1.Untitled

543 45 0
                                    

1.Untitled

'Aku terlalu pengecut, bahkan hanya untuk menampakkan diri dihadapanmu'









"Hello gaaaisssss"

Teriakan seseorang dari arah koridor itu sontak hampir membuat seisi kantin menoleh ke asal suara. Siapa lagi kalau bukan Retha 'Si Biang Onar' sekolah ini.

Dengan santainya gadis itu melangkah menuju kearah meja di pojok kantin. Disana sudah ada dua orang yang sedang menunggunya.

Maura Zevellin dan Nayya Faraditha

"Girang banget lo? Abis ngulah apa lagi?" Pertanyaan itu terlontar dari mulut Maura ketika Retha baru sampai di meja itu.

Yang ditanya menoleh dan langsung duduk di bangku sebelah Maura. Tak tinggal diam tangannya bergerak mengambil segelas es teh didekatnya, lalu meneguknya sampai kandas. Lalu hal itu membuat Maura mendengus, karna es teh itu miliknya.

"Gue tadi tuh abis ngambil flashdisknya si Bisma. Sumpah tu orang udah panik banget, takut telat rapat OSIS, hahahaha. Eh malah gue kesandung. Udah gitu gue kira dia mau nolongin, eh taunya minta flashdisknya."

"Akhhh malu banget gueeeeeee.." Muka Retha yang tadinya ceria langsung berubah dalam hitungan detik.

"Sukurin" Ucap Nayya yang sedari tadi mendengarkan.

"Pfttt, Hahahahahaha. Ilang harga diri lo Tha, Tha." Tawa Maura sudah tak dapat dibendung lagi.

Retha menelungkupkan kepalanya dimeja.

"Sahabat apaan lo berdua. Bukannya ngibur malah disukur-sukurin, diketawain lagi." Ucapnya sambil menegakkan kembali kepalanya.

"Ya lo juga Tha, jangan terlalu ngejailin orang napa sih. Sehari aja coba jadi alim." Ucap Maura.

Retha menatap kedua sahabatnya,

"Hehe, nggak bisa" Ucapnya disertai cengiran.

"Brisik lo berdua. Makan noh!" Lerai Nayya.

Memang diantara mereka bertiga cuma Nayya yang bisa bersikap dewasa. Jadi kalau sewaktu-waktu Maura nge-gas atau Retha berbuat ulah, Nayya yang akan menengahinya.

---

"Tha! Kita duluan yaa!" Teriak Maura yang berboncengan dengan Nayya.

Mereka sekarang berada di gerbang sekolah. Karena rumah Retha dan kedua sahabatnya 'tak searah jadilah ia membawa mobil sendiri. Iya, mobil. Takut gosong katanya.

"Yoii"

Setelah itu mereka berpisah kearah rumah masing-masing.

Didalam mobil, hanya ada suara lagu yang menemani perjalanannya.

Huhhh

Beberapa kali ia  mengetuk-ngetukkan jarinya di stir mobil atau sekedar menghembuskan nafas hanya untuk menghilangkan rasa bosannya.

Waktu lima belas menit ia habiskan untuk mengemudi, akhirnya Retha sampai diapartemennya.

Gadis itu melangkah masuk ke apartemennya. Akhir-akhir ini ia sering kelelahan, padahal aktivitasnya sama seperti biasa.

Direbahkan tubuhnya diatas kasur, lalu memejamkan matanya sejenak.

Kilasan pendek kejadian itu kembali muncul dibenaknya.

Flashback on

Suara anak kecil memenuhi ruangan itu. Ruangan yang isinya penuh dengan pigura foto keluarga. Harmonis.

"Aku sayang Didi"
Ucap seorang gadis kecil. Matanya bulat dengan rambut yang sedikit pirang.

"Aku juga sayang sama Odi" Jawab anak laki-laki itu.

"Didi janji ya bakalan terus sayang sama Odi" Tangan gadis itu teracung, menampilkan jari kelingkingnya.

"Janji"

Flashback off

Lama terpejam, hingga 'tak sadar dirinya sudah terlelap dengan tubuh yang masih terbalut seragam.

---

"Eh Bim. Diem-diem bae"

Tepukan dibahunya menyadarkan Bisma dari lamunannya. Ah, ia lupa dirinya masih berada di ruang OSIS. Diletakkannya kembali flashdisk itu ke meja.

Dirinya menoleh ke seseorang yang menepuknya tadi. Tenyata Dion sahabatnya, dan disamping Dion ada Salsa salah satu anggota OSIS.

Jangan heran temannya memang biasa memanggil Bisma dengan nama Bibim.

"Udah kelar belom? Gue sama Salsa mau pulang nih. Yang lain udah pada balik." Ucap Dion.

Benar ruangan memang sudah sepi.

"Lo duluan aja masih ada berkas yang perlu gue koreksi." Jawabnya.

"Yaudah gue duluan"

"Gue juga duluan ya, Bim"

Setelah Dion dan Salsa pamit Bisma segera merapikan berkas-berkas Biodata beberapa siswa SMA Kebangsaan dihadapannya. Beberapa bulan lagi akan diadakan program pertukaran pelajar.

Ia ingin cepat-cepat pulang lalu merebahkan dirinya dikasur empuknya. Apalagi hari sudah mulai gelap.

Namun berkas terakhir menyita perhatiannya, berkas atas nama Aretha Claudia. Ia tak heran kenapa nama gadis itu ada disini, karena bagaimana pun prestasi gadis ini tak bisa dipandang remeh.

Tapi..

[ BIODATA DIRI ]

Nama                   : Aretha Claudia H.

Tempat,              : Jakarta, 8 April 2003
Tanggal lahir

Wali murid        : Mahendra H.

...

'Ah,mungkin cuma mirip' Batinnya.

Dengan cekatan ia merapikannya, lalu menyimpan barang-barang penting di lemari ruangan OSIS.

Tak lupa sebelum keluar ia mengunci ruangan OSIS, berjalan menuju parkiran lalu melesat membelah ibukota.








Hayooo itu kenapa sama Si Bibim?
Jangan lupa vote n komen, biar tambah semangat:)
See U in next chapter!

[678 words]

ARETHA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang