Jam 9 malem chenle kebangun, laper. Dia pengen makan mcd padahal lagi sakit. Akhirnya diturutin sama lisa jaehyun, daripada nggak mau makan.
Karena lisa jaehyun lagi pergi, junkyu sama jisung tanya gimana kronologi kejadianya.
"Kenapa lo nggak bilang ke gue sih kalo lo di skors bang. Jangan jangan lo juga udah tau ji!" Kesal chenle.
"Udah lo nggak usah marahin jisung, gue yang nyuruh dia buat jangan bilang ke lo sama ayah bunda"
"Kenapa lo nggak ngomong ke ayah sama bunda kalo lo di fitnah?"
"Lo juga kenapa nggak mau bilang ke ayah bunda kalo dikunciin di gudang?" Junkyu bertanya balik.
"Ya gue nggak mau mereka khawatir" Jawab chenle
"Sama, gue juga. Gue pengen selesain masalah ini tanpa bawa bawa orang tua"
"Terus rencana lo besok gimana bang?" Tanya jisung.
Junkyu menjelaskan rencananya untuk menjebak orang itu "Chen, besok hp lo gue bawa ya?"
Chenle melemparkan handphonenya "Bawa aja, tapi ati ati. Jangan sampai kalian masuk rumah sakit juga"
"Kita mah kuat, nggak kaya lo" Jisung langsung mendapat lemparan kulit manggis dari chenle.
🚀🚀🚀🚀
'Kurang ajar, kemaren lo kunciin gue di gudang? Pengecut lo! Kalo berani tunjukin batang idung lo, kita satu lawan satu!'
Junkyu selesai mengirim pesan itu, tinggal tunggu balasannya. Dia sekarang lagi ada di basecamp bareng temen temennya yang lagi bolos. Mau bantuin dia katanya.
'Siapa takut, pulang sekolah di halaman belakang!'
Junkyu tersenyum miring dan menelfon jisung "Pulang sekolah di halaman belakang ji, jangan lupa hoodienya dipake"
🚀🚀🚀🚀
Sepulang sekolah jisung sudah bersiap di halaman belakang sekolah. Dia memakai hoodie hitam yang biasa dipakai chenle dan memakai penutup kepalanya.
"Sok banget lo nantangin gue"
Orang itu sudah ada dibelakang jisung tapi jisung tidak membalikkan badan.
"Lagian lo kok masih sehat sih, apa gudang itu kurang gelap? Cowok kok takut gelap, dasar bencong!" Orang itu tertawa mengejek.
Jisung masih diam menunggu sejauh mana orang itu menghina saudaranya.
"Di medsos aja sok baik sok bijak tapi aslinya cupu! Orang macem lo tuh nggak pantes dikagumin banyak orang! Modal tampang doang!"
"Ngomong ngomong gimana kabar abang lo setelah di skors? Dia pasti bingung ya kenapa ada rokok di tasnya?"
Karena tidak membalas perkataannya, orang itu membalik badang jisung dan... bugh. Tanpa basa basi jisung langsung memukul orang itu.
"Jadi lo yang udah gangguin sodara gue! Bangsat lo!" Jisung memukul orang itu lagi.
"Ohh jadi ini jebakan"
Orang itu bangun dan akan membalas pukulan jisung, tapi junkyu dan teman teman temannya datang. Mereka menahan orang itu.
"Apaan nih kroyokan!"
Tapi mereka tidak mendengarkan yang dia katakan.
"Jadi selama ini gue nyurigain lo bener rik" Ucap jaemin
"Lo bilang adek gue banci? Bancian mana sama lo anjir!" Junkyu memukul orang itu lagi.
Junkyu memegang kerah erik "Salah gue apa lo fitnah gue?! Gue nggak kenal sama lo!"
"Lo emang nggak ada salah sama gue, tapi adek lo! Semenjak dia sekolah disini semua orang jadi perhatiin dia!" Jawab erik.
Junkyu tersenyum miring "Iri rupanya. Ini nih yang biasa disebut sampah! Pengen terkenal tapi nggak ada kualitas!"
Erik balas memukul junkyu. Lucas dan jeno langsung memegang erik.
"Liat pak, mereka ngeroyok erik!" Teriak subin yang tiba tiba datang dengan pak joko.
