Duapuluhdelapan🍁

203 29 18
                                    

BUDAYAKAN
VOTE AND KOMEN👇
HAPPY READING♥️

_______________________

Tujuh bulan kemudian...

Sekarang perut Jani sudah membesar dan rasa lelahnya lebih sering terasa, jadi Jani harus banyak beristirahat dan mengurangi aktivitas nya

Brian juga semakin posesif dengan kandungan nya mengingat ini adalah anak pertamanya yang sangat di nanti-nantikan kehadiran nya

"Ck! Duduk"tegas Brian saat melihat Jani sedari tadi mondar-mandir menyiapkan sarapan untuknya

"Nanggung kak, kakak duduk aja"balas Jani yang malah mendapat pelototan tajam dari Brian mau tak mau dia pun menuruti nya

Jani akhirnya duduk menatap Brian yang mengambil alih untuk menyiapkan sarapan pagi ini

"Susu nya sudah di minum sayang?"tanya Brian yang angguki Jani

Brian menarik kursi di samping Jani, menyendok kan nasi dan lauk ke piring Jani

"Emm kak, nanti pulang jam berapa?"

"Kayak nya hari ini lembur"

Jani bernafas lega akhirnya

"Kalo gitu aku ke dokter nya sama kak Indri aja ya?"

"Ya udah gapapa"balas Brian mengusap rambut Jani

Selesai makan Brian selalu mencuci piring nya sebelum ke kantor, setelah nya dia akan berpamitan dan langsung berangkat

"Aku berangkat dulu, kamu hati-hati"ucap Brian mengecup kening Jani

Sebelum itu Brian punya kebiasaan baru yaitu menundukkan kepalanya setara dengan perut buncit Jani

"Papa berangkat dulu ya, kamu jangan nakal sama mama"Brian mengusap dan mengecup perut Jani yang terbalut dress tidur

"Iya papa"balas Jani dengan suara yang menirukan anak kecil

Brian tersenyum tipis lalu melangkah keluar rumah.

___#___

"Gimana dok? Kandungan saya baik-baik saja kan?"

Dokter Nisya tersenyum lalu menghela nafas panjang

"Begini Jani, penyakit kamu sudah memasuki stadium akhir. Saya khawatir itu berpengaruh dengan kandungan kamu"

Jani menundukkan kepalanya sedih, dia takut terjadi apa-apa dengan anak pertamanya. Anak yang sangat di nanti-nantikan kehadiran oleh Brian

"Lalu Jani harus bagaimana dok?"tanya Indri

"Kemungkinan besar nanti Jani akan melahirkan secara prematur"

Jani sontak mengangkat kepalanya kaget,"Prematur?"beo nya

"Iya, dan kamu bisa langsung melanjutkan kemoterapi nya"balas dokter Nisya

Jani terdiam, dia sangat-sangat ingin melahirkan secara normal layaknya ibu-ibu pada umumnya. Dia ingin menjadi ibu seutuhnya

Marry A Cold Man-YoongHyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang