Sebelas🍁

218 40 6
                                    

BUDAYAKAN
VOTE AND KOMEN 👇
HAPPY READING ❤️

TERIMAKASIH YANG SUDAH FOLLOW AKUN PENULIS😘

YANG UNFOLLOW SEMOGA
BAHAGIA:V

_____________________

Mata Jani memanas melihat adegan sepasang suami istri di hadapannya ini, hingga gelas yang ia pegang pun akhirnya jatuh dan pecah berserakan di lantai

Brian dengan segera melepas tautan bibirnya dengan bibir Jessica serta tangan Jessica yang terlihat melingkar di leher nya

"Ini ga seperti yang kamu kira Jani"ucap Brian mengusap bahu Jani guna menenangkan nya

"Gapapa kok kak, Jessica juga istri kakak"balas Jani tersenyum masam

Ia pun segera membereskan pecahan gelas dan naik ke atas meninggalkan Brian yang frustasi sendiri

Sedangkan Jessica ia masih setia membereskan semua sisa makanan di meja, sesekali yang bersmirk bahagia hati nya pun tak kalah bersorak ria

"Arghhhhhh"teriak Brian frustasi sambil melirik ke arah Jessica yang justru tersenyum manis pada nya

Brian langsung meninggalkan Jessica begitu saja, membuat senyuman Jessica langsung luntur seketika

"Tunggu tanggal main nya baby"gumam nya tersenyum mengerikan

__#__


Jani keluar dari kamar mandi setelah mandi, baru saja membuka pintu ekor matanya sudah menangkap tubuh tegap suami nya yang berdiri menghadap jendela

"Keluar kak, Jani mau pake baju"kata Jani

"Pakai saja, aku tidak akan melihat lagi pula aku sudah melihat nya malam itu"jelas Brian tanpa mengembalikan badan nya

Jani tersenyum masam lalu membuka lemari, mengambil pakaiannya dan kembali masuk ke dalam kamar mandi membuat Brian menoleh ke belakang

Brian menjambak rambut nya frustasi, ia harus cepat-cepat mengambil semua surat-surat aset perusahaan dan harta keluarga nya dari tangan Jessica

Tapi bagaimana? Brian saja tidak tau di mana Jessica meletakkan semua berkas-berkas itu

Jani keluar dari kamar mandi lalu mengambil Sling bag nya di atas sofa dan langsung saja ia membuka pintu kamar dan keluar dari kamar tanpa sepatah kata, tanpa menoleh ke Brian juga.

"Benar-benar marah"gumam nya menatap pintu kamar yang mulai tertutup dari luar

Brian langsung mengikuti Jani ke bawah, tapi ia tidak menemukan Jani sama sekali malah ia melihat Jessica yang duduk santai menonton televisi

"Cari apa kak?"tanya Jessica tersenyum manis

"Jani"dan senyum itu pun luntur

"Ohhh"balas nya cuek

"Kemana Jani?"tanya Brian menatap Jessica menelisik

"Ga tau, tadi keluar gitu aja. Marah kali ah masa kita cuma ciuman gitu ngambek ish, aku kan juga istri kakak. Masa ga boleh, emang yang boleh cuman dia doang gitu"cerocos Jessica panjang lebar hingga membuat Brian menatapnya jengah

Brian masih terus berdiri membuat Jessica berdecak,"Duduk ngapa sih kak, ga pegel apa berdiri terus"ucap nya sembari menepuk sofa di sebelahnya

Tanpa sadar Brian duduk di samping Jessica sambil ikut mencomot cemilan yang berada di pangkuan Jessica membuat sang empu tersenyum diam-diam

"Jani itu terlalu berlebihan ga sih kak, masa kita cuman ciuman aja dia nya marah. Mana pergi ga bilang-bilang kakak lagi, ck! Ga sopan"kompor Jessica semakin membuat Brian frustasi

"Argh Jani!"gumam Brian tertahan

__#__

Sementara di luar, hujan masih terlihat sangat lebat. Terlihat seorang wanita duduk di halte bis sendirian

"Apa aku salah jika menaruh perasaan pada kak Brian?"tanya nya pada diri sendiri

Jam sudah menunjukkan pukul setengah 12, Jani tidak tau ingin pergi kemana seperti nya langkah nya untuk keluar rumah bukan lah langkah yang tepat

Tiba-tiba sebuah motor lewat di depan halte, Jani pun langsung menghentikan si pengendara

"Loh Jani?!"kaget si pengendara itu

"Fahmi?"Jani pun tak kalau kaget

"Kamu mau kemana malam-malam begini astaga"Fahmi melepaskan helm nya

"Emmmhh a-anu"Jani meremas Sling bag nya

"Ayo aku antar pulang, pasti suami mu khawatir"kata Fahmi

"Tidak usah, aku ingin ke rumah ayah. Kamu bisa kan antar kan aku ke sana?"tanya Jani yang terlihat ragu-ragu

"Tentu saja bisa, kebetulan aku juga mau ke rumah ibu karena tiba-tiba Fahya sakit jadi aku cepat-cepat kesana"jelas Fahmi

"Astgaa Fahya sakit, ya sudah ayo"buru Jani

"Eh tunggu, tapi suami mu tau kan kalo kamu mau ke rumah ayah mu?"tanya Fahmi

Raut wajah Jani berubah cemas, ia pun langsung mengangguk singkat

"Kenapa suami mu tidak mengantarkan mu Jan apalagi hujan-hujan begini?"tanya Fahmi menyerah kan helm dan mantel kepada Jani

"Dia sibuk"sahut Jani singkat

Fahmi hanya tersenyum sembari mengangguk, lalu menyalakan mesin motor dan menunggu Jani naik ke atas motor dan mengegas nya menuju tujuan yang di tuju

Di perjalanan mereka hanya sama-sama diam, dan hujan pun sudah reda walau masih meninggalkan hawa dingin yang menusuk kulit

Beberapa jam kemudian mereka sampai di depan gang kampung yang cukup terang karena banyak di pasangi lampu, Fahmi menurunkan Jani di sebuah rumah yang lumayan bisa di katakan cukup layak

"Mau mampir Fah?"tanya Jani sembari turun dari motor Fahmi

"Ga usah Jan, besok pagi aja. Sana gih masuk udah jam satu nih"kata Fahmi di angguki Jani

Fahmi pun menyalakan motor nya dan menjalankan nya menjauhi pekarangan rumah ayah Jani

Dengan langkah berat Jani melangkah menuju rumah sang ayah, mengetuk pintu beberapa kali namun tidak ada sahutan. Mungkin ayah dan ibu tiri nya tengah tertidur pikir nya

"Ayah"

"Yah Ayah"

"Ayah ini Jani"

"Ayah bukain ini Jani!"

Cklek

Pintu kayu itu terbuka...

"Ngapain kamu kesini malam-malam?!!"

Deg!














Sad Jani😢

NEXT PART SELANJUTNYA 👈

VOTE AND KOMEN 👇
TERIMAKASIH TELAH MEMBACA CERITA SAYA ❤️

SEE YOU AGAIN

LAMPUNG TENGAH

Marry A Cold Man-YoongHyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang