"Hari ini reviewnya udah selesai kan?" Tanyaku kepada Cantika, salah satu karwayanku.
"Udah mbak Nov, tinggal nanti diupload mbak Agnes" jawabnya sambil merapihkan koleksi-koleksi terbaruku.
"Sini aku bantuin" kataku ikut melipat kembali blouse, cardigan, dress maupun celana yang baru aku review di insta story juga aku media sosial pribadiku.
"Gak usah, mbak" katanya gak enak.
Aku menggeleng "udah gak papa, lagian bekas aku juga, kan" kataku lantas Cantika pun mengangguk.
Aku membantu cantika merapihkan bekas riview koleksi terbaru aku terlebih dahulu sebelum nanti naik lagi ke ruanganku untuk mengerjakan hal lainnya.
Tin...
Aku menyimpan dress yang barusaja hendak aku lipat ke kursi samping buat buka dulu nontifikasi baru yang masuk ke ponselku.
Hmm, dia lagi.
From : Orang gila
Nanti kita ketemuan di tempat yang direncanakan.Setelah membaca pesan yang sudah aku ketahui ujungnya akan kemana, aku masukan kembali hpku ke saku celanaku dan lanjutkan kembali pekerjaan yang sempat tertunda.
"Aku ke ruangan lagi" kataku kepada Cantika setelah acara rapih merapihkan selesai.
"Oke, mbak"
"Jadi pergi, vi?" Tanya Agnes begitu aku melewati dia yang tengah sibuk sama laptopnya.
"Heem jadi" kataku.
Aku dan Rafa sudah mempunyai janji dari minggu kemarin untuk ketemuan sore ini, kita sudah berencana mau mempertemukan sahabatku, Aya dengan Aldrian tanpa sepengetahuan mereka. Mengapa aku dan Rafa gigih sekali buat comblangin mereka? Karena dua mataku dan dua mata Rafa udah curiga saat ngelihat mereka beretemu di Bangka tanpak senyam-senyum ssndiri, juga acara saling tatap-tatapan waktu di acara nikahan sodaranya A Adam, aku curiga mereka udah ada rasa-rasaan hanya saja butuh waktu buat dipersatukan dan kecurigaanku dibuktikan oleh Aya yang tiba-tiba curhat soal laki-laki kepadaku dan aku sedak terus Aya buat ngaku siapa laki-laki yang udah deketin Aya lagi, setelah Aya ngaku makanya aku langsung klik buat nyetujuin ide Rafa buat comblangin mereka, siapa tahu Aldrian mau menerima Aya dan akhirnya mereka adalah jodoh yang tertunda.
Ihiwww... ihiwwww...
Mendadak ketawa sendiri aku sewaktu memikirkan mereka berdua.
Lupakan dulu soal mereka.
Ngomong-ngomong soal Rafa,
Kalian masih ingat kan, waktu aku dianterin ke depan gerbang asrama oleh Rafa?
Yup, yang waktu itu Rafa tiba-tiba bersikap dingin gak seperti biasanya gara-gara jadi sensitif dengar ucapan aku yang suka ceplas-ceplos.
Nah, darisana aku dibuat mikir saat tiba ke rumah dinas abang dan empat selanjutnya Rafa kembali gak ganggu aku lagi.
Penasaran kan? Kemana lagi coba dia hilang?
Demi mempertahankan tali silaturahmi dan merajut kembali kisah pertemanan kami yang baru bermekaran (alibinya haha, padahalmah ada hal lain yang udah berhasil dia runtuhin dari kamu) aku sisihkan ego dan rasa gengsiku buat hubungin dia duluan dan minta maaf atas kesalah-kesalah yang pernah aku perbuat maka semenjak itulah Rafa kembali menghungi dan mengangguku kembali dengan bualan-bualan dan candaannya yang coba aku terima dengan sikap yang sama, masih agak judes tapi gak sesering pertama karena mungkin di pepet terus oleh doi sehingga aku yang katanya judes dan agak barbar sedikit melunak menerimanya.
Gila kan cowok itu.
Skip, skip.
Oke, berhubung sore ini mau janjian, sebelum pergi ninggalin store, aku cek dulu kerjaan yang belum beres dan beri pesan juga kepada Agnes dan yang lainnya saat aku pergi nanti.

KAMU SEDANG MEMBACA
AWAL (TAMAT)
RomanceIni adalah Awal. Awal perjalanan kisah cinta dari aku dan kamu yang entah akan berakhir seperti apa nantinya. ____ Novi Khairunissa ____