29| blue lupine dream

1.1K 232 60
                                    


━━━━━━━━━━━━♱ ⋱ ✡︎ ✡︎ ✡︎ ⋰ ♱

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

━━━━━━━━━━━━
♱ ⋱ ✡︎ ✡︎ ✡︎ ⋰ ♱

"Aku mengenal hatimu, Malaikat Tertinggi. Hatimu memberimu kekuatan yang lebih besar dari yang kau kira."


C H A P T E R    T W E N T Y N I N E
↳ blue lupine dream



.

.

.


Terakhir kalinya Jungkook menjejakkan kaki di Jepang adalah saat ia melacak seorang eksekutif yang berkecimpung dalam bidang investasi –seorang vampir yang memutuskan bahwa setelah menggenapi waktu sepuluh tahun dari Kontrak seratus tahunnya, ia bisa bersenang-senang dengan uang yang ia keruk dari rekening klien-klien vampirnya yang mudah diperdaya.

Malaikat pemilik Kontrak itu 'sangat mahal' karena fakta bahwa vampir itu bukan hanya melanggar kesepakatan, tapi ia juga telah menyalahgunakan jabatannya sebagai bawahan sang malaikat untuk menipu orang lain. Jungkook mendapat perintah 'bunuh kalau tidak bisa diperangkap,' tapi ia memulangkan si idiot itu kepada malaikatnya dalam keadaan hidup, walaupun tidak dapat bergerak.

"Terima kasih, Pemburu Asosiasi," kata malaikat itu dengan suara tenang yang menyiratkan kematian murni ketika Jungkook mengantar paketnya. "Aku akan mengurus hukumannya."

Jungkook mengasihani si vampir, tapi pria itu menggali kuburannya sendiri saat ia mencuri uang itu. "Dia tidak mati, kau tahu," katanya kepada Illium –yang sedang berdiri di dekat bahunya, mendengarkan cerita tentang perburuan itu. Anggota keempat dari kelompok mereka, salah seorang tetap tinggal di sebuah pemukiman kecil yang berjarak sekitar satu jam kalau terbang dari sini, berharap dapat menggali informasi lebih banyak dari warga lokal. "Malaikatnya lebih suka menghukumnya dengan cara lain."

Wajah Illium tampak bersih dan tampan saat ditiup oleh angin yang berembus di puncak gunung tempat mereka berdiri, rambut hitamnya yang berujung biru membelai lembut kulitnya. "Terkadang, kematian adalah hukuman yang terlalu murah hati."

"Ya, tapi tetap saja aku mengasihaninya. Itu kejahatan kerah putih."

Illium memandang Jungkook dengan ekspresi aneh. "Di dunia manusia, kejahatan seperti itu diganjar hukuman ringan, padahal mereka sudah merugikan ratusan orang, membuat sebagian korbannya memilih untuk mati saking putus asanya, sementara orang yang memukuli satu orang dianggap sebagai penjahat kelas kakap."

"Hah." Jungkook memandangi pegunungan dan hutan yang terbantang tanpa ujung di hadapannya. "Aku tidak pernah berpikir seperti itu." Ia mengerutkan dahi, tersadar bahwa hutan hijau tua itu tidak sepenuhnya tak perngehuni –ia bisa melihat atap genteng mencolok yang mungkin merupakan sebuah tempat keramat.

Archangel's Kiss [kth + jjk] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang