Minggu pagi, usai solat subuh aku tidak rebahan lagi seperti yang biasa aku lakukan kalau di rumah sambil nunggu ibu teriakan ibu buat ajak senam, kali ini aku langsung keluar kamar buat bantu-bantu kedua kakak tersayangku buat beres-beres rumah mereka yang selalu terlihat acak-acakan walau sudah dirapihkan beberapa kali, mungkin ada Adnan yang lagi aktif-aktifnya main sama Naysila yang hobi banget berantakin apa aja yang terkihat oleh kedua matanya.
Kadang merasa kasihan kepada kak Putri yang harus dikerjakan serba sendiri urusin kerjaan rumah dan urus dua anak dalam setiap harinya, aku gak kebayang bagaimana kak Putri ngerjakan pekerjaan rumah saat tidak ada aku maupun bang Putra saat hari-hari kerja pasti bikin emosi dan mumet harus berkutat terus di rumah. namun yang aku lihat dari kak Putri tidak seperti itu, tidak pernah sedikitpun kak Putri tunjukin rasa lelah, mumetnya bahkan emosinya didepan kami semua karena kak Putri selalu hiasi wajah cantiknya dengan senyuman manisnya dan selalu bilang kepadaku kalau kita lakukannya ikhlas dan berniat ibadah pasti bawaanya enjoy. idaman banget kan? bisalah aku belajar dari kak Putri buat jadi istri yang baik sekaligus ibu yang baik nanti hihi.
Stop halu deh, Vi!
Punya pasangan aja enggak, mau belajar rumah tangga sama siapa kamu!
Oh iya, lupa.
Mulutku langsung tertutup rapat saat bisikan-bisikan negatif terdengar dikedua telingaku.
"Aku bantuin cuci piring ya, kak" kataku kepada kak Putri saat aku dan dia keluar kamar secara bersamaan diikuti bang Putra dibelakangnya.
"Gak usah, Vi. kamu istirahat aja, kamu pasti cape ngurus dan mikirin store tiap harinya" larangnya dengan cepat.
Aku menggelengkan kepala, dalam hati aku juga malu dong, udah numpang, masa hobinya selonjoran, kan gak terpuji banget.
"Gak papa kak, istirahat kan bisa kapan aja, kerjaan udah pada selesai misalnya kan nyaman tuh buat rebahan" jawabku asal.
Kak Putri tertawa pelan "Yaudah deh, terserah kamu" katanya diangguki aku.
Biasanya sih tiap akhir pekan aku selalu pulang ke Bandung buat ketemu ayah ibu tapi buat minggu ini aku khususkan buat gak pulang karena selama dua minggu kemarin aku udah full berada di rumah dan minggu ini biarkan aku berkumpul dengan keluarga abang.
Aku dan kak Putri bersama-sama pergi ke dapur buat mulai beres-beres rumah, aku kebagian tugas cuci piring beserta kawan-kawannya sedangkan kak Putri bagian masak karena bagian tugas nyapu serta pel lantai rumah udah diambil alih bang Putra.
Kerjasama yang baik kan?
Yaiyalah, negera aja bisa merdeka karena ada kerjasama antara rakyatnya.
Perumpaannya ya ampun tolong deh!
"Vi?" panggil ka Putri.
"Iya kak, kenapa?" tanyaku sambil menikmati aktifitasku gosok piring kotor.
"Kamu sehat, kan?" tanyanya.
"Sehat kok kak, kenapa emang?" tanyaku.
"Aneh aja, tadi kakak lihat kamu nampak senyum-senyum sendiri, kakak takutnya kamu kemasukan makhluk halus" katanya sambil terkikik sedangkan aku manyun.
"Jahat"
"Bercanda, Vi. slowin aja, biasanya juga kamu gitu" katanya.
***
Pukul sebelas siang aku keluar dari rumah menuju rumah sakit ibu anak buat jengukin Aya, pagi tadi ketika selesai beres-beres rumah aku kembali ke kamar buat ambil ponselku untuk cek notif, takutnya ada yang penting dan benar saja aku dapat kabar penting, aku dapat pesan dari Aya kalau ia sudah lahiran dengan selamat. Aku ikut senang dan terharu saat lihat poto kedua anak kembarnya sehat-sehat dan lucu-lucu tapi aku sedih karena Aya tidak ngasih tahu aku soal detik-detik menuju lahirannya padahal aku mau banget ikut tegang nungguin buah hati yang selama ini dinanti-nanti oleh Aya dan suaminya.

KAMU SEDANG MEMBACA
AWAL (TAMAT)
RomanceIni adalah Awal. Awal perjalanan kisah cinta dari aku dan kamu yang entah akan berakhir seperti apa nantinya. ____ Novi Khairunissa ____