18

13.1K 2.3K 212
                                    

"seol, jangan nakal! astaga, mentang-mentang sudah satu bulan tidak datang ke sini! kak kun, maafkan aku ya."

"santai saja, jeno."

"seol, jangan menganggu pierro!"

seruan kesal jeno memasuki kedua rungu mark ketika kucing peliharaan dengan corak di tubuh milik pemuda itu berlari kencang begitu tas tersebut dibuka. kaki dengan kuku tajam iti bergerak mengisengi burung kakatua di dalam sangkar yang sontak bersuara heboh.

tak lama, seol mendekat. melompat manja menuju tubuh sang pemilik, meminta dipeluk. "meow. meow."

pemuda na itu mengusap lembut kucing di dadanya. "kalau kau nakal lagi, kita pulang sekarang!" ucapnya tegas.

"meow." seol mengeong sedih.

mark mengulas senyum, merasa terhibur atas tontonan menggemaskan antara kucing dan pemiliknya di hadapannya. ia berdiri di belakang jeno, mengerutkan dahi saat tiba-tiba seol menatapnya dengan wajah penuh kesombongan.

apa-apaan? batinnya, meski memilih untuk tak ambil pusing.

"seperti biasa kan?" pemuda yang dipanggil kun oleh jeno bertanya. "suntik vitamin dan periksa bulu."

jeno mengangguk. "iya, kak," jawabnya sembari menaruh seol ke atas tempat tidur di tengah ruangan. memberi usapan demi usapan agar kucing itu tenang.

kun segera menulis sesuatu di buku catatannya, sebelum menoleh pada adik tingkatnya itu. "kenapa kemarin-kemarin tidak datang? ten sampai berpikir kalau kau menemukan klinik baru."

satu kekehan terdengar membuat mark sontak mengalihkan atensi dari anjing-anjing, di dalam tempat bermain kecil di sudut lain ruangan, menuju jeno.

"mana mungkin aku mencari klinik lain, kak." pemuda na itu melepas maskernya, mengulum senyum. "aku sedikit sibuk beberapa hari ini. ada lomba esai yang harus aku ikuti. seseorang memaksaku," lanjutnya, lalu memberi lirikan jahil pada dirinya.

"apa?! kau dipaksa ikut lomba?!"

pintu tiba-tiba terbuka lebar membuat hewan-hewan di dalam sana memekik kaget. seorang laki-laki dewasa seumuran kun dengan rambut aneh masuk ke dalam, kemudian memeluk jeno dengan erat.

"aku rindu jeno hehe!"

"rindu kak ten juga."

"ten, kau membuat anak-anak kita ketakutan."

"ups, maaf. habis aku kesal, jeno tidak ke sini karena lomba. dipaksa pula!" ten mendengus. "siapa yang menyuruhmu? akan aku marahi dia!"

jeno kembali melirik jahil ke arah mark, membuat ia segera membuang muka dan berjalan menjauh dengan gaya sealami mungkin dari kumpulan pemuda yang sejak tadi asyik mengobrol.

adik tingkatnya itu tersenyum. "kak mark, jangan pura-pura tidak dengar."

....

setelah adegan perkenalan dan sedikit perbincangan ringan, ten berakhir tidak memarahinya. mark ucapkan terima kasih pada kun yang berusaha keras untuk menenangkan kekasihnya, walaupun jeno terus memanas-manasi keadaan.

seol kini sedang diperiksa. kucing itu duduk diam di atas tempat tidur. sesekali mengeong seperti meminta perhatian dari sang pemilik yang tengah asyik bermain dengan kucing lain.

tidak ada yang menarik dari ruangan berisi hewan-hewan ini. mark hanya duduk diam di deretan kursi kosong yang disiapkan sembari mengamati sekeliling. kun, sang dokter tengah fokus mengurus seol bersama ten yang ikut serta membantu.

namun, sosok jeno yang tengah bermain bersama kucing-kucing lain di sudut ruangan berhasil menarik perhatiannya. memeluk dan mengelus hewan-hewan berkaki empat tersebut dengan penuh kasih sayang, menampik fakta jika sudah berulang kali bersin dengan hidung memerah total.

entah karena mata mark yang bermasalah atau memang jeno tampak bersinar ketika tengah bahagia, ia menemukan dirinya merasakan sesuatu yang berbeda di dalam dadanya: seperti ada yang kehangatan yang menjalar setiap satu tawa keluar dari bibir sang pemuda. seperti sebuah perasaan ketika kita membaca buku dan menemukan suatu kata yang menarik atau sebuah perasaan ketika kita meminum segelas susu hangat di bawah rintikan air hujan.

perasaan yang mendebarkan, tapi juga menenangkan.

untuk pertama kalinya, mark kini mengerti bahwa senyuman memang dapat menyebarkan kehangatan dan jenolah yang mengajarkannya.

the warmest things i've foundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang