Setelah aku memberikan susu hangat itu pada cacha. Tiba-tiba lampu padam. Tak ada seorangpun yang bisa aku lihat. Semuanya gelap. Bahkan, aku tidak mendengar suara apapun. Hanya terdengar gemercik air hujan yang jatuh ke bumi. Rasa takut dengan hujan mungkin memang perlahan hilang. Tapi, tidak dengan kegelapan. Aku masih benci dan trauma akan hal itu.
Aku berusaha membuka mata. Tapi, tetap saja tak bisa. Dimana cacha? Mengapa aku tidak mendengar suaranya sedari tadi. Apa ia meninggalkanku? Kemana semua orang? Mengapa aku tak bisa mendengar apapun. Apa yang sebenarnya terjadi? Pertanyaan itu selalu muncul dari tadi. Aku benar-benar sendirian. Semua orang pergi meninggalkanku. Entah apa yang sudah terjadi. Aku masih saja menutup mata dan mencari seseorang untuk menemaniku dalam kegelapan ini.
"Chaa! Kamu dimana? Apa ada orang disini? Siapapun, jawab aku."
Duarr.
Tiba-tiba aku mendengar bunyi sesuatu. Bukan bunyi petir yang menyambar. Semacam balon meletus. Tapi, tidak mungkin didalam kantin ada balon.
"Suara apa itu. Apa ada orang disana?" Ucapku mulai panik dan mencari asal suara itu.
Seseorang memelukku dari belakang. Aku terkejut dan tak mampu bergerak. Aku merasa di depanku ada sesuatu yang menyala. Perlahan, aku kembali membuka mata. Dan...
"Happy birthday zaa." cap cacha di belakangku.
Semua teman-temanku berdiri mengelilingi meja yang aku tempati. Bu surti membawa kue yang sudah diberi lilin itu. Ken mengabadikan moment hari ini menggunakan ponsel miliknya. Lampu tumblr menyala dan menyinari isi ruangan. Balon-balon berserakan dilantai. Ternyata, ini asal suara yang sebenarnya. Cacha memelukku semakin erat. Membuat tangis haruku pecah seketika.
Aku baru ingat, hari ini tanggal 13 maret 2014. Tepat aku berusia 12 tahun. Aku benar-benar tidak menyangka mereka semua ingat tanggal lahirku. Aku tidak bisa menahan air mataku yang terus berjatuhan. Ibnu mendekatiku dan mengelap airmataku menggunakan sapu tangan miliknya. Seketika, semua isi ruangan mendadak ramai. Semua orang di kantin bersorak. Bu surti tersenyum melihat kejadian ini.
"Cieeee." Sorak mereka.
"Jangan sampai lepas mas." Bang aspare menimpali dan mengundang gelak tawa seluruh isi ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rapuh
Teen FictionMencintaimu adalah luka yang disengaja. Zaa gadis cantik yang sangat membenci hujan dan takut dengan kegelapan harus menerima kenyataan bahwa pria yang dicintainya pergi meninggalkannya tanpa suatu kepastian. Luka hatinya disebabkan besarnya sebuah...