pria itu sedari tadi mendesak Yoongi untuk berbicara tentang apa yang terjadi dan siapa yang melakukannya.
"Jin hyung! Cukup, jangan memaksanya. Kau tidak lihat dia juga sepertinya masih shock!"
"Ck! Lalu bagaimana kita bisa tahu jika dia diam saja, hah?!"
"Iya, tapi setidaknya beri dulu waktu untuknya!"
"Terus saㅡ"
"B-baju hitam . . ."
"Huh?"
"B-baju hitam, ada t-tatto bulan s-sabit di pergelangan tangannya."
"Hyung kau ingat?" tanya Hoseok.
Yoongi menganggukkan kepalanya perlahan, namun dengan pandangan yang kosong dan mata sedikit memerah.
"Baiklah . . Kalau sudah merasa lebih baik, kau bisa menceritakannya perlahan, okay? Kami ada bersamamu."
...
Jungkook menggengam tangan kanan Namjoon, sedangkan diseberangnya ada Taehyung yang memperhatikan wajah pucat milik kakak sepupunya itu. Jimin sendiri berada disamping Taehyung karena anak itu tahu, semarah apapun Taehyung pada Namjoon pasti ia tidak akan rela kalau kakaknya itu harus terbaring lagi dirumah sakit.
"Seokjinie hyung, kapan Joonie hyung akan bangun?"
"Hyung tidak bisa memastikan, Kookie hanya perlu berdo'a saja ya? Jangan sedih, Nanti Namjoon juga sedih."
Pandangan Jungkook kembali pada Namjoon setelah bertanya, lalu ia memerhatikan Taehyung. Anak itu turun dari kursinya walaupun sedikit kesulitan, tapi tidak menyerah. Jungkook mendekat pada Taehyung lalu menarik pelan kaus yang digunakannya.
"Taetae, sudah ya melamunnya. Nanti Joonie hyung melamun juga."
Walaupun Taehyung bingung dengan ucapan Jungkook tetapi anak itu menurut. Jungkook sendiri kembali ke tempat duduknya, saat baru saja menggenggam kembali tangan Namjoon. Ia dibuat bingung karena Taehyung mengajak ngobrol Namjoon.
"Kenapa di ajak bicala?"
"Tadi 'kan kata mu jangan melamun, yasudah bicara saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonglade ✓
FanfictionNamjoon yang menemukan sosok kecil manis, sosok yang merubah segalanya menjadi lebih indah. Meskipun mendapatkan ketidaksetujuan atas keputusan yang ia ambil, akan tetapi waktu yang merubah segalanya sehingga menjadi lebih menyenangkan. Pria itu per...