Hari ini aku dan Agnes berencana untuk pergi ke Bangkok, Thailand. Biasalah, mau cari kain rayon yang lagi hits buat home dress atau pajama set dan juga dress buat mantai-mantai gitu buat koleksi baru nanti.
"Makasih pak ule, udah anterin kita" kataku begitu aku dan Agnes sampai di bandara.
"Siap, mbak. Nanti kalau mau jemput, jangan lupa kabarin" pesan pak Sulaiman kepadaku sambik ikut turun buat bantu kami keluarin koper.
"Oke"
"Yuk" ajak Agnes kepadaku.
Aku dan Agnes berjalan berdampingan masuk ke dalam bandara.
Ngomong-ngomong soal bandara, kok pikiranku langsung tertuju kepada Rafa. Si laki-laki tukang membual tapi suka ngangenin kalau gak denger bualan dalam setiap harinya.
Lagi dimana ya, dia sekarang? Baik-baik aja kan, kedaannya? Udah makan atau belum? terus, inget aku gak ya?
Gila, gak percaya aku bisa mendadak bucin gini pada dia, padahal awal-awal saat Rafa suka gangguin aku, aku judesnya minta ampun dan paling males kalau Rafa suka nangkring-nangkring depan store yang berhasil ayah ketahui lewat pasukan intelnya.
Berlebihan sekali ya si ayah.
Ngomong-ngomong soal ayah yang memintaku buat datangkan Rafa ke rumah, sampai saat ini aku belum berhasil ngajak dia bahkan buat datang ke rumah abang aja belum sempat karena akhir-akhir ini Rafa sering terbangnya dibandingkan liburnya.
"Vi!" Panggil Agnes kepadaku.
"Hmm" jawabku.
"Lihat ke samping aku deh, itu Rafa bukan sih?" Tanyanya membuatku langsung memutar pandanganku ke arah Agnes.
Benarkah?
Ya ampun rindu sekali lihat dia pake seragam pilotnya, pasti ganteng deh, apalagi ditambah kecamata hitam pasti tambah mempesona.
"Benerkan?" Tanya Agnet buatku langsung mengangguk dengan lesu.
"Dia kok kelihatan asik banget bareng pramugarinya, ngobrol dan ketawa-ketawa gitu" kata Agnes membuat mataku tambah panas ketika melihatnya, apalagi sama ini hati, lagi membara nih kayaknya.
Sepertinya gak asing sama perempuan yang berada disampng Rafa.
Bentar, mau coba nginget-nginget dulu.
Oh bener! dia ada dalam foto yang ayah tunjukkin ke aku dan kalau gak salah pernah lihat juga di acara resepsi nikahan Aya.
Ada hubungan apa sih dia sama Rafa? Kayaknya kalau hanya sebatas rekan kerja gak mungkin deh, kelihatan akrab banget.
Tenang, vi! tenang!
Nanti kamu coba tanya baik-baik saat Rafa ngabarin kamu. Sekarang mah biarin aja dulu. Perhatiin dari jauh mereka ngapain aja.
Tapi nyesek dan gak kuat lihatnya.
Tuh.. tuh... itu cewek main sentuh tangan Rafa. Aku aja pacaranya gak pernah.
Oh jadi ini rasanya cemburu!
Gak enak banget ya cemburu itu!
"Vi, coba buat berpikiran positif aja, ya" kata Agnes sambil mengusap pundakku.
Aku mengangguk "iya"
"Yaudah yuk, setengah jam lagi pesawat kita take off" ingat Agnes kepadaku.
***
Kurang lebih tiga jam lebih tiga puluh menit, akhirnya aku dan Agnes sampai di bandara suvarnabhumi bangkok dan kami sudah dijemput oleh guide yang pernah menemani Aya juga Koko Rio dan Isti ketika tour ke Bangkok.

KAMU SEDANG MEMBACA
AWAL (TAMAT)
RomanceIni adalah Awal. Awal perjalanan kisah cinta dari aku dan kamu yang entah akan berakhir seperti apa nantinya. ____ Novi Khairunissa ____