Pamit

13.3K 969 104
                                    

Happy Reading

.
.
.
.
.


Alcard menutup pidatonya pada murid yang hendak menghadapi ujian minggu ini. Semua murid telah bubar dan pulang karena harus menghadapi ujian 2 hari lagi. Tapi tidak dengan Sheira,ia masih berdiri di tengah lapangan.

Sampai Alcard menghampirinya. Ia menatap Sheira menuntut.

"Lakukan hari ini. Di depanku," kata Alcard.

Sheira menatap dingin pada Alcard. Ia tau maksudnya,ia harus mengakhirinya di depan Alcard.

"Maaf,telah merusak putri anda. Jika dengan meninggalkannya bisa memperbaiki kesalahan ini,akan saya lakukan." Kata Sheira dingin.

"Terima kasih telah memberikan kepercayaan pada saya. Terima kasih telah memberikan kesempatan singkat ini untuk menjaga putri anda." Kata Sheira menunjukkan senyum tipisnya.

Sheira membungkuk pada Alcard sebelum melangkah pergi menuju parkiran,dimana Keyla sedang menunggu Alcard untuk pulang. Jika setiap langkahnya penuh percaya diri dan yakin selama ini,tapi tidak untuk kali ini. Ia ragu untuk menemui Keyla,tapi ia harus melakukannya.

Ia melangkah pelan menghampiri Keyla. Gadisnya tersenyum senang melihat kehadirannya,itu membuatnya sakit. Ya,karena ia akan kehilangan senyum itu. Ia akan merindukan senyum ceria itu.

Kini ia telah berdiri di depannya,menatap mata hazel yang selama ini membuatnya bertekuk lutut. Ia menatap Keyla lembut,sekuat tenaga ia memberikan senyum tulusnya.

"Semangat ujian !" Keyla memberi semangat pada Sheira.

Sheira tersenyum. Ia juga akan kehilangan suara itu,suara manja dan ceria itu. Lagi lagi hatinya tak rela kehilangan sosok gadisnya.

Keyla mengernyit heran. Ia menyadari raut wajah sedih Sheira,menatap mata Sheira yang penuh ketidaksiapan.

"Kamu kenapa hum ?" Tanya Keyla.

Sheira hanya diam,ia mengalihkan pandangannya menghindari Keyla. Lalu ia menghela nafas panjang,

"Kita tidak bisa melanjutkan hubungan ini."

Deg !

Keyla tersentak mendengarnya. Nafasnya tercekat,detak jantungnya melemah,ia kekurangan oksigen. Ia menatap lekat Sheira yang tak mau melihat ke arahnya. Ia menggeleng kuat. Ia menyentuh pipi Sheira untuk menatapnya.

"Kamu bercanda kan ?" Kata Keyla gelisah,khawatir,takut dan sedih.

Sheira menatap Keyla lekat,lalu ia menggeleng. Ia memberikan senyum mirisnya.

"Kamu berhak bahagia-"

"Aku bahagia jika bersamamu. Hentikan leluconmu ini." Keyla tak bisa membendung air matanya,hatinya tak bisa menerima.

"Maaf !" Kata Sheira lirih tertunduk.

"Aku tidak bisa. Aku tidak bisa melanjutkan ini,kamu berhak mendapat hidup yang lebih baik bersama orang yang lebih pantas bersanding denganmu."

Hati Keyla hancur,airmata tak bisa ia bendung lagi. Dadanya sesak,ia menangis tak rela Sheira mengakhiri hubungannya. Rasanya baru kemarin mereka mengecap kebersamaan,dan sekarang Sheira mengakhirinya.

"K-Kenapa ?" Keyla menatap Sheira menuntut penjelasan.

Isak tangisnya kian terdengar melihat Sheira hanya diam. Ia tau itu bukan keinginan Sheira sepenuhnya.

"Karena sampai kapanpun kita tidak bisa bersatu dan kamu berhak bahagia tanpaku. Maafkan aku,aku harus mengakhiri hubungan kita."

Sheira menangis. Ya,perempuan yang selalu tegar itu kembali menangis harus kehilangan orang yang ia cintai. Ia juga merasakan hal yang sama dengan Keyla. Sangat berat baginya mengakhiri kisah yang penuh lika liku itu.

Sweet Ketos Vs Badgirl Troublemaker ✔ [Done]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang