12. Salah paham

291 24 0
                                        

"Mit, pengunjung hari ini banyak?" Tanyaku kepada Mita sewaktu aku turun ke lantai satu buat cek kedatangan pengunjung ke store.

"Alhamdulillah, mbak Nov. Tapi kebanyakan para seller sih" jawab Mita. Ya, seperti biasa kalau habis review dan upload koleksi baru pasti besoknya reseller pada datang ke store.

"Oke deh, ini juga kayaknya yang beli via online banyak, soalnya banyak yang masuk transferan ke rekeningku" kataku.

Seperti biasa, soal pembayaran langsung berhubungan dengan aku supaya gak pusing aja shay.

"Entar aku kasihin ke Agnes bukti siapa aja yang udah Transfer biar dilist sama diprint nama-namanya serta alamatnya supaya bisa dikemas sama Cantika dan Ana" kataku diangguki Agnes dan dua orang yang aku sebut.

"Sip, mbak"

Aku mengangguk dan duduk dulu di depan kasir buat nangkring dulu sama anak-anak.

"Makan siang, enaknya makan apa ya" tanyaku kepada Mita dan Agnes.

Agnes mengerutkan dahinya "lah, vi. Kan, katanya kamu mau pulang lebih awal buat acara syukuran ponakan baru kamu"

Waduh, iya. Hampir aja lupa kalau hari ini ada acara syukuran ponakan kedua aku yang baru lahir.

"Hampir kelupaan hihi, btw, makasih nes udah ngingetin" ucapku pada Agnes dibalas dengan anggukan kepalanya.

"Tumben pacar kamu gak nongol-nongol, vi?" Tanyanya Agnes.

Aku menganggukan kepala. Emang iya sih, satu minggu setelah ngambek-ngambekan kepada Rafa akibat cemburu dan baikan lagi, Rafa sudah jarang datang lagi ke store karena jadwalnya yang sibuk.

"Jam terbang Rafa lagi padat, makanya jarang nagngkring kesini"

"Udah ah, aku mau pergi dulu. Assalamulaikum" salamku kepada mereka.

Aku keluar dari store menuju mobilku yang nangkring indah depan store dan tidak lupa aku sapa pak ule yang lago ngopi sambil merokok.

"Tumben mbak Nov pergi siang-siang" ujarnya.

"Iyanih, ada acara di rumah kakak" jawabku.

"Yowes, hati-hati kalau gitu. Salam buat keluarganya mbak Nov" pesan pa ule.

"Oke siap"

Aku masuk ke dalam mobil lantas mulai menghidupkan mesin dan siap melesat menuju rumah abang.

"Lho... itu!" Aku membelalakan mata saat tidak sengaja lihat ke arah cafe sebrang.

Bukankan itu Rafa?

Kok bisa ada disana sih? Bukannya dia lagi terbang ya? dia lagi ngapain disana?

Aku menyisikan dulu mobilku ke arah samping untuk memastiin kalau yang aku lihat adalah Rafa.

Tunggu! Tunggu! kok ada cewek yang nyemperin Rafa?

Siapa dia? Apa jangan-jangan cewek itu lagi?

Tanpa pikir panjang, aku ambil ponselku untuk menghubungi Rafa.

"Iya, sayang?"

"Kamu dimana?"

"Oh ini lagi di cafe, mau ngasih suprise buat Maya sama temen-temen" katanya.

Aku tersenyum getir "oh gitu, aku kira kamu ada jadwal terbang"

"Ada yang, nanti malem, tadi tukeran sama Bima" katanya.

"Oh gitu"

"Emang kenapa?"

"Gak papa, nanya doang"

AWAL (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang