Hahaha, kalian ketemu tokoh baru lagi.
9.Who's the 'Black Cloud'?
'Awan hitam, terkesan kelam namun sebenarnya pembawa hal baik bagi alam'
Bisma sekarang sudah berada dirumah setelah sebelumnya mengantar Retha pulang.
"Assalamualaikum abang pulang!" Ucapnya .
"Waalaikumsalam!" Jawab seseorang tak kalah kerasnya.
Bisma menoleh kesumber suara dan mendapati ayahnya sedang menonton tv.
"Eh ayah, hehe kirain belom pulang" Katanya sambil nyengir.
Vano geleng-geleng melihat anaknya ini, kini ia sudah semakin besar dan bertambah tampan. Namun sikapnya yang hangat tak pernah berubah.
"Ya kan emang biasanya ayah jam segini udah dirumah, kamu yang lupa waktu. Coba liat jam berapa sekarang" Kata Vano pada anaknya.
Bisma segera menoleh kearah jam dinding berada, pantas saja ayahnya sudah berada dirumah. Ini sudah pukul lima sore yang berarti sudah satu setengah jam sejak ia pulang sekolah.
Ayahnya bekerja sebagai arsitek, namun sudah memiliki kantor tetap sendiri dengan puluhan karyawan. Jadi waktu kerja beliau sendiri yang mengatur.
"Hehe, tadi abang nganterin temen dulu, yah" Jawabnya jujur.
"Yaudah, mandi sana terus istirahat"
"Siapp komandan!"
Setelah berucap ia segera berjalan menuju tangga ke kamarnya yang ada dilantai dua.
Kamar dengan nuansa monokrom, segala dekorasi dan perabotan berwarna hitam dan putih namun ada pula beberapa yang berwarna lain.
Ia menaruh langsung tasnya emudian melepas seragam lalu beralih mengambil handuk dan segera membersihkan diri. Tak sampai sepuluh menit ia sudah keluar lagi dengan stelan kaos oblong putih dan celana kain selutut.
Nampaknya ia sangat lelah, karena ia langsung merebahkan diri dikasur empuknya.
Bayangan Retha tiba-tiba saja memenuhi pikirannya, bagaimana tadi gadis itu tertawa, bercerita dan bernyanyi merdu. Semua masih terekam jelas di otaknya. Sifat yang berbeda jika gadis itu sedang dalam mode jahilnya.
Ah, dengan mengingatnya saja sudah bisa membuat Bisma senyum-senyum sendiri.
'Sadar Bisma sadar! Lo kenapa?' Batinnya.
Ia teringat pada seseorang sekarang, dirinya beranjak dari kasur menuju meja belajar. Disana ada banyak buku dan alat tulis lainnya, bahkan ia juga menghiasinya dengan dengan beragam foto dan poster.
Salah satu contohnya, foto dua orang anak kecil yang sedang duduk di halaman. Masing-masing memegang Ice creamnya sendiri. Dua orang itu adalah seorang gadis kecil dan seorang anak laki-laki.
Flashback on
"Sayang kalian senyum ya, tante mama foto dulu" Ucap seorang wanita pada dua anak kecil itu.
Lucunya mereka hanya mengangguk sebagai jawaban, karena Ice Cream lebih menggoda untuk segera di makan.
"Satu... dua... tiga.... chesee!"
Aba-aba tadi membuat kedua bocah itu menyempatkan diri untuk tersenyum sambil saling merangkul.
Sementara sang wanita tersenyum melihat hasil jepretannya. Sangat sempurna. Ia berniat ingin mengirimkannya pada sang suami nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARETHA [On Going]
Teen Fiction🚩Terinspirasi boleh, Plagiat jangan🚩 [Update sesuai mood] . . . Ini hanya secuil kisah tentang Aretha, gadis berparas cantik namun dijuluki 'biangnya kejahilan' disekolahnya. Tiada hari tanpa teriakan kekesalan, semua pasti akan menjadi target ke...