Duapuluhdua🍁

171 34 6
                                    

BUDAYAKAN
VOTE AND KOMEN👇
HAPPY READING❤️

______________________

Pyarrrrrrr!

Jani terkejut dengan perkataan Indri, mengapa lagi-lagi dirinya? Mengapa?

Dirinya tak habis pikir, kenapa masalah datang bertubi-tubi kepadanya. Dunia seakan-akan tidak adil dengan dirinya

Dia hanya minta, kebahagiaan.

Kenapa begitu susah nya.

"Jani, kamu gapapa kan?"Indri mengusap bahu Indri sembari masih menangis

"Stadium lanjut kak?"beo Jani menatap lurus dengan pandangan kosong

"Itu masih bisa sembuh, nanti kita kemoterapi dan pengobatan lainnya. Biar kakak bicara dengan Brian"kata Indri

Jani menggeleng.

"Jani ga mau kak Brian tau, biar kita berdua aja yang tau kak"pinta Jani

Dahi mulus Indri berkerut,"Kenapa Jani? Biar Brian tau keadaan istrinya"ujar Indri

"Enggak kak, Jani ga mau ngerepotin kak Brian dan bikin susah dia cuman karena penyakit ini. Jani ga mau hiks.. hiks.. kasihan kak Brian hiks.."

Indri iba melihat Jani sangat-sangat terluka seperti ini, dia sudah banyak menerima luka, luka, dan luka.

"Tapi Jani--"

Jani menggeleng kuat, oke! Indri mengalah. Jani memang keras kepala kali ini.

"Ya sudah kamu istirahat ya, kakak mau urus administrasi nya dulu"Jani mengangguk lalu membaringkan tubuh nya, Indri menyelimuti nya sebatas pinggang

Selepas Indri keluar dari ruangan, Jani mengeluarkan semua Isak tangis nya dengan keras. Rasa nya hancur! HANCUR!!

"Arghhhh! Aku hanya ingin bahagia! Kenapa begitu sulit ya tuhan!! Kenapa!! Hiks.. hikss"

"Aku lelah seperti ini, aku lelah terus di timpa masalah, aku tak sekuat yang mereka kira, aku lemah, aku tak berdaya, aku ga bisa apa-apa lagi, aku cuman bikin susah mereka hiks.. hiks.."

"Kenapa selalu aku.. hiks.. hiks.."suaranya melemah, Jani menekuk kakinya menyembunyikan wajah nya

"Hiks.. hiks.. hiks.. hiks.. i-bu hiks.."

Tanpa di sadari, Indri belum pergi dari sana. Dia bersembunyi di balik pintu yang tertutup, tubuhnya ikut lemas mendengar semua beban yang adik iparnya pikul.

Dia juga ikut sakit, dia juga ikut hancur.

"Maafin aku Jani, aku ga bisa apa-apa hiks.."Indri bangkit dari duduknya lalu segera melenggang pergi

___#___

Langkah nya tergesa-gesa, keringat bercucuran di dahinya, rasa khawatirnya sangat membuncah, dia sangat-sangat cemas saat ini

Kadang dia bertanya kasar pada orang lain, saat menanyakan ruangan yang di tempati dia.

Ceklek

Pintu putih kaca itu terbuka, menampilkan Indri yang tengah menyuapi Jani bubur

Brian langsung terduduk di samping Jani,"Kamu sakit apa?"terdengar dari suaranya, Brian sangat khawatir

Marry A Cold Man-YoongHyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang