"coba saja apa yang kamu katakan menjadi kenyataan. Pasti seru. Haha" jawabku dengan tawa terpingkal-pingkal.
"Zaa. Masa aku ditinggal sih. Nanti kalau aku jatuh gimana? Kamu mau tanggung jawab?" Teriaknya padaku ditengah sawah. Ia terlihat sangat kesal dan menggerutu sejak tadi.
"Aku kan gak ngapa-ngapain. Kenapa harus bertanggung jawab?" Jawabku dengan sangat santai dan membuatnya semakin kesal.
*****
Aku berhenti ditengah sawah. Kami berdua duduk dibawah pohon yang sangat besar dan rindang. Angin disiang hari membuat kami merasa ngantuk. Ditambah lagi, hujan baru saja reda. Kicauan burung menjadi lagu penghantar tidur siang kami. Dari jauh, terlihat anak kecil sedang menarik layang-layang. Membuatku teringat dengan masa kecilku dulu. Tapi, sedikitpun aku tidak ingin kembali ke masa itu. Aku tidak pernah menemukan kebahagiaan layaknya anak-anak kecil lainnya.
Aku melirik jam ditangan. Sudah pukul 15.10. akupun langsung membangunkan cacha yang tertidur dipundakku.
"Cha. Bangun! Ayo pulang. Sudah sore."
"Hmmm," (Membuka matanya perlahan)
"Astaga. Cantik-cantik ilernya banyak."
"Hah. Iyakah? Tissue mana?" Ucapnya mulai panik.
"Tapi boong. Wekk." Ledekku sambil menjulurkan lidah.
Aku merasa sangat puas sudah membuatnya sangat jengkel dan kesal hari ini. Kami berdua sangat senang bercanda dan tertawa sepanjang hari tanpa mengenal waktu. Aku tidak pernah marah saat cacha mengelabuhiku. Begitupun sebaliknya. Ia sudah seperti saudara kandung bagiku. Kami memang baru kenal beberapa bulan sejak awal pertama masuk sekolah smp. Tapi, rasa nyaman membuat kami sangat sulit dipisahkan.
Aku melihat cacha sangat lelah hari ini. Badannya lemah dan lesu. Aku langsung mengantarnya pulang karena takut terjadi apa-apa kepadanya.
"Cha. Kok tiba-tiba badan kamu panas gini? Sepertinya kamu sakit. Kita kedokter saja ya?"
"Gak usah zaa. Aku cuma gak tahan dingin kok. Apalagi tadi hujan sangat deras. Nanti minum obat sudah sembuh,"
"Oh. Pantesan tadi kamu gak ikut main hujan, yasudah. Ayo aku antar pulang."
"....."
Aku langsung mengambil jaket didalam tas dan memakaikannya kebadan cacha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rapuh
Fiksi RemajaMencintaimu adalah luka yang disengaja. Zaa gadis cantik yang sangat membenci hujan dan takut dengan kegelapan harus menerima kenyataan bahwa pria yang dicintainya pergi meninggalkannya tanpa suatu kepastian. Luka hatinya disebabkan besarnya sebuah...