Yeaay... Hari ini hari minggu dan aku bebas tugas hari ini karena storeku tutup dan aku pun pulang dunggsss ke Bandung buat nemuin kedua orang tuaku tercinta juga nemuin kasur tersayang buat rebahan sambil nonton drama korea percintaan hihihi
"Vi, ayo senam pagi di lapang"
Ya salam, baru mau kembali rebahan di kasur malah dengar ajakan ibu negara.
Malas sih, tapi tak kuasa nolak soalnya keuntungannya buat badanku juga.
Tok... tok... tok..
"Vi, mau gak nak? Kalau enggak, gak papa ibu mau pergi sendiri aja"
Nah ucapan seperti ini yang gak bisa ditolak, sebuah pertanyaan sekaligus pernyataan yang ngandung berbagai arti jika kita menyadarinya.
"Iya deh bu, tunggu sebentar" aku tak kuasa buat nolak ajakan ibu, apalagi setelah mendengar ucapan yang seperti itu.
Aku turun dari ranjang menuju kamar mandi buat cuci muka dan sikat gigi lagi serta ganti baju.
"Gak papa kan, ibu ajak senam?" Tanya ibu begitu aku menghampiri ibu tengah duduk sendirian di kursi teras depan karena ayah udah pergi joging bersama kawan-kawan kompleks setelah beliau melaksanakan solat subuh.
"Gak papa lah, bu. Kan buat kesehatan tubuh Novi juga" kataku meskipun pada awalnya sempat malas tapi setelah dipikirin ada untungnya juga buat kebugaran badan yang bakal aku rasakan sendiri manfaatnya.
"Yaudah, yuk" ajaknya kepadaku.
"Kunci rumah dulu, bu" ingatku kepada beliau. Biasalah sebelum pergi, rumah harus dalam keadaan aman karena rumah orang tuaku hanya berpenghuni kami saja karena ceu Iim, ART keluarga pulang dulu ke kampung, plus sama Bagus kalau lagi hari dinas itu juga, kalau libur biasanya Bagus biasanya pulang ke istrinya di Subang.
"Iya, nih kamu kunciin" suruhnya kepadaku menyerahkan kunci pintu depan.
"Oke"
Setelah memastikan rumah dan sebagainya aman, aku dan ibu berjalan kaki menuju lapangan kompleks yang bisa kami tempuh sekitar sepuluh menit. Begitu sampai di lapangan, ibu-ibu langsung menyapa kami terutama menyapa ibuku yang dikenal sebagai istri Irdam Kodam siliwangi III, mulai dari nanya kabar keluarga hingga nanya yang biasa aku dengarkan yaitu kapan punya mantu lalu seperti biasa aku dan ibu jawab dengan senyuman paling manis.
"Yuk, ibu-ibu siap" peringatan instruktur senam, siapa lagi kalau bukan nenci si tulang lunak alias laki-laki jadi-jadian si instruktur senam paling favorit ibu-ibu sekompleks karena sangat piawai mendalami setiap gerakan.
Kurang lebih satu jam, akhirnya senam yang diadakan kompleks tiap hari minggu selesai juga dan ini juga tanda kami harus berpamitan kepada sebagian ibu kompleks maupun para mahmud yang ikut senam.
"Kami pamit duluan ya ibu-ibu, bang cenci. Makasih buat pagi ini, assalamualikum" pamit ibu dmdiikuti dengan senyum dan anggukan kepalaku.
"Langsung ke tempat biasa bu?" Tanyaku pada ibu sewaktu kami berjalan menyusuri kompleks.
"Iya dong" jawabnya ibu sambil mengelap sisa-sisa keringat di kening bekas joget-joget bersama bang cenci tadi.
"Aneh ya bu, buat apa olahraga kalau pada akhirnya nangkring di tempat bubur juga" kataku kepada ibu yang langsung kena cubitan kecil di lenganku.
"Ya gak papa lah, kan habis olahraga kadang perut suka kelaperan makanya langsung isi daripada nunggu keroncongan, entar maag lagi" imbuhnya membuatku nyerah aja karena ngajak perang orang tua suka gak mau kalah.
Aku dan ibu berjalan dari lapangan menuju tukang bubur yang terletak di pinggir gerbang kompleks. Tukang bubur gerbang kompleks sudah jadi langganan kami semenjak ayah pindah tugas ke Bandung, makanya kalau habis olahraga atau hari libur kami suka bela-belain sarapan bubur mang ade yang enaknya sampai ke ubun-ubun.

KAMU SEDANG MEMBACA
AWAL (TAMAT)
Roman d'amourIni adalah Awal. Awal perjalanan kisah cinta dari aku dan kamu yang entah akan berakhir seperti apa nantinya. ____ Novi Khairunissa ____