"HENTIKAN!"
Lucas dan jeno langsung melepaskan erik dan erik pura pura terjatuh lemah. Junkyu, jisung dan yang lain terkejut melihat akting erik. Subin berlari untuk menolong erik menambah suasana makin dramatis.
"Kalian apakan erik?! Kalian ini cari masalah terus!"
Pak joko membawa mereka semua ke ruang BK.
"Kenapa kalian bisa berantem?" Tanya pak joko.
"Saya nggak tau pak, tadi lexa minta saya datang ke halaman belakang. Pas disana tiba tiba mereka yang datang dan keroyok saya" Ucap erik sambil kesakitan.
Jisung membulatkan matanya "Dia bohong pak! Dia udah kunciin lexa digudang belakang, sampe lexa masuk rumah sakit!"
Pak joko melihat jisung lalu beralih ke erik "Benar erik?"
"Enggak pak, itu nggak bener. Saya cuma minta tolong sama lexa buat bantuin naruh bola ke gudang belakang. Saya nggak tau kalau lexa kekunci disana" Bohong erik.
"JANGAN BOHONG BANGSAT!" Amarah junkyu meledak.
"ARJUN! JAGA OMONGAN KAMU!" Bentak pak joko. "Lagian kamu kan di skors, kenapa kamu ada di sekolah dan bikin masalah lagi? Apa hukuman skors masih kurang?"
"Tapi itu emang bener pak! Dia juga yang udah naruh rokok di tas arjun!" Jihoon ikut menjawab.
"Enggak pak! Saya kan beda kelas sama arjun, gimana caranya saya bisa naruh rokok ke tas arjun" Elak erik.
"Iya pak, erik itu selalu sama saya. Jadi saya tau erik kemana aja. Mereka itu cuma fitnah erik pak" Bela subin.
"Kalau bapak nggak percaya bapak bisa liat ini, dia udah ngakuin semuanya. Dia juga sering teror lexa pak!" Jisung menunjukkan handphone chenle.
"Apa ini nomer kamu erik?" Tanya pak joko lagi.
"Bukan pak, itu bukan nomer saya"
"Kemarikan handphone kamu" Erik memberikan handphonenya pada pak joko.
Pak joko langsung membuka aplikasi pesan, namun kosong "Tidak ada pesan seperti itu di handphonenya erik"
"Smsnya pasti udah dihapus" Ucap jeno.
"Kalo bapak nggak percaya bapak bisa telfon nomor itu pak" Balas erik
"Mana bisa ditelpon orang pake nomer privat" Cibir lucas.
"Bapak liat kan kalau handphone saya pake nomer biasa, saya nggak pake nomer privat pak"
"Dasar licik, saya yakin dia pasti punya dua handphone pak. Geledah aja tasnya!" Ucap jaemin.
"Kalian itu kenapa sih jahat banget sama gue? Gue tuh nggak pernah ngapa ngapain kalian!" Erik pura pura sedih sambil menahan sakit.
"Kalian bener bener tega ya sama temen gue" Subin memperkeruh keadaan.
"Dasar munafik!" Renjun sudah muak dengan akting mereka.
"Sudah cukup! Kalian sudah ketelaluan pada erik! Saya sudah lelah dengan kelakuan kalian. Besok bawa orang tua kemari" Ucap pak joko.
"Pak tapi emang orang itu yang salah. Kenapa bapak belain dia?" Jisung menyela.
"Kamu tidak punya bukti jian. Tuduhan kalian ke erik nggak bisa dibuktikan!"
"Pak kita mohon jangan panggil orang tua kita" Mohon lucas.
"Saya tidak peduli, saya tetap akan memanggil orang tua kalian" Ucapan pak joko membuat erik tersenyum menang, namun pak joko tidak melihatnya.
Junkyu mengangkat tangannya "Pak jangan panggil orang tua mereka. Mereka nggak salah, yang mukul erik cuma saya sama jian."
Pak joko melihat ke erik, dan erik menganggukkan kepalanya.
"Baik kalau begitu, besok kalian bawa orang tua kalian kesini. Dan kalian berlima dapat surat peringatan dari saya!" Tunjuk pak joko pada teman teman junkyu.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR FAMILY
ComédieCuma cerita kehidupan keluarga bibit unggul dengan sedikit bumbu