25.Menghilang

165 18 14
                                    

Hi! Aretha balik lagi nih.
Buat yang kangen sama tingkah absurd-nya Maura and the geng, mereka muncul disini!

Oiya, besok aku ulangan online, doain ya huhuu... Kalian kapan ulangannya? Semangat belajarnya ya:)

Well, Happy Reading! ! !


25.Menghilang

'Sayang dengan seseorang, bukan berarti kamu lupa dengan dirimu sendiri'








Hari-hari berlalu, dan pagi yang cerah kini kembali menyapa setiap insan cendekia yang datang ke sekolah pada pagi hari ini. Cuaca amat cerah, sang mentari mungkin ingin membagikan rasa senangnya pada setiap makhluk bumi.

Eitsss tapi. . . Jangan lupakan jika ini adalah hari SENIN!!!

Panas menyengat nyatanya telah menyebabkan sensor kemalasan pada hampir seluruh siswa berbunyi nyaring. Kebahagiaan sang mentari nampaknya tak lebih dari kesengsaraan murid-murid jika mereka harus bertemu di hari senin, dimana upacara akan dilaksanakan.

Apalagi pembina upacara terkadang ikut bekerjasama menyengsarakan murid, dengan memperlambat tempo amanat yang disampaikan.

Entah itu dengan sibuk membahas kerapian seragam, kebersihan kelas dan lingkungannya, tugas-tugas yang harus dikerjakan secara sungguh-sungguh atau bahkan hanya tentang keadaan parkiran sekolah yang terkadang semrawut tak beraturan. Tapi yang namanya sudah buru-buru, yang penting kendaraan sudah berada dilingkungan sekolah saja sudah bersyukur bukan?

Intinya, hal-hal kecil itu harusnya bisa disampaikan secara singkat, padat dan jelas. Agar pesan yang dibicarakan bisa lebih mudah diingat, lalu dilakukan. Tapi kebanyakan guru malah menambahi lagi dengan kata-kata yang malah membuat murid bingung dan kesal, lalu lupa dengan pesan yang disampaikan karna sibuk mengeluh panas, lelah, atau bahkan mencuri-curi waktu untuk bercanda.

Seperti sekarang, ditengah sesi amanat yang disampaikan oleh Bu Metha -guru paling lemah lembut, dengan segala kesabaran yang beliau miliki-, Maura sibuk mengoceh dibarisan belakang kelasnya.

Disamping gadis itu ada Mulan dan Kesya, teman sekelasnya yang juga masuk dalam rombongan murid tak terlalu tinggi. Sedangkan Retha, Nayya, dan Mozza mereka berada di barisan tengah karna postur tubuhnya yang tinggi. Ya, walaupun Retha sering membolos tapi setiap upacara ia selalu melaksanakannya dengan baik.

'Seenggaknya saya pasang muka, biar pada tau saya masih hidup' Ucap gadis itu kala ditanya alasannya tak membolos Upacara.

"Panass banget, mana Bu Metha ngomongnya pake di lama-lamain lagi" Cerocos gadis berbando itu pelan karna kesal.

Mulan yang berada di sebelah kirinya menoleh, "Sabar aja, bentar lagi juga pingsan lo" Ujar gadis itu kelewat santai.

Maura mendelik, "Heh, lo doain gue?" Tanya gadis itu berbisik.

"Nggak"
"Cuma gapapa kali ya, kalo di aminin" Lanjut gadis itu seraya tertawa.

"Jangan berisik, pak Seno ngeliatin lo berdua tuh" Lerai Kesya pelan.

Benar saja, saat Maura menoleh ke depan Pak Seno sedang melirik ke arahnya dengan tatapan yang tajam. Ia harus banyak berdoa agar kali ini guru itu melupakannya dari daftar murid-murid spesial senin ini.

Gadis yang hari ini memakai bando berwarna putih itu menunduk lalu mendengus, apakah hanya dia yang tak tahan dengan panas terik hari ini. Andai saja ia punya pintu ajaib doraemon, mungkin ia akan sangat berbahagia.

ARETHA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang