16.Senja
'Bahkan jingga senja pun 'tak mampu kalahkan indahnya sepasang samudra biru itu'
"I'm homeeeee!"
Teriakan itu menggema ke suluruh ruangan, namun hanya sepi yang terdengar tak ada balasan jawaban sama sekali.
"Thaaa!!! Gue beli seblak, lo mau ngga?!" Teriak gadis itu kembali.
Dirinya berjalan kedapur, menaruh dua plastik belajaan lalu mengambil mangkuk dan sendok untuk seblaknya itu.
"Thaa!" Teriaknya sekali lagi karna belum mendengar jawaban.
"Berisik za! Lo nggak lagi dihutan" Ucap Retha yang tiba-tiba sidah berada didapur.
Mozza mengelus dadanya sebentar, sepupunya ini terkadang lebih mirip jelangkung daripada manusia.
"Sekalinya jawab ngagetin orang lo" Kata gadis itu.
"Bodo, orang lagi boker juga"
Setelah mengucapkan itu Retha berlalu meninggalkan dapur sambil membawa seblaknya ke ruang tamu. Lalu diikuti Mozza yang sama-sama membawa seblak dibelakangnya.
Dua orang itu duduk diatas karpet, menghadap televisi sambil mengunyah makanannya masing-masing.
"Lama lo, gue kira udah diculik tadi" Ucap Retha memecah suasana.
"Rese lo!" Jawab Mozza.
Mereka larut dalam perbincangan ringan seperti biasa. Tertawa, bergosip atau apapun yang bisa mereka jadikan topik.
"Nah, ini dia gue pinjem dulu ya" Kata Mozza sambil meraih sebuah ponsel.
Retha menoleh, merasa sedikit blank dengan kata-kata sepupunya barusan.
"Anjirr! Gitu ya lo sama gue. Punya pacar gak bilang-bilang, fine. Ikhlas gue" Kata Mozza lantang, semakin membuat Retha bingung.
"Passwordnya apaan woy?" Kata gadis itu sekali lagi.
Sementara Retha mulai mengerti sekarang, "Bawa sini, itu bukan hp gue." Ucapnya sambil meminta benda pipih itu.
Memang setelah perkapan singkat mereka tadi, Bisma langsung pamit pulang. Laki-laki itu harus segera pulang katanya, hari juga sudah mulai gelap.
"Lah??"
"Tadi ada temen gue kesini, punya dia kali nih ponsel. Mungkin jatoh pas ngobrol-ngobrol sama gue tadi"
"Cowo ini? Temen lo?" Tanya Mozza sambil menunjukkan wallpaper ponsel tadi, hingga tampak foto candid seorang laki-laki sedang terseyum lebar.
Retha mengangguk, membenarkan pertanyaan gadis itu. Membuat gadis itu senyum-senyum tak jelas.
"Gantengnya gak ngobat anjir!!!" Teriaknya heboh.
'Gue aja sampe salting, za'"Udah udah bawa sini, ntar lo rusakin lagi" Ucap Retha.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARETHA [On Going]
Teen Fiction🚩Terinspirasi boleh, Plagiat jangan🚩 [Update sesuai mood] . . . Ini hanya secuil kisah tentang Aretha, gadis berparas cantik namun dijuluki 'biangnya kejahilan' disekolahnya. Tiada hari tanpa teriakan kekesalan, semua pasti akan menjadi target ke...