"halo, kak mark."
saat itu mark baru saja pulang kuliah ketika ia mendapati jaemin, tetangga sekaligus pujaan hatinya, baru saja ikut menunggu lift bersamanya. ada plastik penuh berisi barang di kedua tangannya.
"halo, jaemin," balasnya dengan seulas senyum lebar. "habis belanja?"
jaemin mengangguk. "iya, kak. bahan makanan di apartemenku habis, padahal jeno kelaparan."
mark hanya mengangguk mengerti. jeno adalah kembaran pemuda itu. berwajah dingin dan jarang berbicara.
"kakak baru pulang kuliah?" tanya jaemin seiring mereka berdua masuk ke dalam lift.
melihat pemuda itu yang kesulitan karena barang-barang di tangannya, mark pun dengan sigap membantu, menekan tombol angka di hadapan pemuda itu. lantai lima belas.
"iya, jaem. aku baru selesai kuliah," jawab mark setelahnya.
"kalau begitu, kakak belum makan kan?" tanyanya. "ayo, makan bersama di apartemenku! aku akan masak yang banyak untuk kalian."
kesempatan tidak datang dua kali bukan?
oleh karena itu, mark dengan cepat mengangguk keras, menerima ajakan jaemin dengan senang hati.
ting!
lift sampai di lantai tempat mereka tinggal.
mark berjalan cepat. "aku taruh barang-barang di apartemenku dulu."
"iya, kak." jaemin mengangguk, mengulas senyum tipis sembari berjalan menuju apartemen pemuda itu yang berbeda di seberang miliknya.
pemuda na itu masuk ke dalam apartemennya, meninggalkan mark yang bersorak riang.
KAMU SEDANG MEMBACA
the warmest things i've found
Fanfictionmark selalu menemukan sebotol cokelat hangat di depan pintu apartemennya.