Bagian l

41 5 0
                                    

Hari pertama masuk sekolah dengan seragam baru berwarna putih biru, dengan lengan pendek dan rok menutupi lutut. Rambut hitam pendek yang tergerai, ditambah bando warna pink membuatku terlihat imut dan lucu. Awalnya aku canggung dan memilih untuk tidak berbaur dengan teman-teman baruku. Semuanya serba baru. Suasana-Nya pun juga baru.

Hari pertama masuk kelas tidak ada materi. Hanya sekedar perkenalan satu per satu. Dimulai dari deretan bangku pertama sampai bangku paling belakang. Aku duduk di bangku ketiga dari deretan sebelah kiri, dekat dengan bangku siswa laki-laki. Bertambahnya siswa-siswi setiap tahunnya membuat Kelas kami dibagi menjadi tiga. Aku, riri dan peni berada di kelas 7a. Sedangkan bela dan wawan berada di kelas 7b. Setelah selesai perkenalan. Ibu membiarkan kami semua berbicara dengan teman sebangku sambil menunggu bel istirahat. Karena aku duduk sendirian dan tidak ada teman untuk diajak ngobrol. Aku berusaha menyapa siswa perempuan di depanku.

"Mbak dari sd mana?" Tanyaku memulai pembicaraan.

"Jangan panggil aku mbak! namaku eva."

"Hehe." Aku tersentak. Hanya bisa tersenyum dan memamerkan gigiku. Selang beberapa detik. Bel istirahat berbunyi. Satu persatu dari mereka berhamburan keluar dari kelas. Ada yang ke kantin, ke warung, ke kopsis dan bermain ke kelas sebelah.

Aku lebih memilih duduk di teras dekat pot bunga, memandangi satu persatu bangunan sekolah dan mencoba menghafal setiap ruangan yang ada disekitar sekolah. Tepat ditengah halaman sekolah ada pohon yang sangat besar terlihat rindang. Mungkin pohon itu ditanam sudah lama sejak sekolah ini baru dibangun. Banyak bangunan sekolah lama yang mulai rusak. Hanya tersisa musholla yang baru dibangun.

"Zaa." Perempuan cantik berambut hitam panjang dan memiliki tahi lalat di dagu itu memanggilku. Dia adalah kakak kandungku. Banyak teman-teman bahkan tetanggaku yang tidak percaya bahwa kami bersaudara. Wajar saja, ia lebih cantik dariku. Pintar dan selalu ranking satu sejak SD. Ia selalu menarik perhatian siswa laki-laki disekolah ini.

"Iya mbak."

"Kamu dikasih uang saku?"

"Iya. Ini masih ada." (Mengambil uang dari dalam saku baju)

"Yasudah. Nanti pulangnya langsung ke tempat parkir dekat kelas 9a tahu kan?"

RapuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang