12.Pasar malam

200 24 9
                                    

Siapa yang suka ke pasar malam?
Kalo iya, yang paling disukai disana apa?

12.Pasar malam

'Lo siapa dan kenapa? Karna walaupun lo jauh tapi rasanya deket'


Ting tong

Bunyi bel apartemen membuat gadis itu buru-buru mengambil slingbagnya. Sekedar tempat untuk menaruh handphone, uang dan beberapa aksesoris tambahan jika sewaktu-waktu ia butuhkan.

Kaos putih lengan pendek bertuliskan 'Bitch!' Berlapis cardigan hitam lengkap dengan jeans putih sobek-sobek beserta sneakers hitam, kini telah melekat ditubuhnya.

Segera ia melangkah menuju pintu, lalu tebuka menampilkan visual seorang laki-laki. Bisma, laki-laki itu benar-benar datang mengajak Retha untuk keluar malam ini. Kaos maroon polos, jeans hitam panjang serta sneakers membuat tampilannya berbeda kali ini. Apalagi tatanan rambutnya yang dibuat sedikit berantakan membuatnya semakin tampan.

"Anjir, kecepetan lo." Tanya Retha sedikit ngegas.

"Lo nya aja yang ngaret" Ucap laki-laki itu balik.

"Bacot! Udah ayok keburu malem" Ucapnya sambil mengajak Bisma berlalu setelah sebelumnya menutup pintu apartemennya.

'Yang lama siapa yang di sensi siapa. Cewek.' Batin Bisma.

Setelah sampai dimobil mereka segera melaju keluar dari area gedung menuju suatu tempat tujuan Bisma.

Baru beberapa menit berjalan tiba-tiba,

"Kakak cantikkkkk!!!"

Sontak sapaan yang lebih terdengar seperti teriakan barusan itu mengagetkan Retha. Sampai ia harus mengelus dadanya untuk mengatur nafasnya, lalu menoleh kebelakang.

Rautnya langsung berubah seratus delapan puluh derajat, dari yang tadinya kaget bercampur kesal menjadi senyum sumringah. Anna. Anak kecil berlesung pipi itu yang barusan menyapanya.

"Anna? Ya Allah kakak kangen banget! Sini kakak pangku" Ucapnya pada gadis itu lalu mendudukkannya diatas pahanya. Setelah dirasa nyaman ia kembali menoleh pada Bisma.

"Kok lo nggak bilang sih kalo Anna ikut juga?" Tanya Retha pada lelaki yang sedang fokus menyetir mobil itu. Sejak tadi ia tidak bergeming sedikitpun, bahkan ketika suara Anna mengagetkan Retha ia tetap fokus kedepan. Yaiyalah orang udah tau.

"Dia bilang mau ikut kangen sama lo, dirumah juga gak ada orang makanya gue bolehin. Nggak papa kan?"

"Ya nggak papa lah. Kenapa juga nggak nggak diajak masuk tadi? Malah ditinggal dimobil. Bener-bener lo" Ucap Retha panjang lebar.

Dua kali ia berjumpa dengan Anna, dua kali pula ia mendapati gadis kecil itu dibiarkan dimobil. Sekarang dan ketika mereka bertemu di minimarket dekat apartemennya.

Laki-laki itu meringis, "Hehe kan cuma bentar Tha".

"Cuma bentar lo bilang? Kalo ada apa-apa gimana?" Tanya Retha lagi. Tak habis pikir ia dengan pola pikir laki-laki ini.

"Ok nggak lagi, nggak lagi." Pasrahnya ketika gadis itu hendak menimpalinya dengan kalimat-kalimat panjangnya lagi.

"Gitu dong"

---

Suasana ramai menyambut mereka ketika baru sampai di area pasar malam. Iya Bisma mengajak mereka ke pasar malam, katanya banyak wahananya.

Mereka bertiga berjalan bersama diluasnya pasar malam ini. Sambil sesekali tertawa, mengatakan bahwa sekarang mereka sedang bahagia. Anna sesekali minta digendong oleh Anna walau Bisma seringkali melarangnya. Namun Retha malah merentangkan tangannya, menerima tubuh gadis itu.

ARETHA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang