Luka

11.5K 810 11
                                    

Happy Reading
.
.
.
.
.


Bendera kuning berkibar di luar rumah seorang Jenderal. Suasana duka menyelimuti semua orang di rumah. Tamu tamu turut datang berduka cita.

Mobil ferrari biru memasuki rumah,Sheira bergegas ke dalam rumah dengan suasana hati yang buruk. Antara percaya dan duka menyelimuti hatinya bersamaan. Langkahnya terhenti di di depan pintu rumah melihat jenazah lelaki yang selalu mendukungnya selama ini.

Sheira terdiam,nafasnya tercekat,seluruh tulangnya hilang kekuatan. Ia menangis. Bukan,dia tidak mengeluarkan air mata. Dia tidak menangsi,tapi hatinya pasti hancur melihat kakak laki lakinya terbaring tidak bernyawa.

Tangis dan airmata kesedihan dari keluarganya belum mampu meyakinkan Sheira jika ini adalah nyata. Wilman yang selalu tegar dan tak pernah mengeluarkan air mata,kini merengkuh tubuh istrinya menangis melihat kepergian putra sulungnya. Bahkan adik yang paling ia benci turut menangis tersedu sedu. Ia melangkah mendekat pada jenazah Satria,ia masih tak bisa menerima dengan kenyataan ini.

Sebuah tangan menyentuh lengannya,ia menoleh. Ia sama seperti yang lain,airmata dan tatapan berduka. Sheira menggeleng lemah,

"Katakan ini mimpi," suara lirih Sheira yang bergetar.

Bella menggeleng,suaranya tercekat tak mampu menjawab keponakannya. Airmatanya semakin deras. Ia menuntun Sheira kepada keluarga yang lain untuk melihat wajah Satria untuk terakhir kalinya.

Sheira tak mampu menahan berat badannya,ia berlutut di depan jenazah Satria. Ia berharap ini mimpi,dan ingin segera bangun dari mimpi ini. Tapi ini bukan mimpi,ini kenyataan pahit yang harus Sheira terima. Kakaknya telah tiada,tak bernyawa didepannya. Sesak,sedih,hancur menerima kepergian kakaknya. Ia tak dapat membendung air matanya.

Satria adalah laki laki satu satunya yang sangat mengerti dirinya. Disaat ia membenci laki laki didunia,disaat ia membenci papanya sendiri,disaat ia marah pada adiknya. Satria yang menenangkannya sampai memberikan secercah cahaya jika masih ada laki laki seperti Satria. Laki laki itu telah berhasil menyalakan api semangat hidup dikala ia kehilangan mamanya.

Disaat semua laki laki ia anggap bajingan dan brengsek,Satria mematahkan pemikirannya. Dan Satria menerimanya sebagai adiknya. Bahkan Satria adalah orang pertama yang mengetahui jati dirinya. Hanya Satria yang memahami penyimpangan orientasi seksualnya. Satria yang selalu mendukungnya. Selalu bertutur kata penuh kharisma dan ketegasan dan memiliki hati bijaksana membuat Sheira tak rela kehilangan sosok itu.



Flashback on

Sheira termenung di gazebo rumah. Satu tahun kehilangan sosok ibu,kini ia tinggal bersama Wilman. Seperti anak tiri yang masuk ke perangkap ibu tiri,Sheira sama sekali tak dianggap ada di rumah sebesar ini. Wilman yang selalu sama,tak pernah lagi pulang dengan alasan tugas kedinasan. Diusia Sheira yang 14 tahun,emosinya yang labil dan sering meluap luap membuatnya sering murung dengan keluarga barunya.

"Kau sudah makan ?" Suara seseorang penuh perhatian.

Sheira mendongak melihat sosok laki laki 4 tahun lebih tua darinya sedang tersenyum hangat. Sheira mengangguk,ia baru saja menyelesaikan makan malam setelah semua anggota keluarga makan malam. Dan Satria pasti baru selesai dengan latihan senjatanya.

"Bisakah kakak tidak terlalu peduli denganku ? Aku bukan keluarga kalian," kata Sheira jengah.

Satria mengernyit, lalu ia menonyor kepala Sheira. Sheira ngadu kesakitan. Ia menatap Sheira kesal

"Kau sudah belajar biologi bukan ? Kita berasal dari sperma yang sama,jadi kita keluarga."

"Jangan pernah katakan itu lagi."

Sweet Ketos Vs Badgirl Troublemaker ✔ [Done]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang