Kayaknya ost drakor ini pas deh buat keadaan hati Novi🙈 selamat mendengarkan dan selamat baca ya manteman, semoga gak membosankan dan selalu setia ngikutin kisah Novi 🤗
_______
Setelah Rafa pergi dari hadapanku, aku bangkitkan tubuhku yang lemas ini untuk berjalan ke luar menuju lantai tiga buat menunaikan solat ashar.
Aku langkahkan kakiku menaiki anak tangga namun sayang aku tidak mampu naik ke atas saat tenagaku habis mengeluarkan emosi dan air mata kepada Rafa tadi.
Naik tangga aja gak kuat saat tahu kenyataan yang sebenarnya, lalu gimana ngadepin kenyataan ini buat ke depan? akankah aku kuat buat hadapinnya?
Aku mengusap air mataku dengan kasar lantas memantapkan hati buat lanjutin naik anak tangga supaya cepat sampai.
"Biar gue yang bantu" tiba-tiba Agnes merangkul bahuku dan bantu aku menaiki setiap anak tangga menuju mushalla.
"Makasih, nes" gumamku sembari tersenyum lemah kepada Agnes saat kami sampai.
"Sama-sama"
"Yaudah, kamu solat dulu, aku tungguin kamu di ruang terbuka" katanya kepadaku diangguki pelan olehku.
Terlebih dahulu aku masuk ke dalam kamar mandi untuk mengambil wudhu lantas aku masuk ke dalam mushalla untuk pakai mukena dan tunaikan solatku, siapa tahu dengan solat, rasa sakit hatiku akan berkurang bahkan hilang saat aku curahkan semua bebanku pada sang maha pencipta.
***
"Nes" panggilku kepada Agnes dengan lemah saat aku berdiri dibelakang Agnes yang tengah termenung di ruang terbuka.
"Udah solatnya?"
Aku menganggukan kepalaku lalu mendekati Agnes dan duduk disampingnya.
"Nes" Panggilku sambil menatap lurus pemandangan luar dari ruang terbuka.
"Ya, Vi. kenapa?" tanyanya lembut sembari menghampus air sisa air mataku.
"Kejadian barusan gak bikin heboh anak-anak sama pengunjung, kan?" tanyaku kepada Agnes. aku takut kejadian yang barusaja terjadi antara aku dan Rafa jadi bahan heboh orang-orang dan bahan buah bibir orang nantinya.
"masih aja lo pikirin anak-anak dan pengungjung?" tanya Agnes dengan nada marah.
Aku mengangguk lemah "tentu nes, aku gak mau gara-gara aku, store jadi sepi karena pengunjungnya milih balik lagi saat dengar keributan tadi" jelasku.
"Aku gak bisa nahan emosi tadi, nes" sambungku.
"Sini deh" bukannya menjawab, Agnes malah membawa tubuhku ke dalam dekapannya dan mengusap-ngusap punggungku dengan sayang.
Air mata yang tadinya sudah mulai mengering kini jatuh lagi saat berada dalam pelukan Agnes, aku tidak tahu harus ngapain lagi saat mengetahui semuanya.
"Lo boleh nangis kalau masih gak kuat lagian gak hina juga buat keluarin semuanya" katanya sambil menepuk-nepuk punggungku.
"Sulit bagi aku buat nerima semuanya, nes" racauku sambil nangis sesegukan.
"Menyakitkan sekali setelah tahu semuanya"
Agnes menganggukan kepalanya "aku tahu, Vi"
"Aku juga akan sama hancurnya kalau ada diposisi kamu" gumam Agnes sambil mengeratkan dekapannya kepadaku.

KAMU SEDANG MEMBACA
AWAL (TAMAT)
RomantiekIni adalah Awal. Awal perjalanan kisah cinta dari aku dan kamu yang entah akan berakhir seperti apa nantinya. ____ Novi Khairunissa ____