perihal rasa

10 0 0
                                    

     Semua wali murid berkumpul didepan halaman sekolah. Kali ini, aku meminta mbak Zeze untuk mengambil raport sebagai pengganti ibu. Cacha datang bersama ibu dan adiknya.
"Zaa!!!" Teriaknya sambil melambaikan tangannya.
Ia langsung memelukku dan berkata. "Selamat ya jagoank u."
      Aku belum mengerti apa maksud Cacha. Selamat untuk apa? Karena masih bingung, aku terus saja diam terheran-heran. Mbak Zeze keluar dari kelas dan langsung memberikan rapornya padaku. Setelah aku lihat semua nilainya, ternyata aku rangking satu. Ya ampun, jadi ini maksud Cacha. Pantas saja ia sangat senang, ingin sekali rasanya aku loncat saking bahagianya. Aku masih belum percaya dengan semua ini.
     Cacha mengajakku ke kantin, ternyata semua teman-temanku sudah ada di sana. Aku berusaha mengelak permintaan Cacha setelah melihat Ibnu dan Nela. Tapi, Cacha semakin mempererat genggamannya. Ditambah lagi, Nela memanggilku saat melihatku berdiri didepan pintu kantin. Setiap kali bertemu Ibnu, aku selalu berusaha untuk bersikap biasa seolah tidak pernah terjadi apa-apa. Tapi, aku selalu ingat dengan semua yang ia lakukan padaku. Dulu, aku sangat mengharapkan untuk menjadi kekasihnya. Sikapnya selalu menunjukkan bahwa ia juga memiliki perasaan yang sama denganku. Namun kenyataannya berbeda.
"Kenapa gak masuk zaa?"
"Eh. Duluan aja sha,"
"Duluan ya. Cha, Zaa," ucap sasha, perempuan yang dari dulu sangat menyukai Kenzie. Bahkan pernah menyatakan perasaannya kepada Kenzie. Namun cintanya tak pernah terbalaskan. Entah apa yang ada dipikiran manusia aneh itu, perempuan ini bahkan lebih cantik dariku. Kenzie senang berteman dengan siapapun, tapi soal perasaan ia sangat pemilih. Dulu, setiap kali aku bertanya tentang perasaannya kepada Sasha, jawabannya selalu ingin berteman saja. Jika seandainya aku menyatakan perasaanku terlebih dahulu, apakah jawabannya juga akan sama? Ah, enyahlah dari pikiranku. Lihat dulu siapa dirimu Zaa, buang saja perasaan itu jauh-jauh. Jangan berharap terlalu berlebihan, menjadi teman dekatnya saja sudah sangat beruntung dari sekian banyak perempuan yang mengaguminya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RapuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang