Menjadi makhluk abadi bukan berarti dirimu tak dapat mati, itulah yang dipelajari seorang pemburu alami, Jeon Jungkook. Setelah seseorang mengubahnya menjadi seorang malaikat. Malaikat pertama yang diciptakan.
Continuation story of Angel's Blood, be...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
━━━━━━━━━━━━ ♱ ⋱ ✡︎ ✡︎ ✡︎ ⋰ ♱
"Kalian sama-sama bertahan, Jungkook. Kalian memiliki metode yang berbeda untuk melakukannya, tapi kalian berdua melakukannya."
⧫
⦅ C H A P T E R T W E N T Y E I G H T ⦆ ↳ journal of a nobody
.
.
.
Badai masih mengamuk hebat keesokan paginya, tapi diramalkan akan reda dalam waktu dua jam. "Aku harus pergi untuk bicara dengan Haenul," kata Jungkook sewaktu mereka mendarat di atap Tower, hujan membuat pakaian mereka melekat di kulit. Taehyung bisa saja menyelubungi mereka dengan kekuatannya, tapi Jungkook bersikeras agar ia menghemat tenaganya sebanyak mungkin untuk peperangan yang mungkin sudah menanti.
"Adikmu tinggal di rumah keluarga," kata Taehyung, mengangkat sayapnya untuk melindungi Jungkook dari tetesan hujan yang setajam jarum. "Kau pasti akan bertemu dengan ayahmu."
"Aku tahu," kata Jungkook, mengeraskan suara supaya bisa terdengar di tengah-tengah suara air yang memukuli logam dan aspal di Manhattan.
"Kau tidak boleh pergi sendiri."
"Aku harus pergi sendiri." Ayahnya pasti berusaha untuk merendahkan dan mempermalukannya, dan Jungkook tidak mau Malaikat Tertingginya melihatnya terluka dan hancur.
Taehyung sudah melihat kepedihan yang terpancar dari mata pasangannya sebelum Jungkook bisa menyembunyikannya, merasakan amarahnya berubah menjadi mata pisau yang tak bersarung. "Tidak."
Jungkook menggelengkan kepala dan menempelkan tangannya ke dada Taehyung. "Kau akan melukainya, kalau dia melukaiku," katanya dengan blak-blakkan, mengerjap untuk menyingkirkan tetes hujan dari bulu matanya. "Kau tidak bisa menghentikan dirimu sendiri. Dan bagaimanapun juga, dia tetap ayahku."
Taehyung menangkup sisi kepala Jungkook, mengaitkan jemarinya di rambut basah Jungkook yang selembut sutra. "Dia tidak pantas kau lindungi." Jaehyun tidak pantas mendapat apa-apa dari putra tertuanya yang masih hidup selain kebencian.
"Mungkin memang tidak." Jungkook mengakui, bersandar ke sentuhan Taehyung. "Tapi dia juga ayah Wonwoo, Haejin dan Haenul... dan sepertinya mereka menyayanginya."
"Kau meminta sesuatu yang mustahil."
"Tidak, aku meminta apa yang kubutuhkan." Jungkook bersikeras sementara malaikat lain pasti sudah mundur. "Yang kubutuhkan, Malaikat Tertinggi."