Lets vote
..
.
"OMO KIM SO HYUN!" Nyonya Bae menjerit kaget melihat putrinya yang pulang dengan rambut pendek bersama Dong-Yoon.
Nyonya Bae menyentuh rambut So-Hyun yang kini menjadi pendek. dia sangat menyayangkan rambut putrinya yang panjang dan indah harus menjadi pendek seperti ini.
"Aku bosan rambut panjang.." jawab So-Hyun kemudian masuk kedalam kamarnya.
"Dongyoon-ah! Apa yang terjadi pada So-Hyun? Mengapa rambutnya memendek?"
Dong-Yoon tersenyum sembari memberikan okchundang milik So-Hyun,"Bibi jangan khawatir. So-Hyun merasa rambut panjangnya menganggu dan aku yang mengantarkannya kesalon untuk memotong rambutnya. Dia merasa panas dengan rambut panjangnya itu. harap bibi mengerti." Jelas Dong-Yoon yang berbohong.
"Ah terima kasih sudah menjelaskan. Apa kau mau mampir makan cemilan dulu?" tawar Nyonya Bae.
Dong-Yoon menggeleng,"Hari sudah sangat malam. Aku lebih baik pulang sekarang. Besok akan ada ujian."Nyonya Bae mengangguk dan mengantarkan Dong-Yoon keluar dari rumah.
Dikamar,So-Hyun menatap pantulan dirinya dicermin. Ia mengambil sebuah kantung berisikan tusuk rambut Phoenix. Ia memegangnya dan membawanya kedalam pelukan. "Rambut sudah pendek,bagaimana bisa menggunakan ini?" guman So-Hyun sedih.
***
Dirumah Kyung-Soo menatap dirinya dicermin. Dia masih dapat mengingat jelas apa yang terjadi di istana tadi. Semua itu tidak masuk akal baginya. Rambut So-Hyun sudah menjadi pendek dan tidak mungkin dapat disanggul seperti itu. lalu pria berjubah putra mahkota itu kenapa mirip dengannya?
Kyung-Soo mendapati kecoa yang siap terbang ke arahanya. Kedua matanya membesar dan ia menjerit tatkala hewan kecil itu mulai terbang. Dengan sigap Kyung-Soo mengambil salah satu buku pelajarannya dan mulai mengejar hewan itu untuk dibunuh.
Kyung-Soo jatuh kelantai karena akan menangkap kecoa itu. Sialnya,ketika akan dibunuh dengan buku. Kecoa itu keluar dan terbang dari kamarnya.
Kyung-Soo menyipitkan matanya ketika melihat sebuah kotak dibawah kolong mejanya. Ia segera mengambilnya. Kotak kuno dengan ukiran cantik.
"Ini terkunci. Aku tidak ingat punya kotak ini. apa punya Hyung ya?"
Kyung-Soo menggoyang-goyangkan kotak itu untuk mengetahui apakah ada isi. Ternyata ada isi dan kotak ini lumayan berat.
"Aku menyimpan apa sebenarnya disini? Mengapa berat? Jangan-jangan sebelum kecelakaan. Aku mencuri emas? Heol!"
Insung membuka kamar Kyung-Soo dan mendapati adiknya berbicara dengan sebuah kotak."Yak! setidaknya ganti baju. Apa kau terkena setan istana hingga gila seperti ini?"
"Hyung,apa ini punya hyung?"
"Itu adalah harta karunmu! Ketika waktu kau kecil,kau pulang-pulang sudah membawa kotak kuno itu. kuncinya hilang saat kau kecelakaan. Buka saja dengan paksa!" jelas Insung kemudian pergi dari kamar Kyung-Soo.
"Aishhh! Selalu tidak ditutup!" kesal Kyung-Soo pada kakaknya yang selalu tidak menutup pintu kamar.
Kyung-Soo kembali fokus pada kotak tersebut,"Kalau aku hancurkan kotak ini. bukankah sangat disayangkan? Kotak ini mungkin berusia ratusan tahun dan harganya mungkin sangat mahal sekarang!"guman Kyung-Soo.