11.Pelan-pelan Thaaa!

210 28 2
                                    

Udah ada gambaran tentang tokoh-tokohnya belom?

11.Pelan-pelan Thaaa!

'Aku rindu kamu, kenangan kita dan kita yang selalu kayak gini dulu. Bahagia bareng.'


Dua minggu lagi SMA Harapan Bangsa akan mengadakan acara ulang tahun sekolah. Maka dari itu sekarang OSIS sedang sibuk-sibuknya melakukan tugas. Ada banyak properti, hiburan, konsumsi sampai anggaran yang harus mereka persiapkan sedetail mungkin.

Tak terkecuali Bisma dan Dion. Mereka berdua kini tengah berada di ruang OSIS memeriksa daftar semua persiapan acara dan menghitung jumlah dananya.

"Bim, ini balonnya apa nggak kebanyakan?" Tanya Dion sambil menyerahkan selembar kertas dihadapan ketua OSIS nya itu.

Setelah memeriksanya Bisma sedikit menggaruk bagian kepalanya, ia tak paham mengenai konsep dekor dan segala macam. Tapi jika dilihat ini juga terlalu didominasi oleh balon. Membuatnya sedikit bingung.

"Coba lo panggil salsa" Titahnya lalu segera dituruti oleh Dion.

"Kenapa Bim?" Tanya salsa setelah ikut masuk kedalam ruangan bersama Dion.

Bisma menoleh lalu mengode Dion untuk menjelaskannya. Dion segera paham lalu mengambil alih kertas yang tadi ia sodorkan pada Bisma.

"Jadi setelah gue periksa, kayaknya ini balon kebanyakan deh, coba lo liat dulu" Jelas Dion seraya memberikan kertas tadi.

Salsa manggut-manggut.
"Menurut gue juga emang kebanyakan nih balon, kurangin dua slop aja" Katanya.

"Udahkan gue keluar dulu, kasian anak-anak sibuk banget" Lanjutnya.

Dion mendengus, dikira dia bersama Bisma disini hanya santai saja?

"Gue sama Bisma juga sibuk kali, Sa" Rengutnya.

"Hehehe gak gitu maksudnya, dahlah gue keluar dulu"

Belum ada beberapa langkah ia kembali berbalik badan.

"Bim, tadi si Retha nyariin lo. Tapi udah tadi banget, gue lupa bilang soalnya. Hehehe" Katanya.

Bisma yang mendengar hanya diam sebentar, lalu berdehem sebelum angkat bicara.

"Ok, nanti kalo lo liat dia suruh ketemu gue"

"Siap, bye!" Ucap gadis itu lalu bergegas keluar ruangan.

Sementara itu Dion sedikit bingung, sahabatnya ini menyuruh seorang biang kerok masuk keruang OSIS?

"Bim kalo dia ngejailin lo lagi gimana? Lo bisa nggak fokus. Apalagi kalo tu cewek ganggu persiapan acara, bisa-bisa acaranya berantakan" Ucapnya.

"Nggak" Jawab Bisma yang tetap sibuk dengan lembaran kertasnya.

"Jaminannya?"

"Nggak tau" Celetuk Bisma.

'Setan si Bibim, ngajak gelud hayuk' Batin Dion kesal.

"Ayok yon!"

"Eh, ampun Bim canda doang elah" Kata Dion sambil meringis.

"Apaan sih? Ayok lanjutin meriksa, berdiri mulu lo" Sergah Bisma lebih bingung dengan jawaban Dion tadi.

'Aman ternyata'

---

Retha sedang berada di rooftop sekarang, duduk menikmati angin sepoi-sepoi yang datang sambil mengayunkan kakinya diujung gedung. Pantas jika hari gadis itu terasa hampa, nyatanya belum ada korban hari ini.

ARETHA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang