"HELLO EVERYBODY!!!" sapa seorang guru wanita yang merupakan guru bahasa Korea. Guru ini selalu memakai suara yang keras dan bisa membuat telinga sakit. Lalu guru ini juga terkadang bersikap alay. Menurut anak kelas 2-2-. Namanya,Jang Hye Moon.
"Selamat pagi ssaem!" sapa semua murid bersamaan.
"Apa kalian sudah siap untuk berpuisi hari ini?" tanya Guru Jang.
"Puisi? Puisi apa?" tanya salah satu murid.
"Hari ini. aku ingin kalian semua mengungkapkan apa yang ada di hati kalian secara langsung lewat puisi!"
"Cepat tulis dalam 10 menit dan hafalkan selama 5 menit!" perintah Jang ssaem. Semua murid langsung menulis kecuali,So-Hyun.
"Kim So-Hyun apa kau tak akan menulis?" tanya Jang ssaem.
So-Hyun menjawab dengan gelengan dan guru Jang tersenyum,"Bagaimana aku bisa lupa! Kau adalah juara satu dari lomba puisi tahun lalu di festival puisi! Kuharap kau sudah punya puisi yang bagus. Nona Kim!" kata Jang Sssaem.
Tak terasa 15 menit berlalu dengan cepat dan sekarang waktunya menampilkan puisi. Terlihat Sung-Jae yang terlebih dahulu berpuisi. Jang ssaem terlihat memijat kepalanya.
"Sekian,terima kasih!" kata Sung-Jae mengakhiri presentasi puisinya.
"Yook Sung-Jae! Itu puisi atau keluhanmu terhadap sekolah?!" tanya Jang ssaem.
"Dua-duanya!" jawab Sung-Jae yang kemudian diikuti oleh suara tawa dari beberapa anak di kelas.
"Kau boleh duduk!" perintah Jang ssaem.
"Selanjutnya!" perintah Jang ssaem. Murid yang maju ini berdasarkan undian nomor. Kyung-Soo setelah Sung-Jae dan sekarang ia maju kedepan sembari membawa kertas berisi puisinya.
"Aku menyuruh kalian menghafalkan. Tapi,belum ada satupun yang hafal diluar kepala. Ada apa dengan kalian semua?" tanya Jang ssaem.
Kyung-Soo kemudian meremas kertasnya dan menaruhnya kedalam saku celana. Ia pun mulai berpuisi.
Aku menunggumu disini selama beratus-ratus tahun. Menunggumu diantara musim yang silih berganti. Tahukah kau? Hatiku yang tangguh,terasa seperti telah hancur berantakan. Aku merasa mati rasa untuk sementara waktu karena sakit nya terlalu cepat. kalimat mu yang singkat dan dingin. Aku ragu ingin bertanya mengapa? Tapi aku berhenti. Alasan kita berpisah tidak penting lagi. karena tidak akan ada perubahan. Aku hampir tidak bisa melewati ini untuk sementara waktu. Aku berantakan tanpamu. Lalu aku akan menangis saat aku mendengar tentang dirimu dan bagaimana keadaanmu. Merindukanmu sampai aku tidak tahan lagi. bahkan,aku akan menunggumu di setiap kelahiranmu. Musim terus berlalu dan aku tidak pernah berhenti. Dengan ingatanku aku tidak bisa menyerah. Takdir kita yang tidak pasti bahkan jika kamu menghentikanku.Karena aku mencintaimu!
Ketika berpuisi,Kyung-Soo selalu menatap So-Hyun yang juga menatapnya. Perasaan So-Hyun campur aduk ketika mendengar setiap kata yang dikeluarkan oleh Kyung-Soo. Setiap orang yang berada di kelas. Ikut terbawa suasana puisi Kyung-Soo. Bahkan,Jang ssaem menangis karena mendengar ini.
"Do-Kyung-Soo. Apakah kau sedang menunggu seseorang? Puisimu terdengar seperti kau sudah lama menunggu. Apakah aku benar?"
"Ya,ssaem benar! Aku menunggu seseorang selama ini. Aku melakukan kesalahan padanya. Entah,dia mau memaafkan ku atau tidak!"
"Hmmm,aku paham. Boleh tahu siapa dia?"
"Dia istriku!"
Seketika kelas menjadi riuh dan suara ketidak percayaan. Terutama dari Yoo-Jung,Joo-Hyuk dan Sung-Jae.