.<.>.
Dong-Yoon masih menarik kerah seragam Kyungsoo dan kemudian menyudutkan Kyung-Soo ke tembok. Punggung Kyung-Soo membentur dinding tembok yang keras. Rasa sakit tak terasa bagi Kyung-Soo.
"Kau tak punya malu untuk datang ke kehidupan So-Hyun! Apa kau lupa apa yang sudah kau perbuat padanya?! Dan sekarang lihatlah karena kau So-Hyun begini!!"
"Aku ingat semua! Karena itulah aku berusaha meminta pengampunan dari So-Hyun!!"
"Kau fikir semudah itu?! So-Hyun tak akan memaafkanmu!"
"Kita lihat saja Jang Dong-Yoon!" jawab Kyung-Soo sembari melepaskan cengkraman tangan Dong-Yoon di kerah kemejanya.Kyung-Soo kemudian berjalan keluar meninggalkan Dong-Yoon yang sedang menahan amarah.
Dong-Yoon berusaha mengatur emosinya kemudian melihat kondisi So-Hyun yang masih belum sadarkan diri. "Jangan khawatir! Aku akan berusaha melindungimu darinya sehingga kau tak akan merasa tersakiti lagi!" kata Dong-Yoon sembari mengelus lembut kepala So-Hyun.
...
Shin-Hye memandangi Kyung-Soo yang sedang berlatih untuk lomba Taekwondo besok. Shin-Hye bisa merasakan bahwa Kyungsoo seperti sedang menghukum dirinya sendiri dengan berlatih Taekwondo tanpa henti.
"Anak itu!! Apa dia baru saja melakukan kesalahan?"
"Waeyo Noona?" tanya Moon-Bin sembari memakan es krim rasa melon. Ia sudah beristirahat sejak satu jam yang lalu.
"Ketika dia melakukan kesalahan, dia selalu berlatih lebih lama daripada yang lain. Ini kebiasaanya sejak SD!"
"Bukankah itu sama saja menyakiti dirinya sendiri? Noona hentikan dia!!"
Shin-Hye mengangguk dan mencoba menghentikan Kyung-Soo yang berlatih," Kyungsoo-ya! Berhentilah! Kau menyakiti dirimu sendiri! Ingat,jaga kondisi tubuhmu! Aku tidak tahu kesalahan apa yang kau perbuat! Tapi,aku mohon berhentilah!"
Kyung-Soo langsung berhenti dan menoleh ke Shin-Hye,"Terima kasih telah mengkhawatirkanku!" kata Kyung-Soo kemudian meninggalkan Shin-Hye dan Moon-Bin yang diliputi kebingungan dan rasa khawatir terhadap Kyung-Soo.
Kyung-Soo sedang dalam perjalanan pulang setelah latihan Taekwondo. Ia tidak menaiki sepedanya melainkan menuntunnya. Ia melihat ke langit malam yang penuh bintang-bintang. Ia tak sendiri melainkan bersama Moon-Bin.
"Apa dia baik-baik saja?? Apa keluarganya merawatnya dengan baik? Aku sungguh khawatir melihat dia yang pucat sekali. Ketika dia pingsan,aku sungguh ketakutan. Rasa ketakutan yang sama saat aku kehilangannya waktu itu! jalan yang kulalui ini begitu susah. Apakah ini sebuah karma?" batin Kyungsoo.
"Apa yang kau fikirkan Do Kyung-Soo?!" tanya Moon-Bin berusaha menebak Kyung-Soo.
"Aku berfikir perihal karma!"
"Karma? Aku sangat percaya dengan adanya karma. Aku membaca tentang quotes dari Yannick Noah. 'Jika,hal baik yang kita berikan,maka hal baik juga yang akan kita dapatkan. Begitulah sebaliknya!'. Kenapa kau berfikir perihal karma? Apa karena kau melakukan kesalahan pada seseorang,kau khawatir mendapatkan karma?"
Kyung-Soo mengangguk,"Aku melakukan kesalahan pada seseorang dan mungkin aku akan segera mendapat karma."
Moon-Bin menepuk pundah Kyung-Soo,"Asal kau menyadari kesalahanmu dan berusaha menebusnya. Itu sudah baik dan mungkin karma akan berkurang padamu! Untuk saat ini fokuslah pada pertandingan besok!!"
"Gomawo.."
...
Kelas 2-2 sedang sibuk menonton pertandingan Taekwondo tingkat Nasional yang hari ini sedang diadakan. Semua orang begitu tegang karena nama Kyung-Soo sudah dipanggil. Wali kelas mereka juga ikut menonton pertandingan ini.