Lima🍁

305 45 12
                                    

BUDAYAKAN
VOTE AND KOMEN👇
HAPPY READING❤️

____________________


Mata bulat Jani menatap Brian dengan sebal, bisa-bisanya dia menyuruh diri nya untuk menunggu nya yang tengah sibuk mengerjakan tugas kantor nya, sedangkan Jani sendiri sudah sangat mengantuk dan hanya duduk berdiam sambil menatap suami sengklek nya itu.

Apalagi Televisi yang ada di kamar ini, tidak boleh di nyalakan 'katanya konsentrasi nya akan buyar saat mendengar suara televisi

Halah kampret!

"Yaudah sih ga usah cemberut"celetuk nya membuat Jani menoleh

"Gak biasa nya kak Brian minta di temenin kayak gini"kata Jani

"Kenapa? Masalah?"Brian mengangkat dagunya songong

"Ishh nyebelin banget sih! Jani tu udah ngantuk kak!"rengek Jani

"Tunggu"

"Sampai kapan?!!"

"Sampai selesai lah"

"Lamaa banget!"

"Biar"

Jani kesal sendiri, tangan nya ia gunakan untuk meninju-ninju bantal yang ada di pangkuan nya saking kesal nya

"Kenapa kamu pukul bantal nya? Dia tidak salah"celetuk Brian tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop

"Ya aku kesel sama kakak"sahut Jani

"Yaudah pukul saya aja, jangan bantal nya kasihan dia"kata Brian

"Halah bodoamad"

Fiks! Jani marah sekarang, jam sudah menunjukkan pukul 1 dini hari tapi dia belum juga tertidur. Biasa nya jam segini dirinya akan terbangun tapi ini? Tidur saja belum gimana mau kebangun.

Brian tersenyum tipis sangat tipis hingga tak terlihat jika itu sebuah senyuman, ia pun menutup laptopnya dan menutup beberapa berkas-berkas yang ia kerjakan

Ia berjalan menghampiri Jani lalu berbaring di sebelah Jani yang terduduk,"Katanya mau tidur"Jani menoleh lalu ikut berbaring

Tubuh Jani membelakangi Brian yang tengah menatap nya, sudah jadi kebiasaan Jani jika tidur ia akan memiringkan badan nya

Brian yang gemas pun langsung mematikan lampu kamar dan memeluk Jani dari belakang,"Selamat malam"bisik Brian

Jani terdiam membeku mendapatkan perlakuan seperti itu dari Brian, apalagi ini kali pertama diri nya di peluk oleh pria dingin ini

Ohhh Seperti Mimpi Rasa nya.

Jani pun akhirnya memejamkan matanya sambil menahan degup jantungnya yang menggila

__#__

"Maaf kak aku kesiangan"kata Jani berjalan cepat menuruni tangga

Di lihatnya Brian sudah rapi dengan setelan Jas kerja, ia hanya melirik sebentar ke arah Jani lalu kembali mengoleskan selai ke roti yang akan ia makan

Jani mengucir asal rambutnya, rasanya ribet punya rambut panjang.

"Potong aja rambutnya"celetuk Brian membuat Jani menoleh

"Ihh jangan lah Jani kan sayang sama rambut Jani"kata Jani sambil menyalakan kompor

"Sama saya?"tanya Brian

Marry A Cold Man-YoongHyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang