Cerita 16

255 49 14
                                    

Hee Young merapikan celana dan kausnya sebelum meninggalkan bilik toilet

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hee Young merapikan celana dan kausnya sebelum meninggalkan bilik toilet. Tangannya memutar kenop pintu beberapa kali. Kerutan dalam muncul di keningnya setelah putaran kelima pintu masih bergeming.

“Ada apa ini?” Jantungnya berdebar kencang. Diputar-putarnya lagi kenop pintu. Masih tetap tak terbuka. Keringat dingin mulai muncul. Ketegangan dan ketakutan menyergap hati Hee Young.

Seseorang pasti telah menguncinya. Hee Young berpraduga. Dia yakin betul kondisi pintu bilik toilet baik-baik saja. Otaknya mengingat-ingat cepat. Ada beberapa suara saat dia berada di dalam bilik. Suara yang sebelumnya tak ada karena kloset dalam keadaan kosong saat Hee Young masuk.

Apa dia sedang dicurangi? Perempuan itu menggigit-gigit ujung kuku. Makiannya hampir keluar saat teringat gawai dan tasnya masih ada di ruang ganti.

“Bodoh sekali kau, Kim Hee Young!” keluhnya sebal. Dia tak percaya harus mengalami kejadian seperti ini lagi setelah berbulan-bulan tak mengalaminya.

Terkunci di toilet adalah salah satu dari sekian banyak perundungan yang sering dialaminya. Hee Young menggelosor lemas. Satu-satunya harapan adalah menunggu seseorang masuk ke toilet dan minta tolong dibukakan. Menggedor pintu tak akan membuahkan hasil. Hee Young tahu suasana di luar sudah sepi.

“Apa Shou sadar aku tak muncul?” Hee Young bertanya pada diri sendiri. Dia duduk mencangkung di lantai toilet. Seharusnya sekarang dia berada di mobil suaminya yang hangat. Pergi berkencan entah ke mana.

Sesuai janji pria itu, renung Hee Young. Pikirannya melantur ke tumpukan pakaian dalam seksi yang sengaja dibelinya dengan penuh perjuangan. Dia teringat rasa malu luar biasa saat pergi ke toko dan memilih di antara tatapan pramuniaga. Semuanya demi komitmennya untuk berubah.

Suara putaran kenop pintu menyentakkan Hee Young dari lamunan. Bergegas dia bangkit dan menggedor bilik toilet.

“Halo, ada orang di luar? Tolong aku!”

Terdengar suara gemerisik, lalu pintu sempit itu terbuka. Seorang perempuan muda berdiri di ambang pintu, tatapannya bingung terarah pada Hee Young.

“Oh, terima kasih sudah menolongku!” Hee Young berseru lega.

“Apa kau berbuat jahat?” tanya perempuan itu tiba-tiba.

“Apa?” Hee Young kebingungan.

Perempuan itu menunjuk tongkat pel dan kursi plastik yang teronggok di samping pintu. “Itu tadi yang mengganjalmu. Apa kau sudah berbuat jahat hingga orang lain berlaku buruk padamu?”

“Astaga, tidak!” Hee Young terkejut dengan pertanyaan bernada tuduhan sang perempuan. “Aku bahkan berusaha menjauh dari semua orang.”

“Kalau begitu, kau pasti si lemah.” Perempuan berambut ekor kuda itu berjalan ke arah wastafel dan mencuci tangan. Dia menatap Hee Young dari cermin. “Aku mengenalmu, Nona Kim. Kau istri Kim Shou.”

ACALASITHE (tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang