Cerita 13

291 56 7
                                    

Hal yang paling tak diharapkan Shou selama tinggal di Bumi adalah penyamarannya terbongkar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hal yang paling tak diharapkan Shou selama tinggal di Bumi adalah penyamarannya terbongkar. Lebih-lebih jika yang memergoki adalah perempuan yang tak diharapkannya.

Nyatanya takdir sering bertindak sangat menjengkelkan. Shou hanya mampu mematung di balkon, dengan kaki terangkat sebelah, dan sayap terkembang lebar. Posisi yang jelas tak memungkinkan untuk beralibi.

"Kau bersayap." Suara feminin itu berbisik lirih. Lalu lenyap.

Shou membisu, tak mampu menyangkal. Dia menunggu sebentuk ucapan lagi, tapi hanya keheningan kosong yang tak menyenangkan. Saat memberanikan diri menoleh, pria itu langsung memaki keras.

"Brengsek!" Shou mengertakkan gigi. Sayapnya kembali terlipat. Bergegas dia menyusul Hee Young. Otaknya berputar mencari solusi. Perempuannya bereaksi persis seperti yang ditakutkannya.

"Hee Young, berhenti!" teriaknya pada bayangan yang menyelinap masuk ke ruang tengah. "Aku bisa jelaskan ...."

"Jangan bicara!" Tangan Hee Young terangkat ke depan. Mata kecokelatannya terbeliak. Dia sudah berlari secepat kemampuan kakinya merespon. Tetap saja pria bersayap itu berhasil mengejarnya dalam waktu singkat.

Shou refleks menghentikan langkah. Hidungnya tak mencium aroma alkohol. Sial, Hee Young tak sedang mabuk. Pria itu kini perlu alasan bagus untuk menjelaskan kondisinya sekarang.

"Hee Young ...."

"Siapa dirimu?" tanya perempuan itu.

Suaranya bergetar menerbitkan iba di hati Shou. Namun, keberanian Hee Young mendadak muncul di situasi-situasi genting.

"Jangan coba-coba berbohong! Aku sudah muak mendapat omongan dusta lagi," sembur Hee Young keras.

Shou mengernyit. Dia ingin menanyakan maksud perkataan itu, tapi perempuannya masih harus ditenangkan. Jika dia bisa menaklukkan Hee Young sekarang, Shou yakin akan mendapat jawaban yang diinginkan.

"Kau tak akan pingsan?" Shou mencoba bercanda. Bibirnya meringis mendapati wajah merah padam itu tak terkesan dengan kelakarnya.

"Kau iblis atau malaikat?" tanya Hee Young tak sabar.

"Astaga, mana ada iblis setampan aku?" Shou berdecak. Kali ini tubuhnya mulai lebih santai.

Hee Young terbelalak. "Kalau begitu, kau malaikat. Berapa usiamu?"

"Hee Young, apa perlu kita melakukan tanya jawab identitas seperti ini?"

"Jawab saja!" bentak Hee Young.

Shou mengangkat tangan. "Oke, kujawab. Asal kau mau duduk bersamaku." Shou mencoba peruntungan dengan mendekati istrinya.

Langkah pertamanya langsung digagalkan pekikan histeris perempuan itu. Shou mengangkat tangan. "Baiklah, baiklah, jangan berteriak. Kau akan dapatkan ceritamu."

ACALASITHE (tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang