12| carpe noctem, demon

4.4K 717 70
                                    























budayakan vote sebelum membaca












—𖤈—



—they say through time I'll find some healing but the clock goes slow


—𖤈—











(dibantu ya... kalau ada typo hihih. ga berani baca dua kali, soalnya. ಥ◡ಥ)

























Tenggorokan Jungkook terasa kering di bawah tatapan Taehyung yang tak tergoyahkan, kulit di dadanya tiba-tiba terasa terlalu ketat.


Hasratnya terhadap Taehyung sama seperti gairah mendalam dan menggebu yang disulut oleh hari yang dipenuhi dengan rasa takut tersembunyi, rahasia-rahasia yang menyakitkan.


Ia menginginkan bibir Taehyung di atas tubuhnya, tangan Taehyung di atas tubuhnya —tapi ada kesan berbahaya yang terpancar dari diri Taehyung malam ini.


Tidak sama dengan amarah yang membakar Taehyung dengan begitu dingin setelah kejadian-kejadian di sekolah anak itu, tidak ada yang membuat Jungkook takut... kecuali dalam cara-cara yang sangat sensual.


"Kau mau ke sini, Malaikat Tertinggi?" tanya Jungkook ketika Taehyung hanya terus membelainya dengan mata yang tidak manusiawi itu, kerinduan di dalam dirinya berubah menjadi sesuatu yang lebih gelap, lebih panas.


Taehyung bersandar ke pintu kamar tidur yang tertutup. "Pertama, aku ingin menikmati pemandangannya terlebih dulu."


Jungkook seorang pemburu, bukan pemuda yang pemalu, tapi Taehyung membuat wajahnya merona, tubuhnya mengeras. "Setidaknya tanggalkan kemejamu," kata Jungkook, menggesekkan kakinya ke seprai, "supaya adil."


"Untuk apa aku melakukannya kalau sudah ada seorang pemburu yang telanjang di tempat tidurku, siap untuk memenuhi segala keinginanku?"


Jari kaki Jungkook melengkung, karena sekarang, ekspresi di mata Taehyung itu —ekspresi seorang penakluk, seorang pria yang sudah biasa menerima penyerahan diri.


Tapi bukan hanya itu yang Jungkook temukan di wajah Taehyung. Senyum samar tersungging di bibir yang mengenal setiap titik kenikmatan Jungkook, bahu Taehyung rileks dengan cara yang memberitahu Jungkook bahwa ia sedang bermain-main dengannya.


Oh, masih ada lagi. Sebagian besar dari tubuh Taehyung sedang, kemungkinan besar, mengalami kepuasan arogan yang sama dengan yang dirasakan oleh penakluk mana pun saat berhadapan dengan seorang pemuda yang tidak dibalut oleh sehelai benang pun, seorang pemuda yang tidak berniat untuk menolaknya... tapi penakluk yang satu ini sudah memberi Jungkook hak untuk mengajukan permintaannya sendiri.


Mengarahkan pandangannya kepada Taehyung, Jungkook menurunkan tangan ke tulang rusuknya, lalu kembali naik untuk menangkup dadanya. Cairan panas tampak pada mata itu, tapi Taehyung tidak beranjak dari ambang pintu.


"Lagi, Jungkook." Itu perintah, disampaikan dengan nada yang hanya pernah Jungkook dengar di tempat tidur, sensual dan menuntut dan terkadang, tanpa belas kasihan.


"Selalu memerintah," bisik Jungkook, tubuhnya mendamba sentuhan yang lebih panas dan lebih berani lagi, tubuh yang begitu peka sehingga Jungkook pikir mungkin ia akan hancur kalau Taehyung meletakkan tangan yang kuat itu di sana. "Mungkin aku ingin menjadi orang yang memberi perintah di tempat tidur."


Archangel's Kiss [kth + jjk] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang