Duapuluhsembilan🍁

269 33 22
                                    

BUDAYAKAN
VOTE AND KOMEN👇
HAPPY READING❤️

_______________________


Semua nya sudah terbongkar, sudah runyam seperti yang Jani bayangkan.

Sudah seminggu dirinya jadi canggung jika bertemu Brian, walaupun pria itu masih perhatian dan posesif kepada nya. Tapi, rasanya tidak enak hati menyembunyikan hal terbesar dari suami sendiri

Seakan-akan Jani tidak menganggap keberadaan Brian.

Malam ini Jani menunggu Brian di kamar, karena katanya dia pergi membeli sesuatu untuk nya

Cklek

Jani menoleh melihat Brian melepaskan jaket nya dan berjalan ke arah nya

"Hmm"Brian menyerahkan plastik berisikan sesuatu yang sedari tadi Jani inginkan

Jani tersenyum lebar, lalu membawa plastik itu ke pangkuannya

"Terimakasih kak"Brian mengangguk singkat

Dengan lahap Jani memakan seblak yang Brian belikan untuk nya, walau tak sepedas yang diri nya ingin kan tapi tak papa, Jani juga mengerti jika saat ini dirinya tidak boleh makan yang pedas-pedas

Televisi yang menyala di kamar mereka menambah suasana Jani untuk ngemil

"Kalau sudah cepat tidur"kata Brian bangkit dari duduknya

"Hemm, kakak mau kemana?"tanya Jani

"Buat susu buat kamu"

Blush
Pipi Jani langsung memerah mendengar nya. Pria itu masih sangat-sangat perhatian padanya, dan semoga itu selamanya.

Jani jadi senyum-senyum sendiri membahayakan bagaimana bahagia nya Brian dan banyak nya perhatian yang dia berikan untuk Jani dan anaknya nanti

"Uhuukk uhukkk"Jani tersedak seblak membuat tenggorokan nya Jani panas bercampur pedas, Brian langsung muncul dari balik pintu kamar dengan segelas susu di tangan nya

"Ck! Pelan-pelan bisa?"Brian memijat pelan leher belakang Jani

"Maaf kak"cicit Jani dengan wajah menunduk

"Sudah minum obat?"tanya Brian

Jani menggelengkan kepalanya,"Aku ga mau, aku bosen kak minum obat terus-terusan. Kapan aku sembuh"keluh Jani

"Kamu bakal sembuh"ucap Brian yang juga merasakan sakit melihat Jani nya seperti ini

Brian menghela nafas lalu menarik Jani untuk segera berbaring dan menutupi tubuhnya dengan selimut tebal

"Sekarang tidur"Brian mematikan lampu kamar di ganti dengan lampu tidur

Tubuh Jani meringkuk ke samping mencoba mencari posisi yang nyaman, dengan sekali tarikan Brian mampu membuat tubuh Jani masuk ke dalam pelukannya

Mereka pun tidur dengan berpelukan

___#___

02.24 dini hari

Bunyi jarum jam menemani sunyi nya malam ini, Jani terbangun dari tidurnya karena merasakan keram di perut nya

Jani berjalan tertatih-tatih menuju ke kamar mandi, dirinya kembali mimisan dan pusing

Marry A Cold Man-YoongHyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang