Delapanbelas🍁

173 34 10
                                    

BUDAYAKAN
VOTE AND KOMEN👇
HAPPY READING❤️

______________________

️❤️❤️TERIMAKASIH YANG SUDAH FOLLOW❤️❤️❤️

AKU SAYANG KALIAN❤️






Kedatangan wanita tadi membuat Brian hilang fokus dan lebih banyak melamun, pikirannya melayang membayangkan kejadian enam tahun yang lalu

Kejadian yang mampu mengubah sikap nya menjadi dingin dengan wanita, salah satu nya Jani walau sekarang dirinya berusaha mengurangi sifat dingin tersebut

Satu notifikasi masuk ke dalam ponsel Brian, namun ia hanya mengacuhkan nya karena lamunannya mungkin lebih menarik daripada notifikasi ponsel yang siapa tau penting

"Permisi pak"

Dan akhirnya lamunan Brian buyar gara-gara sekertaris nya masuk setelah mengetuk pintu yang tidak dia dengar

"Tolong tanda tangani berkas ini pak, pak Bastian bilang berkas ini adalah investasi proyek dari client baru"jelas Caca, sekertaris Brian.

Brian mengangguk lalu segera menandatangani berkas tersebut, dan Caca pun pamit keluar ruangan

"Arghhhh kenapa harus kembali lagi!!"Brian tiba-tiba menggeram kesal

Diri nya menyahut ponsel di atas meja, lalu melihat ada notifikasi pesan dari nomor yang tidak dia kenal apalagi nomor itu mengirimkan sebuah foto

083467xxxxxx

Send a photo

Istri kesayangan mu berbelanja kebutuhan sehari-hari dengan pria lain, lalu kau kemana saja? Kenapa tidak menemani nya? Apa kau tidak di anggap keberadaan nya? Tidak berguna!09

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Istri kesayangan mu berbelanja kebutuhan sehari-hari dengan pria lain, lalu kau kemana saja? Kenapa tidak menemani nya? Apa kau tidak di anggap keberadaan nya? Tidak berguna!
09.56

Brian menggenggam erat ponselnya, tatapan mata nya berubah tajam begitu pun dengan aura dingin nya yang mengerikan

Dia mulai bangkit dari duduknya dan menyahut jas hitam nya yang tersampir di kursi kebesaran nya

Dengan langkah tergesa-gesa dia mulai keluar dari kantor nya, sempat juga berpapasan dengan Bastian namun dia tak peduli

Dia hanya butuh penjelasan dari. Jani.

__#__

Jani tertawa melihat tayangan di televisi, di pangkuan nya sudah ada keripik pisang coklat kesukaan nya

Suara mobil membuat nya langsung bangkit dari duduknya, suara nya terdengar begitu familiar

"Eh Udah pulang kak?"tanya Jani saat melihat Brian masuk ke dalam rumah

Brian hanya menoleh sekilas tanpa menyahut lalu berjalan menaiki tangga menuju ke kamar, Jani tersenyum tipis dan mengikuti nya dari belakang

Jani membuka knop pintu kamar,"Kok aku tanya, di cuekin sih kak?"tanya Jani membantu melepaskan jas hitam Brian

Brian masih diam, namun tangan nya merogoh saku celana nya dan mengambil ponselnya

"Ini?"Brian menyodorkan ponsel nya ke Jani, menunjukan sebuah foto

Tubuh Jani menegang di tempat, dia meremas daster yang di pakai

"I-itu sa-salah paham kak"gugup Jani

Brian mendekat,"Salah paham?"Jani mengangguk takut

"Kak, aku lupa bilang sama kakak buat nemenin aku ke super market karena... Bahan makanan di rumah habis dan... Fahmi nawarin aku untuk bareng ke super market nya karena... Dia juga kebetulan mau beli sesuatu"jelas Jani mampu meluluhkan emosi Brian

Namun, masih ada rasa aneh yang menelusup di hati Brian. Diri nya juga tak tau apa rasa itu?

"Kakak ga marah kan?"tanya Jani memastikan

Brian memalingkan wajahnya,"Marah"kata nya membuat Jani menghela nafas

"Yaudah aku minta maaf kak"tiba-tiba Jani memeluk punggung Brian membuat sang empu diam-diam merasakan detak jantung yang berdebar kencang

"Jangan di ulangi"Brian melepaskan pelukan Jani, lalu menyahut handuk dan masuk ke dalam kamar mandi

Jani hanya tersenyum maklum, semoga hal ini membuat Brian dapat belajar mencintai nya..

Malam hari nya, Jani memasak makan malam spesial untuk Brian yaitu pepes ikan mas kesukaannya dan resep nya dia belajar dari Indri yang pandai memasak

Setelah semuanya siap, Jani menyajikannya di meja makan sambil menunggu Brian turun

"Aku lapar"celetuk Brian yang sudah tiba di bawah sejak tadi

"Eh kak, udah matang kok makanan nya"sahut Jani

Brian menarik kursi di hadapannya Jani, mata nya berbinar melihat hidangan di meja makan

"Aku mau itu"tunjuk Brian langsung

Jani terkekeh lalu dengan telaten, menyajikan nya di piring Brian

Sesendok demi sesendok masuk ke dalam mulut dingin Brian, dia meresapi masakan istrinya yang memang rasa nya emm... Luar biasa

"Enak ga kak?"tanya Jani harap-harap

Brian mengangguk mantap membuat Jani senang bukan main

"Rasanya seperti masakan Indri"ucap Brian

"Karena aku belajar dari kak Indri"sahut Jani yang mulai ikut makan

"Ohh"

Selesai makan Jani membereskan semua piring kotor dan gelasnya juga mengelap meja makan yang kotor

Setelah itu dia langsung menyusul Brian yang menonton televisi namun tangan nya terus bergerak mengetik di keyboard ponsel nya

"Di anggurin aja tv nya"kata Jani, sontak Brian langsung berhenti bermain ponselnya

"Nge-cek email ya kak?"tebak Jani

"Iya"

Jani manggut-manggut, namun dirinya masih merasa aneh dengan Brian yang tiba-tiba berubah jadi sangat dingin pada nya

Sebelum-sebelumnya tidak separah ini, apa mungkin karena kejadian tadi siang?

Brian bangkit dari duduknya,"Mau kemana kak??"tanya Jani

"Kamar mandi"sahut nya sembari terus berjalan

Tanpa pusing berpikir Jani kembali menikmati tayangan di televisi, sambil menunggu kedatangan Brian lagi

Ting!

Bunyi ponsel Brian membuat perhatian nya teralihkan, dia pun langsung melihat notifikasi nya

Al♤
Kamu lagi ngapain Brian?
19.50

Dahi mulus Jani berkerut, siapa Al? Mengapa nama kontak nya terdapat simbol daun waru?




















Al siapa?
Aliando?
Al-Ghazali?

VOTE AND KOMEN 👇
TERIMAKASIH TELAH MEMBACA CERITA SAYA ❤

Marry A Cold Man-YoongHyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang