Saat aku sedang melihat ke atas langit. Tiba-tiba ken mengeluarkan handphone dari saku celananya. Ia memintaku untuk diam dan melihat kamera.
"Lihat sini zaa. Selamat ulang tahun kucing liar. Ini kado dari kenzie. Orang yang merasa paling tampan di sekolah." Ucapnya sambil Memberikan bunga mawar dari tangan kanannya. Dan memegang handphone ditangan kirinya.
"Ngapain sih ken. Kamu mau aku kelitikin ya."
"Eh salah aku apa coba?"
"Aku manusia ken. Bukan kucing liar."
"Suka-suka aku lah. Btw, kamu cantik kalau lagi senyum gini. Aku baru tahu kalau kamu punya lesung pipi."
"Dari lahir udah ada."
"Selfie dulu yuk."
"Gak mau ah. Nanti fotoku malah disebar."
"Gak bakal. Aku gak sejahat itu zaa."
Kami berdua sama-sama asyik bermain gadget. Mencoba berfoto menggunakan stiker wajah yang lucu. Baru kali ini aku berfoto dengan kenzie menggunakan handphone miliknya. Lalu, ibnu datang menghampiri kami berdua.
"Zaa. Aku cariin malah disini."
"Ada apa?"
"Aku mau kasih sesuatu buat kamu."
"...."
"Ken. Aku pinjam zhafira sebentar boleh?"
"Iya silahkan. Aku ke dalam dulu ya."
*****
Kenzie meninggalkan kami berdua di luar. Ibnu mendekatiku dan duduk disebelahku. Ia menyodorkan boneka teddy bear berwarna biru muda dan sebatang coklat ditangannya.
"Semoga kamu suka zaa. Kado spesial dariku."
"Dari mana kamu tahu kalau aku suka warna biru?"
"Ada banyak cctv di sekolah ini. Hehe."
"Ibnu bisa aja. Hehe."
"Tadi. Lagi apa sama kenzie?"
"Lagi duduk. Hehe."
"Kamu bisa saja. Cantik," mengacak-acak rambutku.
"Hmm. Siapa?"
"Kamu lah."
Ucapannya membuat pipiku menjadi merah seperti kepiting rebus. Lalu, ibnu membuka jaketnya dan memakaikannya padaku. Ia membuat jantungku berdegup sangat kencang. Setiap kali dekat dengannya, aku tak pernah bisa mengontrol detak jantungku. Ada perasaan hangat saat ia berada di sampingku. Sebuah perasaan yang sangat sulit untuk dijelaskan kepada siapapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rapuh
Teen FictionMencintaimu adalah luka yang disengaja. Zaa gadis cantik yang sangat membenci hujan dan takut dengan kegelapan harus menerima kenyataan bahwa pria yang dicintainya pergi meninggalkannya tanpa suatu kepastian. Luka hatinya disebabkan besarnya sebuah...