Dua🍁

404 56 16
                                    

BUDAYAKAN
VOTE AND KOMEN👇
HAPPY READING❤️

____________________

Pagi ini Jani sarapan sendirian, dirinya melamun kan ucapan Brian tadi. Apakah urusan suami bukan juga menjadi urusan istri? Mengapa sebegitu nya Brian tidak menganggap nya sebagai istri.

Lalu, apa arti dari sebuah pelukan pagi tadi? Apa dia sengaja membuat Jani berbunga-bunga lalu kembali menjatuhkan nya seperti sampah

Rasanya Jani ingin menangis saja, menikah dengan pria dingin memang bukan lah impiannya. Dia rindu suasana rumah nya yang kumuh dan sudah tidak layak di tempati, tapi tempat itu lah yang membesarkan diri nya

Jani ingin pulang ke rumah nya, tapi bagaimana dengan reaksi ayah nya nanti? Pasti di akan di pukuli dan di siksa habis-habisan mengingat ayah nya adalah orang kejam dan tak berperikemanusiaan.

Suara pintu terbuka mengalihkan perhatian Jani, ekor matanya menatap pria yang kini duduk di hadapannya dengan membawa dua Tote bag yang entah apa isinya."Pakai ini, dan segera bersiap lah"Brian mendorong dua Tote bag itu ke arah Jani

"Ini apa kak?"Jani mengangkat Tote bag itu

"Tidak usah banyak bicara, cepat bersiaplah"ucap Brian dingin

Jani langsung pergi, sebenarnya ia masih ingin tau mengapa suami dingin nya itu menyuruh bersiap-siap seperti mau pergi kemana saja

Selesai mandi Jani membuka Tote bag yang di berikan Brian tadi, awal nya dia sedikit terkejut dengan dres warna putih juga make up yang ada di dalam kedua Tote bag tersebut

Jani terpaksa memakai nya jika tidak pasti Brian akan marah kepadanya, Jani memandangi tubuh nya yang terbalut dres mewah yang mungkin harga nya tidak main-main

Wajah nya pun terlihat cantik dengan polesan make up natural, Jani sedikit pandai berdandan karena dulu dia pernah magang di salon tempat tetangganya bekerja

Wajah nya pun terlihat cantik dengan polesan make up natural, Jani sedikit pandai berdandan karena dulu dia pernah magang di salon tempat tetangganya bekerja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tapi Jani sempat berpikir, kenapa Brian mampu memilih-milih jenis make up seperti yang di pakai tadi. Aneh.

Jani pun akhirnya keluar dari kamar, menemui Brian yang tengah memainkan ponselnya di ruang tamu

Brian menatap nya tanpa berkedip sekali pun, jantung Jani pun mulai berpacu dua kali lipat cepat nya

"Ayo"Brian berjalan mendahului nya lalu masuk ke mobil Fortuner miliknya

__#__

Restauran cepat saji menjadi tempat Jani dan Brian berada, Jani tidak tau apa maksud Brian membawa nya ke sini? Untuk makan? Bahkan Brian tidak memesan makanan apapun. Ya. Walaupun dirinya tidak lapar tapi, memesan minuman apa salah nya?

Marry A Cold Man-YoongHyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang