Sembilan🍁

248 45 5
                                    

BUDAYAKAN
VOTE AND KOMEN👇
HAPPY READING❤️
______________________

HARAP FOLLOW
AKUN PENULIS😘


Jani meneguk kasar ludah nya, melihat adegan romantis di hadapannya ini apalagi itu di lakukan oleh madu nya bersama suami nya

Huuh

Jani ingin pergi atau bahkan lenyap saja dari sana, Brian meliriknya lalu menghempaskan tangan Jessica yang mengelap sudut bibir nya

"Saya bisa sendiri"ucap Brian seperti biasanya, dingin.

Jessica hanya merengut kesal lalu melanjutkan sarapan mereka

Ngomong-ngomong soal masakan Jessica, menurut Jani tidak buruk seperti yang ia pikirkan juga. Ternyata wanita seperti Jessica juga bisa memasak

Selesai sarapan, Jani hendak membereskan semua sisa makanan dan piring-piring kotor. Tapi selangkangan nya masih terasa linu akibat aktivitas semalam

Jessica melihat Jani meringis hanya mengangkat satu alisnya, sedangkan Brian langsung dengan sigap membawa Jani duduk di sofa ruang keluarga

"Aku mau cuci piring dulu kak"kata Jani

"Tidak perlu"

"Tapi kak-"

"Ada Jessica"

Jani melirik Jessica yang juga menatap nya dengan tatapan sinis. Jessica mencuci semua piring dan gelas

"Kak Brian ga kerja?"tanya Jani

"Nanti siang"sahut Brian

"Kok siang?"kening Jani mengerut

"Ada meeting"balas Brian menatap Jani gemas karena terlalu banyak tanya

Jani menyalakan televisi dan mengganti channel kesukaan nya, Brian hanya mengamati setiap wajah manis istri nya itu dari samping, apalagi mata bulat nya membuat nya semakin gemas

Brian menarik lembut kepala Jani, lalu ia usap-usap rambut Jani

Tiba-tiba kedatangan Jessica membuat Brian menoleh ke sebelah kiri nya, ternyata Jessica ikut duduk bersama mereka di sana.

"Kak, nanti siang temenin aku yuk?"Jani dan Brian menatap Jessica

"Saya sibuk"sahut Brian

"Cuman belanja doang kok, ga lama"dan Jessica pun mulai bergelayut manja di lengan Brian

Jani membenarkan posisi duduk nya menjadi tegak, menatap risih ke arah Jessica yang bersikap manja terhadap Brian

"Ck! Saya tidak bisa!"sentak Brian sambil kembali menghempaskan tangan Jessica

Jessica merengut kesal, Jani yang melihat nya sedikit kasihan

"Jangan kasar kak"tutur Jani lembut

Brian menoleh ke Jani, tersenyum tipis sangat tipis"Aku ke kamar dulu"pamit Brian

Kini tinggal Jani dan Jessica yang berada di ruang keluarga, Jessica menyahut toples kaca di atas meja dan memangku nya sambil memakan keripik kentang yang ada di dalamnya

"Jangan sok baik deh, jijik liat nya"ucap Jessica tiba-tiba, membuat Jani menoleh ke arah nya

"Mentang-mentang jadi istri tua, mau nya di perhatiin mulu"kata Jessica lagi

Loh loh? Kenapa malah Jani yang di salahkan? Hemm.. seharusnya dia harus introspeksi diri, sebenarnya siapa yang salah di sini?! Dia atau Jani?!

Jani masih diam tak menanggapi sindiran halus dari mulut pedas Jessica, lagi pula tidak ada guna nya menanggapi nya yang ada nanti hanyalah keributan

"Udah ah males, kek ngomong sama Patung aja"desis Jessica yang bangkit dari duduknya meninggalkan Jani sendiri

Jani hanya mengerutkan keningnya,"Lah? Emang dari tadi ngomong sendiri"gumam Jani sambil terkekeh

__#__

Jam menunjukkan pukul 2 siang, Jani masih setia menonton acara televisi sambil di temani segelas jus jambu

Jessica berjalan menuruni tangga melirik Jani sinis,"Nyantai mb?"tanya nya menyindir

Jani hanya menoleh sebentar lalu melanjutkan menonton televisi nya, merasa di acuhkan Jessica berdecak kesal lalu membuka lemari es dan mengambil cemilan

Brian pun ikut turun dari kamar nya dengan menggunakan setelan Jas kerja,"Aku berangkat Jani"kata nya sambil membenarkan dasi nya

Jani dengan sigap bangkit perlahan lalu mengambil alih membenarkan letak dasi Brian dengan benar, membuat kedua mata Jessica memanas terbakar cemburu

"Kakak beneran mau meeting jam segini?"tanya Jani di angguki Brian

"Terus pulang nya nanti jam berapa?"tanya Jani lagi

"Mungkin malam"Brian tersenyum tipis

"Apa masih sakit?"kini gantian Brian yang bertanya, Jani tersenyum lalu menggeleng

"Ya sudah aku berangkat, jaga diri mu"Cupp. Brian mengecup singkat kening Jani

Membuat sang empu terdiam di tempat sedangkan Jessica sudah gregetan melihat adegan menjengkelkan di depan nya

Ia dengan sarkas melangkah melewati Jani,"Enak tuh di kecup-kecup manjahhh"kata nya membuat Jani terbuyar dari lamunannya

Lagi-lagi Jani hanya diam sambil menatap Jessica tak kalah sengit, apalah wanita ini cemburu dengan dirinya yang jelas-jelas wanita pertama yang di nikahi Brian,

"Bisu!"Jessica melenggang pergi begitu saja.

Jani menggelengkan kepalanya heran dengan sikap Jessica yang terlihat seperti kenakan-kanakan, tiba-tiba ponsel nya berdering

Langsung saja ia mengangkat panggilan yang ternyata dari kakak ipar nya, Indri.

"Hallo kak?"

"Kamu ada di rumah Jani?"

"Iya kak, memang nya ada apa?"

"Kakak mau kesana, tunggu ya"

"Iya kak, kesini saja"

"Kamu mau kakak bawakan apa?"

"Terserah kakak saja"

"Yasudah"

Panggilan pun terputus sepihak, Jani meletakkan kembali ponsel nya

Beberapa menit kemudian Suara mobil terdengar dari luar tak lama di susul dengan bell pintu utama berbunyi, Jani pun bangkit untuk membukakan nya

Indri tersenyum manis, begitu pun dengan Jani

"Bagaimana kabar mu?"tanya Indri

"Baik kak, ayo masuk"Jani menggandeng lengan Indri

Indri celingak-celinguk seperti mencari seseorang, sedangkan Jani pergi ke dapur untuk menyiapkan minuman Indri

"Kakak tau ga?"tiba-tiba Jani datang dan duduk di samping Indri

Indri menelan ludah susah payah,"Tau apa Jani?"tanya Indri hati-hati

Jani menunduk sambil memainkan jari-jari tangan nya,"Kak Brian nikah lagi"ucap nya pelan

Indri mengusap bahu Jani dengan rasa bersalah menyelimutinya,"Sabar Jani, ini semua ujian buat rumah tangga kalian"kata Indri

Jani teringat sesuatu, ia pun langsung menoleh cepat menghadap Indri yang menatap nya heran,"Apa kakak tau itu?"tanya Jani

Deg!










NEXT PART SELANJUTNYA 👈

VOTE AND KOMEN 👇
TERIMAKASIH TELAH MEMBACA CERITA SAYA ❤️

SEE YOU AGAIN

LAMPUNG TENGAH

Marry A Cold Man-YoongHyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang