🌌Summer 4.4🌌

355 64 15
                                    

Hampir setengah jam terus mendengus bukanlah hal sulit bagi Dowoon,sudah lama ia terus menyapu dedaunan di tanah namun tetap saja sampah-sampah masih bertebaran dimana-mana.

"Apakah mereka tidak tahu apa itu nama tempat sampah...",umpatnya bergumam kesal.

Puk...

Kepalan kertas terjatuh begitu saja dari atas mengenai kepala Dowoon,secepat angin Dowoon menoleh melihat beberapa murid berada di lantai dua menatapnya.

"Yak apa yang kau lakukan!",semua murid hanya diam menatap ia sinis karena perilaku nya.

"Lalu kenapa?kau ada masalah?itu tugasmu!"

"Cepat bersihkan!!"

Dowoon mendengus kesal untuk kesekian kalinya saat mereka semua mencaci dirinya,tak ada pilihan lain kecuali membersihkan nya.

"Lihat walaupun sudah mendapatkan hukuman tempramen nya masih saja seperti itu."

Semua murid pergi begitu saja membuat Dowoon yang berada di bawah menatap mereka dengan tajam merasa direndahkan sembari tangannya mengepal kuat karena tak terima,sungguh ia tak pernah merasa sehina ini selama jiwa raganya hidup.

"Meresahkan!"

_*_*

Terpaan angin beriringan pergi di antara dinginnya malam,batang yang tak sanggup menopang tempatnya ber fotosintesis jatuh ke tanah secara bergilir pelan tanpa satu bintang pun bersembunyi disaat awan-awan pergi bermigrasi ke suatu langit.

Begitu intens Sowon membaca setiap inci kata di selembar kertas pemberian Taehyun,dimana disana terdapat seluruh penjelasan bagaimana dirinya terlibat dan apa yang membuat semuanya memburuk.

Beberapa menit berlalu,tangan Sowon menaruh kertas tersebut sembari matanya beralih menatap Taehyun yang sedari tadi hanya menundukkan kepalanya.

"Kau tahu siapa yang duduk di samping mu saat ini?",tanya Sowon lalu dengan cepat Taehyun menjawab menggunakan bibirnya,walau tak ada satu huruf pun terdengar Sowon tahu anaknya berbicara eomma.

"Tugas dari eomma bukan hanya memasak,menunggu anaknya pulang,membersihkan baju kalian bertiga.Eomma lebih dari teman atau sahabat kalian,apa gunanya aku menjadi orang tua jika Taehyun masih memiliki rahasia?"

Taehyun menatap gelisah Sowon,ia cuma bisa memainkan jari-jarinya karena tak berani menuliskan sesuatu,sesaat kemudian Sowon pun mengelus pelan surai rambut anak bungsunya tersebut dengan tatapan sendu.

"Aku eommamu,orang yang membawamu hidup di kepahitan dunia ini,kini aku merasa gagal menjadi seorang eomma."

Dada Taehyun serasa nyeri ketika eommanya mengungkapkan apa yang ada di hatinya saat ini,ia begitu sakit mendengar jika eommanya merasa  menjadi orang tua yang tidak berguna.

Setelah beberapa saat keheningan melapisi ruang tamu,Sowon menarik Taehyun ke pelukan nya begitu erat,jujur saja dirinya tak ingin sekali lagi kehilangan keluarganya bahkan berpisah sesaat pun,ia begitu menyesal kini karena telah sudah melupakan mereka.

"Maafkan eomma belum bisa menjadi orang tua yang baik selama ini,maafkan eomma.",gumam Sowon membuat air mata Taehyun menetes begitu saja.

Ia hanya menggeleng mendengar ucapan eommanya tak terima bahwa ia tak bisa meminta maaf karena takut,kini ia tahu bagaimana lengkapnya keluarga walaupun tidak sepenuhnya, bagaimana Sowon menjadi seseorang yang begitu serius ketika ia sebagai anak menyembunyikan sesuatu yang tidak bisa dibilang kecil,sungguh ibu adalah seseorang yang paling tangguh bagi seluruh manusia.

Our Summer[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang