"Malam ini kau tidur bersamaku. Di tempat tidurku. Di rumahku."
~•~
Masa lalu yang kelam membuat Hee Young antipati pada lelaki. Dia menutup diri dan menciptakan gerbang sangat tinggi. Namun, pertahanannya runtuh seketika di hadapan malaikat yang tu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mereka saling berdiam diri selama perjalanan pulang. Shou memberi ruang pada Hee Young, sementara perempuan itu terus berkutat dengan pikirannya. Dua hal telak menghancurkan pertahanan diri Hee Young.
Shou tahu masa lalunya dan lelaki itu masih mau menikah dengannya. Bukan sekedar pernikahan pura-pura, tapi riil di depan Tuhan dan negara. Itu artinya, jika Hee Young menerima lamaran Shou, dia akan terjebak dalam pernikahan bersama lelaki yang baru dikenalnya.
Menghabiskan satu jam di pesawat dan sekarang semobil bertiga dengan Shou dan Taehyung, perempuan itu masih terus membisu. Hingga mereka melewati gerbang tinggi dari baja, baru Hee Young tersadar.
“Ini bukan apartemenku.” Hee Young mulai panik.
“Memang bukan. Ini adalah rumahku,” jawab Shou santai.
“Kenapa kita ke sini? Kalian berjanji akan mengantarku pulang,” protes perempuan itu keras.
“Aku memang akan mengantarmu pulang, tapi tidak ke apartemen bobrok itu. Mulai sekarang kau tinggal bersamaku di sini.”
“Kim Shou?” Mata sayu Hee Young terbelalak. “Kenapa aku harus tinggal bersamamu?”
“Karena Hyung sudah merilis pengumuman pernikahan kita. Apartemenmu tak akan aman lagi dari para wartawan. Juga fans fanatikku.”
Hee Young membeku. Memutar informasi Shou lagi. Namun, sebelum dia bisa mengutarakan protes, mobil sudah berhenti. Taehyung turun diikuti Shou.
“Ayo?” Lengan kekar itu terulur. Hee Young menggeleng. Helaan napas panjang Shou terdengar. Dia memberi isyarat manajernya masuk lebih dulu ke rumah. Lalu kembali masuk mobil. “Apa kau kecewa padaku, Hee Young?”
“Tentu saja! Kau semena-mena membuat keputusan. Kalian pikir hidupku sebegitu tak berharganya hingga seenak perut melibatkan aku dalam permasalahan kalian?”
“Hee Young, tolong dengarkan aku.”
“Tidak, kau yang harus mendengarkan aku.” Hee Young menepis tangan Shou. “Aku tak mau bekerja denganmu. Persetan dengan kontrak itu. Aku ingin pulang. Aku tak mau melihatmu lagi!”
Hee Young menerobos tubuh jangkung Shou. Hanya saja, dia salah memprediksi kemungkinan. Shou seorang lelaki yang kuat. Mudah baginya menahan laju tubuh mungil Hee Young. Kini Hee Young terjebak dalam pelukan Sang Aktor. Pangkuannya cukup lapang untuk diduduki perempuan itu.
“Aku bisa melaporkanmu ke polisi atas tuntutan pelecehan, Tuan Kim.” Hee Young bergetar. Setelah bertahun-tahun yang menyiksa, untuk pertama kalinya dia kembali sedekat ini dengan kaum Adam.
“Polisi tak akan percaya ceritamu. Mereka lebih mempercayai apa yang ingin mereka lihat.” Shou membuka topi bucket Hee Young.
Perempuan itu terkesiap. Helaian tebal rambut bergelombang jatuh berantakan di punggung setelah Shou menarik jepit pengikat cepol. Mata cokelat gelap Hee Young terbuka lebar. Gelenyar darah mulai membanjir deras dengan cepat.