Benci

9K 825 39
                                    

Happy Reading
.
.
.
.
.


"Gak tau gue. Dianya makin nekat,suka banget ngirimin barang ke rumah sampe Albert curiga."

"Lo juga jadi orang galak & cerewet. Makan noh si Clara kepincut sama lo," balas Sheira tertawa.

Sheira sedang menuju kantin bersama Zeva. Jam istirahat belum berbunyi,tapi keduanya hendak ke kantin karena jam kosong. Melewati tangga yang menghubungkan dengan kelas 11 yang ada di lantai atas.

Tiba tiba seseorang tersandung di anak tangga terakhir dan tak sengaja menabrakkan tubuhnya pada Sheira. Sheira yang kaget mendapat dorongan dari samping reflek menahan tubuh orang itu agar tidak jatuh. Memeluk punggungnya dan memegang tangannya.

Tanpa sengaja Sheira mencium aroma Keyla dari cewek yang ia peluk saat ini. Jantung Sheira berdetak kencang setelah menghirup aroma itu. Cewek yang berpegangan pada bahu Sheira tak menunjukkan wajahnya. Tapi Sheira merasa jika itu adalah Keyla.

"Ups !" Tania yang baru menuruni tangga mendadak awkward melihat keduanya.

Keyla berdiri tegak dan merapikan pakaiannya yang sedikit berantakan itu.

"Maaf,gu-" ia tak jadi berbicara ketika mendongak melihat siapa yang ia peluk. Sheira.

Nafas Keyla tertahan,ia menatap Sheira lekat. Ia rindu tatapan itu,merindukan segalanya dari Sheira.  Tapi lagi lagi ia tak mampu menurunkan egonya. Ia berharap Sheira akan memberinya penjelasan,tapi nihil. Bahkan sekarang ia hanya diam menatapnya. Tak berniat berbicara sedikitpun.

Keyla muak,ia memilih meninggalkan Sheira. Ia beranjak pergi dengan wajah dinginnya itu. Namun tangannya ditahan oleh Sheira.

"Aku minta maaf," Kata Sheira menyesal.

Keyla berbalik menatap Sheira. Dengan nada dingin ia berkata, "Gue gak butuh maaf lo,"

Lalu melepaskan paksa dan pergi.

Sheira terpaku menatap punggung Keyla yang mulai menjauh. Ia mengerti jika Keyla akan seperti tadi. Ia tau dimana letak kesalahannya,ia memang tak menjelaskannya pada Keyla. Jika dia menjelaskannya,Keyla mungkin tidak akan percaya. Apa yang ia lakukan sekarang,ia sudah menerima resikonya jika akan seperti ini.

Zeva tak paham dengan jalan pemikiran Sheira. Ia memperhatikan Sheira sejak sebulan yang lalu, gerak gerik Sheira yang sering melamun dan jarang ke kantin. Sejak dari pesta Tania,saat ditanya kenapa dia tidak kembali ke pesta, Sheira selalu menghindari pertanyaan itu dan mengalihkan ke topik yang lain. Zeva dibuat kesal karena Sheira yang tak mau cerita dengannya.

"Sebenarnya lo sama Keyla ada masalah apa sih ? Gue yakin ini bukan kemauan lo kan ? Lo gak mungkin mempermainkan hati Keyla kayak gini," Kata Zeva membuat Sheira mengalihkan pandangan gelisah.

"Gak ada. Kita ke kantin sekarang," elak Sheira berjalan lebih dulu menghindari Zeva.

Di kantin, Sheira selalu menatap meja kantin di seberang. Dimana Keyla berada di sana tertawa dengan Vino. Sakit,tapi ia harus diam.

"Hareudang, hareudang, hareudang. Fanas, fanas, fanas." sindir Zeva melihat arah tatapan  Sheira. Ia tau jika Sheira terbakar cemburu melihat Keyla dan Vino.

"Kenapa lo gak gabung sama mereka sih ? Biasanya lo paling anti beda meja sama Keyla,"

"Shei," panggil Zeva kesal pada Sheira yang seperti patung,tidak merespon.

"Lo pergi kemana setelah dapat panggilan malam itu ?"

Sheira menghela nafas,ia berfikir dengan menceritakan pada Zeva akan sedikit tenang. Ia menceritakan semuanya,

Sweet Ketos Vs Badgirl Troublemaker ✔ [Done]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang