🌌Summer 2.6🌌

520 96 18
                                    

Hanya keheningan di ruangan ini,sebuah detikan jam yang terdengar oleh lantai-lantai yang mulai dingin karena tusukan sang rembulan malam.

Sedari tadi ke empat insan yang sedang duduk di sofa hanya terdiam,berada di pikiran mereka masing-masing menatap nanar orang yang sedang terbaring pulas di ranjang rumah sakit.

Yansuk hanya mendengus resah melihat keadaan ketiga keponakannya ini,pasalnya sudah satu jam mereka setia menunggu serpihan keluarga mereka yang tak kunjung bangun dari bunga tidurnya hingga membuatnya memainkan ponselnya mencari sesuatu yang seharusnya ia tunjukkan sejak lama.

"Disisi lain dari eomma kalian yang sangat pekerja keras berambisi mencapai impian nya,dialah seorang wanita bagaikan seorang dewi pelindung,tak pernah lelah untuk tersenyum walaupun batinnya sangat tertekan dengan pekerjaan dan keluarga..."

Yansuk yang telah menemukan apa yang ia cari memberikannya ke Yeonjun yang ada dipertengahan kedua keponakannya yang lainnya,sebuah foto mereka yang tersenyum bahagia paska itu,dengan eomma dan appanya.

Mata mereka yang memanas berasa tak dapat membendung sebuah air yang akan keluar dari kelopak matanya.

'Kita semua sangat bahagia saat itu',batin Yeonjun melihat foto-foto beberapa tahun yang lalu,mereka semua yang tersenyum bahagia karena lengkapnya sebuah keluarga yang kini telah retak.

Tanpa mereka rasakan setelah melihat foto-foto tersebut mata mereka yang telah memerah tak lupa pula rasa kantuk yang telah mereka rasakan membuat mata mereka mulai tertutup tidur di sofa panjang tersebut dengan posisi terduduk melewati fase sabit yang sangat panjang bagi mereka.
___,,,___

06.30 KST

Pagi telah menjelang,Yansuk yang terbangun hanya disuguhi oleh udara yang masih bercampur dengan sejuknya embun pagi ini,hanya suara dengkuran halus pula yang ia terdengar saat ini,terkecuali Taehyun yang berada paling ujung yang telah membuka matanya menatap nanar wajah eommanya yang terlihat damai.

"Kau sudah mencuci mukamu?",tanya Yansuk yang melihat Taehyun sedari tadi diam tak berkutik namun kepalanya yang mengganguk menanggapi pamannya.

"Kalau begitu ayo kita membeli makanan dulu sebelum hyeongmu bangun.Kita juga harus mengisi tenaga agar bisa menjaga Sowon eomma kalian."

Mendengar tuturan itu Taehyun hanya mengganguk meninggalkan kedua saudaranya yang masih damai di mimpinya.

Baru beberapa menit mereka berdua keluar,salah satu pasang mata dari mereka berdua terbuka,yang berasal dari saudara yang tertua, Yeonjun.

"Paman dan Taehyun mana?",tanyanya bermonolog sembari mengucek matanya setelah tak menemukan adik bungsu dan pamannya di ruangan ini.

Helaan nafas terdengar setelah Yeonjun melihat eommanya yang masih dalam keadaan tak sadarkan diri, benturan itu membuahkan hasil yang sangat buruk dan itu karena ulah bod*h Yeonjun,itulah yang dipikir oleh Yeonjun sendiri.

"Mianhae...",namun apa gunanya bersedih terlalu larut, Yeonjun mencoba tegar karena nasi kini telah menjadi bubur dan semua ini akan membaik,ia yakin akan hal itu.

Perlahan pandangannya ia alihkan ke salah satu adiknya yang lain yang masih tertidur pulas.Bukan dengan kepala yang disandarkan di sofa,melainkan kepalanya yang melayang ke depan yang pasti akan membuat Soobin merasa pusing saat bangun.

Merasa tak tega melihat itu, Yeonjun perlahan mengangkat kepala adiknya dengan tangan kirinya lalu ia sandarkan di bahunya agar terasa lebih nyaman.

Soobin yang merasa posisi tidurnya lebih nyaman bukan membuatnya lebih nyenyak melainkan terbangun perlahan dari tidurnya tanpa mengubah posisinya,perlahan matanya terbuka melihat seseorang yang hanya disampingnya itu tak membuatnya heran dan terkejut karena mereka bukan orang asing lagi.

Our Summer[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang